Lahat ng Kabanata ng Pengorbanan Cinta Sang Letnan: Kabanata 41 - Kabanata 50
148 Kabanata
Bab. 41. Obat Perangsang
"Apa yang kamu taruh dalam minumanku," tekan Rey dengan suara serak.Hatinya menolak untuk menyentuh Angela tapi tubuhnya bereaksi lain. Suatu hasrat mengalir, menyerang daerah inti tubuhnya. Rey merasakan panas, gerah hingga membuatnya tak nyaman. Gairah yang memuncak pada tubuhnya menuntut untuk segera dituntaskan."Aku menaruh sesuatu yang bisa bikin kita menghabiskan malam ini dengan menyenangkan." bisik Angela sambil tangannya mengelus dada bidang Rey. Rey memegang tangan itu dengan kasar, menjauhkan dari tubuhnya."Apa yang kamu lakukan, aku tidak akan memaafkanmu!" Rey mencengkram leher Angela. Tangannya mencengkram tapi bibirnya melumat dengan kasar bibir Angela. Ciumannya merambat turun ke leher Angela hasrat dalam dirinya benar-benar tidak terkendali.'Maas ... jangan duakan aku.' suara Lara tergiang. Sesaat Rey menghentikan aksinya, namun hasrat dalam dirinya masih tetap memuncak. Rey menatap Angela dengan tubuh yang terbuka di bagian depannya, hampir polos hanya bathrobe
Magbasa pa
Bab 42. Rasa Cinta yang sama
[Mas?!] sapa suara serak dari seberang sana, yang ternyata Lara.[Sayang, tolongin Mas.]Lara yang sedang dalam posisi tidur langsung bangkit tergesa. Matanya yang masih berat dengan setengah terpejam sontak memincing lebar, dia tadi sudah terlelap. Panik yang dirasakan saat melihat wajah Rey yang tak biasanya seperti sedang menahan kesakitan atau sesuatu yang berat.[Mas kenapa? Mas sakit, terluka atau apa Mas. Jawab Mas, Mas kenapa?] suara Lara meninggi setengah histeris.Lara semakin panik saat Rey tak menjawab, wajah Rey memerah dengan tubuh yang bergetar. Meringis, dengan mendongak ke atas.[Buka bajumu sayang?] [Haahh?][Tolongin Mas, buka bajumu, Mas ingin melihat tubuhmu.][A-aku tidak mengerti Mas. Mas sebenarnya kenapa.][Ada yang menaruh obat perangsang diminuman Mas, Mas harus mengeluarkannya.] Rey mengarahkan kamera ke tubuh bagian bawahnya. Wajah Lara memerah saat menyaksikan benda yang sedang dipegang Rey.[Buka bajumu, Mas ingin melihat tubuhmu.] Suara Rey bergetar. Tu
Magbasa pa
Bab 43. Mimpi
[Buka bajumu, sayang. Mas ingin lakukan yang seperti tadi lagi.]Wajah Lara merona, terbayang wajah Rey yang penuh gairah tadi.[Eh, M-mas aku sudah ngantuk sekali. A-aku harus kerja besok, Mas.] jawab Lara gelagapan.Rey tersenyum, akhirnya berhasil juga biar Lara cepat mau tidur.[Makanya cepat tidur, lihat wajahmu bikin Mas jadi kepingin terus.][Ya udah aku tidur, Mas.] ujar Lara langsung menekan tombol merah.Senyum khas dari bibir seksi yang membuat banyak wanita mengaguminya semakin terkembang. Hatinya tergelitik dengan tingkah Lara, wajahnya yang memerah membuatnya semakin mempesona.[Tidurlah sayang, Besok Mas akan call kamu lagi tapi jika Mas tidak call kamu lagi, artinya Mas benar tidak bisa. Jaga dirimu, hatimu seperti Mas menjaga hati ini hanya untuk dirimu.] Rey mengirim pesan pada Lara.Gadis itu meletakkan ponsel di dadanya begitu selesai membacanya, matanya mengerjab indah menatap langit-langit kamar lalu kemudian jarinya bermain di layar itu.[Aku mencintaimu denga
Magbasa pa
Bab 44. Lara dan Angela
Tangan Lara gemetar hampir saja benda pipih itu lepas dari tangannya."Si-siapa kamu," tanya Lara terbata mencoba menguasai dirinya. Dia tidak ingin berpikir terlalu jauh hal itu akan sangat menyakitinya. Namun mata itu memanas, saat otaknya bekerja mengolah informasi yang diterima oleh kedua netranya. Bagaimana mungkin otaknya tidak akan memikirkannya, saat menelpon calon suaminya di pagi hari, yang mengangkat seorang wanita dengan rambut acak-acakan, serta tubuh yang hanya dibalut secarik kain. Lara yakin tubuh itu polos, karena leher jenjang itu terlihat jelas dengan bahu yang terekspos dan bukit kembar wanita itu sebagian terlihat, walaupun tangan wanita itu sedang menutupnya dengan kain.Lara menilik wajah itu, pada akhirnya dia tahu bahwa yang sedang berada di balik layar itu adalah artis sekaligus seorang model yang terkenal. Ada hubungan apa Rey sama artis itu, begitu yang ada dibenak Lara. Ingatannya kembali pada foto yang pernah dilihat di apartemen waktu itu.Sekarang
Magbasa pa
Bab 45. Perasaan yang hancur
"Oh, apa ada pesan?" tanya Rey dengan wajah datar.Rey menoleh demi mencari jawaban di wajah yang terlihat cantik itu meski dengan wajah bantalnya. Namun kecantikan wanita di depannya atau wanita mana pun tidak akan mampu menggoyahkan kesetiaannya pada Lara."Tidak ada. Kamu tidak pernah bilang kalo punya seorang adik, adikmu cantik sekali. Tadinya aku menyangka kalo dia kekasihmu.""Bergegaslah kita sarapan lalu pulang," tukas Rey acuh."Pulang? Tapi kita sudah booking sampai tiga hari ke depan, Dev!" Angela menginterupsi tak percaya."Kita tunangan Angela bukan menikah lalu harus menghabiskan malam pengantin di sini. Banyak yang harus aku kerjakan.""Kenapa kamu tidak ada perasaan sedikitpun, setidaknya bermesraan denganku layaknya pasangan lain yang sedang jatuh cinta." Angela berdecak kesal."Jatuh cinta? Apa aku harus menjelaskan lagi? Biasakanlah dirimu jika kamu ingin tetap di sampingku, aku memang seperti ini jadi jangan berharap lebih. Cepatlah, aku tunggu di bawah."Angela me
Magbasa pa
Bab 46. Rasa yang tak pernah hilang
"Untuk apa kamu ke sini, bukannya ini jam kerja?" tanya Lara pada sosok lelaki yang masih lengkap dengan baju kerjanya yang ternyata Alex."Pertanyaan yang aneh, tentu saja untuk jenguk kamu, nona Lara." Alex menjawab enteng tanpa menghiraukan tatapan sinis Lara, walaupun dirasakan tingkah Lara yang agak aneh."Kamu tentu tau semuanya tentang Mas Rey, bukan? cuma kamu menutupinya dari aku, iya kan!""Yah, tentu saja aku tau tentang Rey, kami kan sahabatan," cengir Alex yang masih belum bisa meraba arah pembicaraan Lara."Jadi kamu tau kalo dia sudah menikah! Kamu menutupinya dariku karna dia sahabatmu kan! Kalian bersekongkol untuk menipuku, mempermainkan perasaanku kan!"Alex menganga, otaknya mencoba mencerna ucapan Lara yang rasanya tidak masuk akal. Alex yang semula hendak menghempaskan tubuhnya ke kursi di samping ranjang, terhenti."Eh, aku tidak ngerti apa yang kamu maksud, siapa yang menikah?""Stop jangan berakting di depanku, pergilah, keluar dari sini!""Lara, benar aku ngga
Magbasa pa
Bab 47. Persimpangan hati Alex.
Alex terkesiap oleh tingkahnya sendiri, hampir saja dia mengulangi kesalahan yang sama. Lara menatapnya dengan pandangan penuh tanda tanya."Geser dikit, aku betulin bantalnya biar kamu enakan." Alasan Alex, salah tingkah, berusaha menyembunyikan niat hatinya tadi.Dia berdiri menarik bantal, menepuk-nepuk lalu meletakkan kembali, sehingga posisi Lara kini lebih nyaman.'Duh, hampir saja, kenapa bertindak bodoh lagi. Entah mengapa tiap kali berdekatan aku tidak bisa mengendalikan diriku," umpat Rey dalam hati.Pintu terbuka, sosok paruh baya yang tetap terlihat cantik dan modis masuk dengan kantong di tangan."Maaf sayang, Mami lama, yang ngantri banyak. Kamu makan dulu ya, baru minum obat." ujar Metha."Aku udah makan, Mi, Alex yang suapin."Sudut bibir Metha melengkung, senyum dengan kerutan halus terlukis dengan mata yang sedikit menyipit karena tarikan bibirnya."Makasih, Lex." "Nggak papa, Tante.""Oh, iya Ra aku balik dulu, ntar aku balik lagi buat jagain kamu malam ini.""Kalo
Magbasa pa
Bab 48. Dua nama
Alex menarik tubuh itu perlahan, membawanya menuju ranjang lalu membaringkannya. Menyingkirkan semua helaian benang yang melekat pada tubuh mereka.Alex memimpin permainan. Menautkan kedua jemari mereka dengan sangat erat, saat rasa itu menerjang, hingga permainan berakhir tautan jemari mereka masih bersatu."Aku mencintaimu," bisik Alex, kata-kata itu meluncur begitu saja. Mata Tari yang sayu berbinar dengan indah. Saat ini Alex belum bisa mendeskripsikan hatinya, yang pasti dia tidak ingin menyakiti Tari, tidak ingin membuat wanita itu kecewa apalagi sampai terluka. Tidak seperti sebelumnya, yang tak mempedulikan Tari, apapun yang dirasakan oleh Tari diacuhkannya tapi sekarang rasanya sangat berbeda.Alex sadar saat ini belum bisa menyingkirkan Lara dari hatinya, tapi dia juga sudah mulai mencintai Tari, walau tidak sebesar rasa cintanya pada Lara. Hal itu membuatnya merasa menjadi laki-laki brengsek, menyimpan dua nama di dalam hatinya."Ayo kita menikah, kita tidak bisa melakuk
Magbasa pa
Bab 49. Kecemburuan Tari
Tari dengan cepat menyelinap masuk di kamar yang berada disampingnya, sebelum Alex keluar. Kakinya yang semula goyah tiba-tiba menjadi kuat karena takut ketahuan Alex. Entah kenapa dia bersembunyi, dia hanya tidak ingin Alex melihatnya.Alex menengok kiri kanan, tidak ada seorang pun, dia tadi merasa seperti melihat Tari dan instingnya mengatakan jika Tari memang ada. Alex melangkah semakin keluar hingga berdiri di depan pintu kamar yang dibaliknya ada Tari yang bersembunyi dengan wajah was-was. Dengan ekor matanya Alex dapat menangkap sosok Tari, hatinya trenyuh, dia berpikir jika Tari membuntutinya dan mengetahui keberadaan Lara di dalam, sekarang pasti dia sedang terluka. Sesaat Alex terdiam di depan pintu itu tapi tak lama kembali melangkah menuju kamar Lara."Orangnya sudah pergi." Lara terkesiap saat mendengar suara di belakangnya, resplek berbalik, matanya melebar saat menyadari dua pasang mata yang sedang memandangnya, seorang lelaki yang berdiri di sampingnya dan seorang
Magbasa pa
Bab 50. Prajurit sejati
Rey menempelkan kartunya, tangannya hendak mendorong pintu namun tiba-tiba terkejut, saat seseorang menyerobot masuk duluan.Dia sudah memasang kuda-kuda untuk menyerang orang tersebut namun terhenti saat menyadari sosok yang berada di depannya.Rey dengan cepat mendorongnya masuk dan menutup pintu rapat-rapat."Ada apa kamu ke sini." tanya Rey dengan nada kasar. Rey heran dengan tindakan Alex yang bisa muncul di hadapannya. Detik berikutnya dia menyadari jika pasti ada hubungannya dengan Lara."Bukannya misimu sudah selesai, seharusnya kamu sudah pulang, kenapa masih di sini," sarkas Alex.Tentu saja Alex tidak tahu jika Rey masih sedang menjalankan misi lanjutannya, karena bukti yang terkumpul belum kuat untuk menjerat target mereka.Setahu Alex , menurut data yang di dapatnya, misi Rey sudah selesai dengan berhasil membongkar sindikat senjata ilegal. Namun Alex tidak tahu jika yang ditargetkan bukan yang telah tertangkap, mereka hanya kaki tangannya, otak dari penyelundupan senjata
Magbasa pa
PREV
1
...
34567
...
15
DMCA.com Protection Status