All Chapters of KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN : Chapter 41 - Chapter 50
206 Chapters
Part 41 Rahasia Gennaro
"Katakan pada Kakek, apa rencanamu selanjutnya, Cassandra?" desak Gennaro tidak sabar.Cassandra masih tersenyum. Dia akan terus mengumpulkan bukti kelicikan Fiona, supaya mata hati Andrian terbuka. Hanya dengan cara Andrian kembali ke La Stampa, Cassandra bisa mengawasi gerak-gerik mantan suaminya itu."Pokoknya, saya mau bekerja di sini, asalkan Andrian juga kembali ke sini, Kakek. Tolong jangan pecat dia." Cassandra kembali berusaha mempengaruhi pendirian Gennaro.Gennaro terdiam. Laki-laki tua itu mengusap-usap dagunya yang ditumbuhi bulu memutih. Lalu Gennaro melangkah menuju kursi kerjanya. Cassandra mengikuti kemudian duduk di seberang Gennaro."Kakek akan pertimbangkan, Cassandra. Sebenarnya apa yang kamu ketahui tentang Fiona selain kehidupan liarnya sebagai selebritis?" tanya Gennaro penasaran.Cassandra menunduk dan memilin jemarinya di atas pangkuan. Mengingat kesehatan Gennaro yang sedikit memburuk, Cassandra tak tega memberikan rekaman suara pada laki-laki itu."Saya piki
Read more
Part 42 Tuduhan
La Stampa Group OfficeAndrian meneliti beberapa berkas yang disodorkan oleh Ivo, asisten pribadi Gennaro. Berkali-kali, Andrian menggeleng samar menghadapi sikap kakeknya yang berubah-ubah. Sambil membubuhkan beberapa tanda tangan, Andrian tersenyum geli. "Sepertinya Kakek sudah mulai pikun, Paman. Bukankah beberapa waktu lalu memecatku seenaknya, sekarang memanggilku lagi seenaknya?" ucapnya lalu terkekeh."Sebenarnya Tuan Besar itu menyayangi Anda, Tuan. Beliau tidak tega melihat Anda tidak punya pekerjaan di luar sana. Meskipun Tuan Besar memberikan beberapa syarat." Ivo menanggapi.Andrian kembali mengangguk-angguk. "Seandainya Kakek tahu, aku sudah melamar kembali Cassandra, tapi dia yang tidak mau. Lalu apa salahnya aku memiliki keluarga baru?" "Sebaiknya Anda berpikir lagi, Tuan. Saya tidak yakin Nona Fiona ini tulus mencintai Anda.""Sama seperti Cassandra. Dia menikah denganku hanya ingin mengambil kepercayaan dari Kakek dan harta kami, kan? Bukankah semua perempuan akan si
Read more
Part 43 Sisi Kelam
"Kecelakaan? Kasihan sekali!" Cassandra memajukan pelan mobilnya.Kening Cassandra mengernyit ketika mengetahui tubuh yang meringkuk di trotoar itu. Tubuh tak asing baginya. Tak ingin penasaran terlalu lama, Cassandra memutuskan turun dari mobil.Dengan ragu dia melangkah ke arah dua orang petugas kepolisian yang menangani kecelakaan itu. Detak jantung Cassandra semakin cepat saja."Papa!" pekiknya sambil menutup mulut. "Papa, bagaimana ini terjadi?" tanya Cassandra sembari menatap bergantian pada polisi itu."Dia ayahmu?" tanya polisi itu menyipitkan mata menyelidik.Tanpa ragu, Cassandra mengangguk. "Benar. Saya mencarinya ke mana-mana!" jawabnya."Baiklah, biar papamu dibawa ke rumah sakit. Sepertinya dia terluka di bagian kaki!" ujar polisi itu.Cassandra mendekati tubuh kurus Carollo yang tak sadarkan diri di atas tandu. Cassandra mulai menangis melihat keadaan ayahnya yang mengenaskan.Pintu belakang mobil ambulance itu segera ditutup dan mobil pun melaju kencang menuju rumah sa
Read more
Part 44 Kesepakatan
Tubuh Cassandra gemetar ketakutan melihat pisau mengkilat yang menempel di perutnya. Air mata wanita itu menetes, dalam hati dia menjerit, meminta pertolongan. Namun, tempat parkir itu sangatlah sepi dan jauh dari jangkauan kamera CCTV. "Ssi-siapa kalian?" tanya Cassandra dengan suara gemetar. Kedua laki-laki itu tersenyum sinis. Cassandra melirik sebuah mobil yang melaju melewati mereka. Kedua laki-laki yang menyandera Cassandra mengikuti arah pandangan wanita itu. Bukannya mengendorkan pisau, justru lebih menekannya. Salah satu dari mereka mengusap rambut Cassandra dengan penuh acting. "Ayolah, Sayang. Jangan marah terus!" ucap laki-laki itu mengeraskan suaranya. "Jawab aku, apa mau kalian?" tanya Cassandra sambil memejamkan mata. Laki-laki yang menempelkan pisau ke perut Cassandra tampak menyeringai menjijikan. "Mari kita buat kesepakatan, Cantik! Kami butuh uang lima ribu Euro untuk membebaskan Carollo. Karena dia masih punya tugas untuk kami. Jika kamu memberi kami uang, Car
Read more
Part 45 Rencana Pertunangan
Andrian menatap tajam Cassandra yang menunjukkan sikap tak peduli. Wanita itu justru menyodorkan map snelhecter tersebut lebih dekat ke arah Andrian."Bapak lupa, saya ke sini ingin meminta tanda tangan." Cassandra kembali berucap seramah mungkin.Telapak tangan Andrian terkepal di atas meja. Bukannya menandatangani berkas tersebut, Andrian justru bangkit dan berkacak pinggang sembari menatap mantan istrinya itu."Kamu cemburu pada Fiona? Apa kamu sadar kalah bersaing dengannya sehingga kamu berkata begitu?" sindirnya sarkas.Bukannya tersinggung, Cassandra justru menyunggingkan senyum sambil mengorek telinganya dengan jari kelingking. Hal itu benar-benar membuat Andrian ingin menerkam wanita itu tanpa ampun."Saya tidak cemburu. Dia bukanlah sekelas Monica Bellucci yang anggun. Kenapa harus cemburu, Pak?" tanya Cassandra balik. "Cassanova!" sentak Andrian gemas."Cassandra Lusette, Pak Andrian Petruzzelli. Oh, ya, kenapa Anda tidak mencari pengganti saya wanita berkelas, minimal sep
Read more
Part 46 Tertembak
"Ap-apa, maksudnya, kamar jenazah?" tanya Cassandra bingung.Suster itu merangkul bahu Cassandra dan mengangguk samar pada Bella yang kebetulan keluar dari lift dengan terburu-buru. Cassandra mengikuti arah pandangan suster itu."Maafkan kami. Pihak rumah sakit harus mengatakan jika ayah Anda, Tuan Carollo meninggal dunia!"Cassandra mematung di tempat. Bibir wanita itu bergetar menahan tangis. Dia hanya menurut ketika suster itu membawanya menuju ke kamar jenazah.Ternyata, kedatangan Cassandra sudah ditunggu oleh dua orang polisi.Menurut penjelasan mereka, Carollo meninggal karena bunuh diri. Tubuh ringkih laki-laki tua itu ditemukan tergeletak di balkon lantai tujuh. Diduga Carollo mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari jendela.Bella langsung memeluk tubuh sahabatnya itu. Cassandra terisak di pundak Bella. Entah kesialan apa lagi yang akan diterimanya hari ini. "Aku harus melakukan sesuatu, Bella. Maukah kamu menemaniku lagi?" tanyanya parau."Apa kamu akan mengacaukan pe
Read more
Part 47 Pilihan Andrian
"Cassandra tertembak? Dia mengandung anakku?" Kata-kata itu membuat Andrian seperti orang linglung. Andrian mengusap dahinya gusar. Seketika, pandangan Andrian tertuju pada kemeja Antonio yang terdapat noda darah di bagian perut."Tidak ada waktu, Andrian. Kamu pilih Cassandra atau Fiona!" ucap Antonio tegas.Andrian memejamkan mata sejenak, lalu menatap Fiona tidak enak hati. Fiona masih mematung sembari menatap kedua laki-laki itu bergantian. Andrian bergerak mendekati Fiona dan menatap gadis yang belum genap dua jam menjadi tunangannya itu."Maafkan aku, Fiona. Aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini. Cassandra dan anakku lebih membutuhkan kehadiranku. Maaf!" ucap Andrian kemudian melirik pada seorang pengawal. "Tolong kamu urus semuanya, saya harus ke rumah sakit sekarang!" ucapnya kemudian bergegas pergi.Fiona termangu. Dia menunduk menatap cincin yang melingkari jari manisnya. Lalu, Fiona berlari mengejar Andrian dan Antonio sampai ke tempat parkir."Andrian! Kamu tidak bisa m
Read more
Part 48 Saling Terbuka
"Tunggu, maksud kamu Cassandra Lusette, Lussete?" ulang Jemmy dengan nada melirih.Fiona mengangguk samar dan mencengkeram gelas kecil itu, kemudian beralih menatap Jemmy. Jemmy mengusap-usap dagunya yang ditumbuhi cambang tipis. "Lussete ...." Jemmy kembali menggaungkan nama itu.Nama tidak asing di telinga Jemmy. Melihat sikap aneh sang kekasih, kening Fiona mengernyit. Fiona mendengus kasar, yang memancing Jemmy kembali menatapnya."Kenapa kamu jadi aneh mendengar nama Cassandra? Bukankah nama itu sangat familiar di deretan nama orang-orang miskin?" selidik Fiona sinis. "Jangan-jangan seleramu juga perempuan miskin seperti Andrian!" ejeknya kemudian.Jemmy segera mengambil handphone. Dia tidak menghiraukan ejekan sang kekasih. Laki-laki itu membuka aplikasi pencarian Mbah Gogol dan mengetik nama La Stampa Group.Beberapa foto Gennaro dan Andrian berada di daftar teratas artikel itu. Jemmy tidak heran karena kebesaran La Stampa Group sudah diakui seluruh penduduk Italia.Tunggu! Di
Read more
Part 49 Lingerie Two in One
Andrian mengulurkan tangan pada Cassandra dan membawa ke penciumannya. Andrian mencium mesra jemari tangan Cassandra yang telah terselip kembali cincin pernikahan. Di antara mereka, Gennaro tersenyum bahagia melihat Andrian dan Cassandra kembali bersatu.Ya, setelah terus menerus meyakinkan Cassandra, akhirnya laki-laki itu berhasil membawa wanita itu ke altar lagi. Meskipun acara kali ini hanya sederhana saja, tetapi lebih bermakna bagi Andrian dan Cassandra karena tidak kurang dari dua bulan lagi, Andrian Junior lahir ke dunia.Sekali lagi, Andrian menyunggingkan senyum. Berbeda dengan pernikahan pertama mereka yang penuh kepura-puraan dan drama, kali ini terselip rasa nyaman di hati keduanya."Melihat kalian bersatu lagi, Kakek tidak akan menyesal jika nanti Tuhan memanggil Kakek. Ah, tidak! Masih ada dua tugas Kakek yang belum selesai. Pertama, Kakek ingin mengajak jalan-jalan anakmu. Kedua, Kakek ingin menunjukkan sebuah rahasia pada kalian," ucap Gennaro setelah acara pemberkata
Read more
Part 50 Salah Paham
"Andrian, pelan-pelan," bisik Cassandra manja di antara deru napasnya.Andrian kembali mencium bibir sang istri dan memagutnya lembut. Suara desahan lirih di kamar besar itu, mengiringi setiap penyatuan keduanya. Berkali-kali, Cassandra dibuat tak berdaya oleh keganasan sang suami.Meskipun Andrian membawanya ke puncak kenikmatan berkali-kali, laki-laki itu melakukannya dengan hati-hati mengingat di dalam sana ada calon buah hati mereka. "Andrian, aku lelah," ucap Cassandra ketika Andrian merebahkan diri di sampingnya.Lengan laki-laki itu mengusap-usap perut lembab Cassandra, disusul ciuman lembut di situ. Bibir Cassandra menyunggingkan senyum bahagia, berharap kebahagiaan ini tidak akan pernah pergi dari kehidupan rumah tangga mereka."Ternyata, lingerie itu seperti membawa magic," gumam Andrian dengan mata mulai terpejam.Sekali lagi, Cassandra menyunggingkan senyum. Dia menatap wajah polos Andrian yang mulai terbuai ke dalam mimpi. Cassandra menyingkirkan pelan lengan Andrian dar
Read more
PREV
1
...
34567
...
21
DMCA.com Protection Status