All Chapters of BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM: Chapter 31 - Chapter 40
78 Chapters
Chapter 31
Preman Fernando yang merupakan preman penguasa di Pasar Rakyat kota Valley itu menjadi ketakutan ketika mengetahui siapa identitas Dylan sebenarnya.Dia tidak menyangka bahwa pria yang tampak biasa di depannya adalah pemimpin baru dari Geng Kapak Naga yang ditakutinya.Tidak hanya itu saja, Tuan Axe Dragon yang menurutnya seorang ahli bela diri hebat namun tidak berarti apa-apa di depan pria ini."Ampuni kami tuan Dylan.""Kami tidak tahu kalau kamu adalah orang hebat.""Semua ini hanya salah paham saja di antara kita." kata preman pasar itu sambil menahan gemetar di kakinya.Wajahnya tampak menunduk karena ketakutan.Namun putranya, Danilo Fernando masih tidak memahami situasi.Menurutnya tidak ada seorangpun yang bisa mempermalukan ayahnya di daerah kekuasaannya ini."Apa yang kamu lakukan ayah?""Kenapa kamu malah menunduk di hadapan pria itu?" tanya Danilo Fernando keheranan.
Read more
Chapter 32
Namun Dylan dengan cepat mendapat ketenangannya kembali, berbeda dengan Suzy yang pipinya berubah menjadi merah setelah mendengar kata 'Nyonya Dylan' itu padahal mereka belum menikah.Wanita itu menarik nafas panjang sebelum menghembuskannya dengan pelan seolah ingin meredakan suasana."Menurutku villa nomor 1 ini jauh lebih baik daripada nomor 10 itu. Tidak hanya tentang bentuk dan fasilitasnya saja yang lebih baik namun juga itu berlaku untuk investasi.""Tapi jika kamu mempunyai dana terbatas maka mengambil villa nomor 10 itu juga sudah menjadi pilihan yang bagus.""Itu adalah tempat yang sudah sangat baik di kota Valley ini." kata Suzy memberi pertimbangan dan saranDylan pun mengangguk paham dengan penjelasan wanita itu.Harus diakui bahwa Suzy tidak hanya cantik tapi juga mempunyai wawasan yang luas.Dylan juga mengagumi wanita itu dalam hal ini."Bagaimana Tuan Dylan?" "Lebih tertarik untuk
Read more
Chapter 33
Lesley yang sebenarnya wanita berhati baik itu menatap Suzy dengan tatapan kasihan."Aku yakin David Fernandez masih mencintaimu hingga sekarang." tambahnya.Sebagai seorang sahabat, dia tidak ingin Suzy menjadi sengsara dengan menikahi pria miskin dan payah seperti Dylan.Namun Suzy hanya menggelengkan kepalanya, dia paham sahabatnya peduli namun hanya salah paham."Tidak, aku menyukai dia apa adanya." jawab Suzy sambil melirik calon suaminya itu."Aku tidak mencintai seseorang dari harta atau latar belakangnya." tambahnya menjelaskan.Dylan merasa tersentuh dengan kalimat wanita calon istrinya itu namun dia tetap dengan tenang menyembunyikan perasaannya.Lesley tampak berang dengan jawaban mereka, padahal sebagai teman ia menyarankan hal yang baik sahabatnya tersebut.Di matanya, Dylan tidak ada apa-apanya dibanding dengan pangeran David Hernandez."Kenapa kamu membanding-bandingkan aku dengan Da
Read more
Chapter 34
Dylan melirik ke arah Suzy seolah meminta saran. Bagaimanapun juga dia tidak ingin membiarkan pria itu tetap berada di perusahaan Dragon Safety miliknya karena malah akan merugikan perusahaan itu di masa depan.Menurutnya John yang tidak segan-segan mengatakan ingin korupsi bisa menjadi bom waktu untuk perusahaannya.Suzy tampak diam saja seolah mengizinkan Dylan mengambil tindakan. Pria itu pun langsung mengambil handphone jadul dari sakunya.Tut....Tut...Tut....Beberapa detik kemudian,"Halo Tuan Dylan." suara seorang pria dari seberang telepon dengan nada hormat.Dylan sengaja menyalakan loudspeaker untuk menunjukkan bahwa itu adalah suara Axe."Halo Axe, aku ingin seorang manajer bernama John yang baru saja direkrut, dipecat sekarang juga." Dylan berkata dengan tenang.Tanpa menunggu respon dari seberang telepon, Dylan langsung mematikan panggilan di handphone jadul miliknya.
Read more
Chapter 35
"Tentu saja aku bersedia, tuan Dylan." jawab John membulatkan tekad.Menurutnya dia hanya perlu bekerja sebagai cleaning service selama 2 tahun sebelum mendapatkan peluangnya kembali menjadi seorang manajer."Baiklah, itu adalah pilihan yang bagus." jawab Dylan singkat.Mereka semua melanjutkan makan malamnya hingga selesai, namun suasana di tempat itu berubah menjadi canggung.Setelah mengetahui identitas Dylan yang sebenarnya membuat Lesley dan pacarnya, John menjadi sungkan kepadanya.Makan malam pun selesai dengan cepat, setelah membayar semua makanan tersebut, Dylan dan Suzy meninggalkan mereka berdua.Dylan mengantar Suzy pulang ke rumahnya di salah satu kompleks perumahan yang ada di kota Valley."Terima kasih sudah mengantarku mencari tempat tinggal baru, Suzy." kata Dylan ketika berada di depan rumah wanita calon istrinya itu."Sama-sama Dylan.""Oh ya, apa kamu ingin mampir dulu? Mungkin
Read more
Chapter 36
"Pengelola dari pelelangan Vista itu didukung oleh salah satu keluarga terkaya di kota Valley ini yaitu keluarga Hernandez. Bahkan jika kamu ingin hadiah doorprize nya maka kamu pasti akan melawan keluarga Hernandez itu." Axe memberi tahu."Kamu harus berhati-hati karena keluarga Hernandez didukung oleh Geng Black Tiger, geng itu jauh lebih kejam dariku." infonya singkat.Geng Black Tiger adalah geng paling ditakuti nomor 1 di kota Valley ini.Meskipun dia tahu bahwa Dylan memiliki kemampuan bela diri yang begitu hebat namun Axe tampak masih khawatir dengan keselamatan pimpinan barunya tersebut.Bahkan Geng Kapak Naga tidak pernah bisa mengalahkan kekejaman mereka yang terkenal sadis."Itu adalah informasi yang menarik, namun kamu tenang saja Axe.""Kamu tidak perlu khawatir karena aku ahlinya dalam hal seperti ini." Dylan sedikit tersenyum.Dia tampak penasaran dengan hasil pelelangan besok.Dylan pun sege
Read more
Chapter 37
"Sombong sekali kamu!""Apa menurutmu kamu bisa membelikan tas branded Hermes untuk Suzy?"Di sana harganya minimal mencapai 100 juta rupiah." kata David Hernandez dengan nada mengejek.Dia tidak percaya bahwa pria yang tampak miskin itu mampu memberikan Suzy tas dengan harga selangit."Jika kamu nekat membelikannya satu buah saja maka mungkin kamu harus mengkreditnya selama 10 tahun dari gajimu." tambah David menghina.Namun Dylan dan Suzy tampak cuek lalu meninggalkan tempat itu menuju ke toko tas Hermes.Melihat pemandangan ini membuat David Hernandez merasa emosi.Dia memutuskan untuk mengikuti mereka dari belakang untuk memastikan apakah pria yang tampak miskin itu benar-benar mampu memberikan tas Hermes yang harganya mencapai ratusan juta rupiah untuk wanita pujaan hatinya.'Aku ingin melihat apa kamu benar-benar mampu membelikan tas branded untuk wanitaku itu.' gumam David dalam hatinya.Han
Read more
Chapter 38
'Tentu saja aku sudah sampai di villa.' Dylan membalas pesan.'Sekarang sudah malam, lebih baik kamu beristirahat karena besok kita akan menghadiri acara penting Pelelangan Vista.' tambahnya mengirim pesan kembali.'Baiklah, jika seperti itu aku akan istirahat terlebih dulu.' 'Aku harap kamu juga istirahat.' balas Suzy lagi sambil mengirim emot love.Dylan pun hanya bisa membalas mengimbanginya.'Tentu saja.' balas pria itu sambil juga mengirim emot love kepada Suzy.Walaupun berada di tempat yang berbeda namun keduanya saling tertawa bahagia seolah sedang menikmati momen jatuh cinta.Beberapa saat kemudian, Suzy pun segera beristirahat sedangkan Dylan harus menerima laporan perkembangan perusahaan Sunrise oleh Azen.Mereka berdua tampak mengobrol di ruang tengah sambil menikmati secangkir kopi panas yang dibuat oleh sahabat sekaligus tangan kanannya itu."Apa kamu sedang tersenyum bahagia, Dylan?" tanya Azen penasaran."Siapa yang mengirim SMS di malam hari seperti ini hingga kamu b
Read more
Chapter 39
Dylan menatap pria itu dengan wajah tenang seperti biasanya seolah tidak terprovokasi sama sekali."Terima kasih atas tawaranmu itu, David Hernandez.""Namun sepertinya aku harus menolaknya karena aku masih mampu untuk membeli sesuatu di tempat seperti ini" jawab Dylan percaya diri.Mendengar hal itu membuat David Hernandez tampak seperti ingin marah.Dia tidak menyangka pria itu masih berani bersikap sombong di tempat elit seperti ini."Tidak hanya itu saja, mungkin saja kamu juga akan kesulitan untuk mendapatkan Doorprize pelelangan pada hari ini yaitu Mall Hera." tambah Dylan singkat.David Fernandez hanya bisa tertawa dengan nada sarkasme."Hahahaha ..""Sepertinya kamu memang benar-benar gila.""Mana mungkin ada orang yang berani menantang keluarga Hernandez untuk mendapatkan Mall Hera di tempat seperti ini.""Bahkan malaikat pun tidak akan berani menantangku." kata pria itu dengan wajah sombong.Beberapa detik kemudian, dia segera meninggalkan tempat itu.Menurutnya tidak ada gu
Read more
Chapter 40
"650.” kata Dylan dengan tenang.Semua peserta pelelangan elit Vista yang berada di dalam ruangan itu terlihat sangat terkejut mendengar suara pria itu.Mereka semua mengarahkan tatapannya ke arah pria yang duduk di barisan paling belakang tersebut.Tentu saja mereka tahu bahwa tempat duduk paling belakang adalah orang yang memiliki status paling rendah di tempat ini namun mereka tidak menyangka pria yang tampak miskin itu berani mengangkat tangannya dan menawar hingga 650 miliar rupiah.Ini bahkan jauh lebih mengejutkan daripada sebuah mimpi buruk sekalipun.MC Andrew Stanton juga terlihat begitu kaget, dia tidak menyangka ada yang berani menantang keluarga Hernandez.Bahkan David Hernandez segera menoleh ke belakang dan melihat ternyata Dylan lah yang menaikkan tawaran darinya.'Pria itu lagi?''Beraninya dia menantangku di tempat seperti ini?''Apa dia sudah benar-benar bosan hidup?' gumam David Hernandez sambil menahan marah.David Fernandez menjadi gusar dan ingin menampar Dylan
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status