All Chapters of Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat : Chapter 21 - Chapter 30
381 Chapters
21. Mendapatkan uang
"Nak, jika kamu mencemaskan aku dan keluarga maka terimalah pedang ini!" Ucap leluhur tua menunjuk ke pedang biru yang ada di depannya itu. Mendengar kalau ia akan mendapatkan pedang biru di depannya, Xiao Chen menggelengkan kepala. Sebab ia sadar apa arti dari menerima pedang leluhur baginya dan keluarga, ia saja masih belum dapat berkultivasi dengan baik mana mungkin dapat menguasai pedang biru di depannya itu. Paham apa yang sedang dalam pikiran Xiao Chen, leluhur hanya tersenyum dan tidak memaksa cicit ini untuk mengambil tanggung jawab besar itu."Nak! Aku akan memberikan sesuatu padamu. Latihlah dulu, dan aku akan membantumu nanti setelah umurmu sepuluh tahun untuk mencoba memperbaiki kerusakan pada dantian milikmu!" Ucap leluhur tua sambil tersenyum lembut kepada Xiao Chen. Merasa kehangatan dari leluhur, Xiao Chen sangat nyaman bahkan sampai tertidur dalam pelukan leluhur itu. "Tidurlah! Jadilah apa yang kamu mau, meski di masa depan kamu menjadi musuh keluarga sendiri dan ba
Read more
22. Kalah!
“Tidak! Aku ingin lima ratus juta untuk mereka semua dan itu kristal energi tingkat menengah!” Ucap Tetua kedua membalas dengan begitu kejam untuk tuan muda Hu. Mendengar lima ratus juta, wajah tuan muda semakin buruk dia menegonya lagi sebesar empat ratus juta tapi tetua kedua tetap pada pendiriannya lima ratus juta.Wajahnya sedikit buruk, dia ingin melawan tapi di saat dia ingin memberi perintah kepada penjaganya.. Aura kuat menekan dia dan tiga lainnya, itu seolah beban besar di jatuhkan ke atas tubuhnya sehingga dia tidak dapat menggerakan bahkan hampir berlutut di depan kedua tetua tersebut. Jelas hal itu di sengaja agar mereka paham kalau situasi mereka tidak dalam tempat untuk bernegosiasi. Dia yang tadi ingin melawan pada akhirnya menyerah dan berjanji akan memberikan sebesar empat ratus lima puluh juta dan itu adalah batasan yang dapat diberikan kepada tetua kedua sebab itu uang sisa yang dia punya sekarang. Mendengar kalau batas tuan muda Hu hanya sebesar itu, kedua tetua s
Read more
23. Tamu dari keluarga Ye
Ketiganya kembali ke keluarga dengan paksa, mereka diperhatikan oleh orang-orang di keluarga. Ada yang tertawa dan ada juga yang melihat mereka dengan perasaan yang bersyukur. Meskipun mungkin kebanyakan yang mendapat masalah adalah tetua tapi beberapa dari mereka juga terkena dampak dari perbuatan ketiga anak muda tersebut. Sehingga ada yang berharap ketiganya terus dikurung bersama dan tidak keluar membuat masalah untuk mereka."Hm? Tampaknya kita datang tepat waktu!" Ucap tetua kedua melihat kalau nona Ye dengan rombongannya baru saja datang dan mereka baru saja diterima oleh tetua agung. Jelas kalau keluarga menganggap keluarga Ye ini tinggi, kalau tidak mana mungkin tetua agung akan turun sendiri untuk menyambut gadis muda tersebut. "Tidak masalah nona Ye, kebetulan hubungan keluarga kita sangat baik. Jadi kedatangan anda juga berkah untuk kami!" Ucap tetua agung dengan senang melihat berapa sopannya gadis muda ini. Jika Xiao Meiyin wanita dingin yang kurang bicara maka Nona Ye
Read more
24. Andai saja dia yang menjadi
"Andai saja anak ini bisa menjadi menantu kami. Berapa beruntung kami?" Tanya Ibu Xiao Chen melihat bagaimana sopan Ye Qiaofeng di depan suaminya. "Ah! Bagaimana jika kamu menginap di tempat kami malam ini? Sekalian kamu bisa makan malam bersama dengan kami! Bagaimana?" Tanya Ayah Xiao Chen mengundang Ye Qiaofeng ke rumahnya. Mendengar tawaran dari ayah Xiao Chen, Ye Qiaofeng memandang ke arah penjaganya. Saat penjaganya mengangguk, Ye Qiaofeng baru setuju dengan undangan ayah Xiao Chen dan setelah berbincang sedikit ibu Xiao Chen membawa Ye Qiaofeng sambil bergandengan tangan ke rumahnya. Saat ini di dalam kamar, Xiao Chen sedang bermeditasi dimana ia baru saja mempelajari teknik kultivasi yang di dapat dari leluhur tua sebelumnya. Teknik yang dipelajari Xiao Chen sangatlah kuat, bahkan ia tidak tahu seberapa tinggi teknik ini dalam kategorinya sekarang. Hanya sayang perkembangan dari teknik ini sangat sulit, jadi di dalam keluarga mungkin tidak ada yang dapat melatihnya dengan mud
Read more
25. Keluarga Na, tunangan Xiao Chen
"Dengarkan saja ayahmu ini, meskipun dia tidak berbakat tapi dia nantinya akan menjadi calon kepala keluarga Xiao. Jadi, tidak ada ruginya kamu menikah dengannya dan…." Ayah dari gadis itu tersenyum dingin. Dia menyadari kalau Xiao Chen tidak punya bakat tapi apa? Keluarga Xiao tampak sangat meninggikan anak itu dan selalu menjaganya dengan baik. Dia yakin di masa depan Xiao Chen akan menjadi kepala keluarga meski dirinya sendiri tidaklah sekuat yang lain. Hanya dengan itu saja cukup untuk membuat dia membiarkan anaknya bersama Xiao Chen dan jika mereka nanti punya anak bukankah anak mereka akan menjadi kepala keluarga Xiao? Lalu, dia juga akan mendapatkan kejayaan itu juga!"Tch!" Kereta kuda hitam dengan kaki merah sampai di depan gerbang keluarga Xiao. Saat para penjaga melihat kereta dan lambang dari kereta itu, mereka langsung mempersilahkan mereka masuk dengan dipandu oleh salah satu penjaga keluarga Xiao."Selamat datang saudara Na, apa perjalananmu aman?" Tanya ayah Xiao Chen
Read more
26. Tes bakat di mulai
"Mama, aku tidak mau!" Seorang gadis kecil digendong oleh ibunya ke tempat tes bakat. Saat sang ibu sampai di baru tes, dia meletakan tangan anaknya yang tampak berusaha keras untuk tidak menyentuh batu tersebut. Saat tangan sang anak menyentuh batu bakat, batu pengukur bersinar lalu sinar itu naik ke kalimat yang berada di tengah dengan warna biru. Melihat itu, sang ibu tersenyum bahagia karena anaknya tidaklah terlalu buruk dalam tes bakat sekarang."Bakat tingkat menengah!" Ucap tetua yang menjadi pembawa tes tersebut sambil tersenyum senang melihat anak tersebut. Ini termasuk berkah bagi keluarga karena anak pertama adalah anak yang memiliki bakat tingkat menengah. Ayah Xiao Chen melihat itu juga sangat gembira, bakat tingkat menengah dengan warna biru adalah bakat yang cukup bagus. Dimana setiap bakat ada warna putih, biru, merah dan emas, sangat jarang yang mendapatkan warna merah dan hanya pada tingkat menengah ke atas bisa mendapatkan warna merah sebagai bakatnya. “Selanjutny
Read more
27. Aku tidak ingin menjadi kepala keluarga!
"Berikutnya, dan yang terakhir tuan muda Xiao Chen silahkan turun dan lakukan tes!" Ucap tetua itu menatap Xiao Chen yang sudah turun dari kursinya dan berjalan bersama saudari Hua ke arena tes. Saat Xiao Chen sampai di depan tetua pada arena, ia mendengar beberapa bisikan mengenai dirinya dari orang lain. Xiao Chen menghela nafas dan tidak peduli dengan ucapan mereka tapi saudari Hua tampak marah. Bahkan wajahnya menunjukkan ketidak senangan dari perbincangan orang-orang disana tentang tuan mudanya. "Tuan muda, silahkan!" Ucap tetua mempersilahkan Xiao Chen untuk meletakan tangannya ke batu bakat. Xiao Chen melihat sementara batu pengukur bakar itu lalu menggeleng kepalanya ke arah tetua. "Tidak perlu di uji, bakatku sangat rendah!" Ucapan Xiao Chen membuat seluruh keluarga Xiao yang mendengarnya terkejut. Ia meletakkan tangannya di baru tes dan benar saja batu bakat itu tidak menyala sama sekali seolah Xiao Chen benar-benar tidak punya bakat untuk berkultivasi. Mata orangtua Xiao
Read more
28. Berencana untuk kabur
BOOOOOMMMMM…Xiao Chen melihat kedua serangan bertabrakan langsung membuat matanya terkena sinar yang terlalu terang, jadi ia tidak dapat dengan jelas melihat apa yang telah terjadi setelah itu. Saat Xiao Chen membuka matanya, ia sudah berada dalam gendongan ayahnya. “Sudah bangun?” Tanya Xiao Long kepada anaknya itu. Xiao Chen mengangguk, kali ini ayahnya tampak ikut memandang langit malam yang sudah dipenuhi bintang-bintang.“Nak! Ayah akan bercerita sedikit tentang saat kelahiranmu!” Ucap Ayah Xiao Chen memandang anaknya lalu melihat langit malam yang penuh dengan bintang itu. Dulu, saat dia menikahi ibu Xiao Chen bukan hari yang mudah untuknya terlebih dari pihak orangtua ibu Xiao Chen tidak menerima ayahnya. Bukan karena keluarga mereka kurang, tapi karena sifat Ayah Xiao Chen yang sangat berandalan. Membuat kerusuhan dimana-mana dan selalu terlibat masalah di setiap waktu, dia jenius tapi karena sifatnya yang keras kepala membuat dia tidak mau tunduk bahkan saat melamar Ibunya
Read more
29. Ahli waris tiga senjata kuno
“Jangan seolah tidak tahu iya! Kita benar-benar terkurung dan tidak dapat melihat seperti apa wajah dari tunangan si kecil. Sialan emang!” Keluh Xiao Fang dengan dirinya yang terkurung di tempat panas pada lembah api milik keluarga. Tempat yang dikhususkan bagi orang-orang yang memiliki kedekatan dengan elemen api. Tapi juga sekaligus tempat hukuman jika mereka diletakan pada tingkat paling bawah lembah api itu sendiri.“HM? Lupakan! Mari pikirkan hal lain seperti pertandingan keluarga di enam bulan dari sekarang!" tiba-tiba pikiran Xiao Fang mengubah pikirannya ke acara enam bulan yang akan datang, dimana seluruh generasi muda yang ada di keluarga akan memperlihatkan kemampuan mereka nanti. Tes yang akan dilakukan adalah melihat kultivasi dari anak muda itu, lalu tes arena dimana anak-anak akan bertarung satu sama lain. Hadiahnya juga cukup membuat anak-anak muda keluarga Xiao menjadi tertarik, bahkan mereka benar-benar menantikan acara dalam satu kali satu tahun tersebut.Memang mer
Read more
30. Anak tanpa bakat
BOOOOOMMMMM…Semburan lava keluar dari wabahnya, dan banyak beast Fire Lizard yang keluar mulai menyerbu ke arah Xiao Fang. Setiap langkah yang dilakukan Xiao Fang membuat para Lizard itu kesusahan menyerangnya. Mereka yang merasa sulit jika menangkap Xiao Fang karena dia terbang, langsung menyelam kembali ke dalam Lava. Saat muncul, sepasang sayap api muncul di punggung kadal-kadal api tersebut. "Ho? Menggunakan api untuk menjadi sayap begitu? Tapi… Shadow step, killing dagger strike!” dengan gerakannya yang cepat, dua belati itu langsung memotong kepala setiap kadal api yang mendekatinya. Tidak hanya langkah dari Xiao Fang yang cepat tapi para kadal itu tidak dapat merasakan aura kehidupannya saat menggunakan shadow step."Leluhur tua, apakah ini salah satu kekuatan Twin daggers itu? Menghilangkan keberadaan si pengguna lalu melakukan serangan diam-diam tanpa disadari oleh lawannya!" Xiao Chen sebagai pengamat melihat jelas bagaimana fungsi dari twin daggers itu di tangan Xiao Fang.
Read more
PREV
123456
...
39
DMCA.com Protection Status