Walaupun Ardika mengerahkan kekuatannya, tetapi dia tetap mengendalikan kekuatan yang dikerahkannya itu.Kalau tidak, dia takut bisa-bisa dirinya langsung menghancurkan telapak tangan Kavano.Yah, walaupun Kavano ini memang agak menyebalkan, tetapi bagaimanapun juga dia juga tidak melakukan tindak kejahatan yang besar.Selain itu, dia sendiri yang meminta orang untuk mengundang Kavano. Jadi, kalau dia langsung melumpuhkan pria ini, tentu saja tidak baik.Menyadari Ardika dalam posisi sulit, Jesika juga buka suara untuk menengahi. "Kavano, lupakan saja, kalian jangan bertanding lagi."Ardika mengangkat alisnya, berencana untuk membiarkan masalah ini berlalu begitu saja.Namun, Kavano malah mengira Jesika berbicara seperti itu karena takut Ardika terluka. Saat itu juga, api kecemburuan dalam hatinya langsung membara. Dia mencibir dan berkata, "Nona Jesika nggak perlu khawatir. Aku nggak akan bertindak keterlaluan.""Tapi karena Pak Ardika merasa dia memiliki kemampuan untuk melindungimu,
Baca selengkapnya