All Chapters of Benih Terlarang Kakak Angkat: Chapter 11 - Chapter 20
128 Chapters
11. Junior Lagi yang Salah
Bodoh, Yugo kenapa harus merasa gugup hanya karena ditanya Junior? Adiknya itu hanya pemuda yang tidak perlu dianggap serius kalau soal apa yang dibicarakan."Papa sama mama belum pulang?""Belum." Junior mengangkat bahu. "Lo jangan nggak jawab, tadi gue nanya kenapa Lo nyariin Mahes?"Yugo tersenyum miring. Dia pergi ke belakang untuk mengambil minum sendiri, sekalian mencari alasan supaya Junior tidak mengawasinya terus.Selesai minum, tidak mungkin juga Yugo berdiam diri di dapur, terpaksa harus kembali ke depan untuk duduk selayaknya tamu. Judnior duduk di depan Yugo, dia ingin mendapat jawaban kenapa kakaknya itu harus pulang ke rumah buru-buru hanya untuk mencari Mahes."Lo kayakya bubur-buru ke sini, Bang."Yugo mencebik. "Udahlah, kamu nggak perlu bahas hal yang nggak penting. Aku kesini cuma karena ada keperluan aja dan tadi itu kamu salah denagr. AKu bukan manggil Mahes!"Junior memicing matanya. "Gue nggak yakin sama omongan lo.""Terserah!" Yugo terus menghindar ketika di
Read more
12. Kabar Mengerikan
"Mama?"Junior kaget karena disentak barusan Amarta, dia tidak bisa menahan emosinya kemudian menarik si Bungsu menjauh dari Mahes. Dia menunjuk gadis itu memarahinya dengan begitu keji."Kamu sudah numpang di sini, bisa-bisanya keganjenan dengan anakku!" Amarta berteriak malam-malam. Tidak peduli Junior mencoba untuk menjelaskan atau Mahes yang berusaha menyangkal tuduhannya, tetap tidak didengarkan."Hes, kamu masuk aja. Biar gue yang jelasin ke mama."Mahes yang belum tahu harus melakukan apa memilih untuk mendengarkan Junior. Tapi, langkahnya kembali ditahan karena Amarta menyuruh dia untuk tetap di tempat."Ngapain kamu suruh dia masuk, Jun? Kamu nggak mau kalau anak itu Mama kasih tahu apa yang salah dari tindakannya saat ini?""Mama salah paham. Nggak perlu juga marah kayak gini untuk hal yang Mama nggak tahu apa kenyataannya.""Kenyaataan yang gimana yang kamu maksud, Jun? Kenyataan kalau kamu tadi asyik berdua dengan dia di sini hah!" Amarta jauh lebih garang dari yang sebelu
Read more
13. Amarta Murka
Untuk beberapa saat Junior tidak tahu harus berkata apa ada perasaan menyengat dalam hatinya yang tidak bisa dia definisikan perasaan semacam apa ini.Mahes yang masih berbaring di bed hospital setelah diperiksa hanya meringkuk tidak berani menatap wajah Junior saat ini."Dokter pasti salah. Nggak mungkin adik saya hamil."Dokter meyakinkan dengan pasti bahwa hasil pemeriksaannya benar. Junior bahkan diminta untuk pergi ke dokter kandungan untuk memeriksakannya sekali lagi."Adik kamu memang hamil dan kondisi janinnya lemah. Pertimbangkan ini dengan keluarga kalian." Hanya itu kata terakhir yang dokter ucapkan Junior benar-benar dibuat bingung dengan apa yang terjadi saat ini.Ya apa pun itu, saat ini faktanya sudah tidak bisa dielak. Junior kemudian mengajak Mahes untuk pulang. Asih yang menemani seperti bisa menebak apa yang terjadi dengan Mahes. Perempuan paruh baya itu bersedih tapi tidak berani melakukan apa pun.Junior membawa Mahes pulang. Tapi, di tengah jalan dia meminta agar
Read more
14. Dia Pelakunya
Mahes dipaksa untuk mengakui siapa laki-laki yang membuatnya hamil. Sudibja ada di sana untuk membela, dia bilang tidak mungkin Mahes hamil. Gadis itu berasal dari keluarga yang baik. Ibunya orang yang mengajarkan dia soal moral. Ini sungguh mustahil.Sayangnya, saat Amarta menggertak meminta Mahes untuk mengatakan kalau ini adalah kesalahan. Perempuan itu justru tidak bisa mengelak.Diamnya Mahes mengisyaratkan kalau dia memang benar sedang hamil saat ini."Bilang padaku, siapa yang menghamili kamu!"Mahes diam. Dia bergeming meski saat ini semua orang sedang mendesaknya.Sudibja memohon pada Mahes agar mau mengatakan siapa pelakunya. Ya seandainya dinikahi, menikahan mereka tetap tidak sah, setidaknya untuk menyelamtkan Mahes dulu."Kamu bilang denganku, Mahes. Siapa ayah dari bayi yang kamu kandung ini nggak perlu takut."Junior juga ikut berada di ruang tengah tersebut tanpa bisa melakukan apa-apa. Dia takut apa yang akan dilakukannya nanti malah menimbulkan masalah. Walaupun hati
Read more
15. Pergi Dengannya
Mahes tidak percaya Junior akan senekat itu mengatakan kalau dia pelakunya. Gadis lemah tersebut sudah menggeleng memohon pada Junior agar tidak meneruskan kebohongan ini karena akan menyusahkannya. Tapi, Junior retap berada di sana melindungi Mahes. Bahkan, dia menggunakan tangannya untuk mengurangi air hujan yang jatuh di kepala Mahes."Bebasin Mahes, aku nggak mau dia dihukum begini."Amarta di depan Junior sudah ingin berteriak, sementara Yugo membekuUntuk alasan apa, Junior sampai nekat mengakui kalau itu perbuatannya dan kenapa Mahes juga tidak mau bjcara kalau Yugo-lah pelakunya.Suasana yang susah untuk dijelaskan, semuanya berada dalam kebingungan dan kemarahan yang besar. Hanya Junior yang tahu apa tujuannya mengatakan kebohongan seperti itu."Junior!" Sudibja tidak kuat, jantungnya nyeri. Dia drop sampai harus dilarikan ke rumah sakit.*Mahes diminta Junior untuk menunggu di rumah,Asih membantu mengurusnya untuk ganti pakaian. Karena kondisi gadis itu sedang hamil muda,
Read more
16. Firasat Buruk
Mahes ikut Junior, pergi ke rumah lama milik gadis tersebut. Ini membuat bingung karena Junior tidak bilang apa-apa sebelumnya dan juga gadis itu tidak berani bertanya apa-apa."Lo tidur di sini dulu malam ini." Junior meminta Mahes untuk masuk, meski dia bukan tuan rumah. "Sementara, jangan pulang dulu ke rumah gue sampai keadaannya aman."Untuk apa yang menimpanya, Mahes jadi gadis yang semakin pendiam. Sepanjang apa pun yang Junior lakukan padanya, tidak ada sepatah kata yang dia ucapkan. Dia malah sibuk mengamati isi rumah.Junior memperhatikan Mahes yang mengeluarkan sesuatu dari dalam tas ransel miliknya. Sebuah pigura kecil foto dirinya dan sang ibu.Junior mengembangkan senyuman. "Sabar ya, gue pasti bisa bantuin Lo untuk bisa lepas dari masalah ini."Mahes menggeleng pelan. "Aku bisa di sini sendiri. Kak Junior bisa pulang.""Gue nggak akan macam-macam, Hes.""Aku juga yakin, kalau orang yang sadar nggak akan mungkin mau mendekati gadis yang tidak seberapa seperti aku ini.""
Read more
17. Ancaman Yugo
Junior pulang buru-buru, tidak tahu apa sebabnya saat ini dia kepikiran Mahes. Tadi saat ditinggal dia perutnya sedang sakit, bisa jadi sekarang tambah parah.Tiba di rumah, Junior mengetuk pintu."Hes, lo belum tidur, kan?" Junior mengetuk pintu dulu perlahan. Lelaki itu mengintip di bagian jendela, tidak kelihatan. "Hes?" Junior semakin panik karena belum juga ada jawaban.Junior sedang mempertimbangkan untuk untuk menengok ke jendela kamarnya atau jangan, tiba-tiba sudah terdengar bunyi kunci pintu yang diputar.Mahes muncul dengan wajah pucat."Lo nggak apa-apa, Hes?" Spontan Junior bertanya. Malu sebenarnya karena dia merasa tidak ada urusan dengan Mahes."Nggak kenapa-napa."Meski dijawab dengan sikapnya yang dingin, Junior bisa merasa lega. Dia tahu, saat ini Mahes baik-baik saja. Tapi, sejurus kemudian kedatangan Junior membuat Mahes bingung."Kak Jun kenapa pulang tengah malam begini?"Mau jawab apa lagi. Otomatis, Junior harus mengakui kalau tadi dia kepikiran Mahes bertind
Read more
18. Darah di Kakinya
Junior datang ke tempat Mahes. Dia kelihatan tergesa-gesa, juga raut wajahnya tidak tampak seperti biasa."Kak Jun, kenapa?"Junior juga bingung kenapa. Barusan dia mengobrol dengan Yugo. Soal kakaknya yang nanti akan membawa Mahes pergi dan tidak tahu kenapa perasaannya seperti berat. Junior merasa, Yugo tidak akan bisa menjaga Mahes."Mahes, kalau gue punya pilihan untuk lo, kira-kira apa yang akan kamu pilih?"Maheswari, masih tidak paham dengan apa yang sedang dibicarakan Junior saat ini. "Maksudnya gimana, Kak?"Junior duduk di bangku teras. Pertama yang dia katakan adalah soal kondisi mereka saat ini. "Keluarga gue pasti sudah tahu kalau lo ada di sini dengan gue."Mahes tersenyum getir. "Kak Jun kena masalah?""Nggak, bukan gue yang kena masalah tapi lo.""Aku memang sudah punya banyak masalah. Jadi, nggak perlu takut lagi."Junior menghela napas. "Lo nggak bisa sok kuat begini, urusan dengan Yugo atau mama itu nggak akan semudah yang lo pikir."Mahes mengangguk perlahan. "Aku
Read more
19. Perdarahan
Yugo membawa Mahes ke rumah sakit, sendiri. Dia tidak lagi berpikir panjang ketika melihat wajah Mahes pucat menahan rasa sakit.Turun dari mobil, dia menggendong Mahes. Berlari masuk ke bagian dalam rumah sakit sembari tetap berhati-hati."Suster! Suster!" Dia memanggil agar seseorang segera membantunya.Dua orang suster wanita mendekati mereka. Melihat Mahes yang pucat juga ada pendarahan, mereka bersiap membawakan untuk langsung memeriksa kondisi pasien.Yugo berdiri di tempatnya. Pikirannya berkecamuk. Kenapa? Kenapa dia bisa ada di sini?Memikirkan jawaban sendiri, Yugo merasa sangat bodoh. Bukankah seharusnya dia biarkan saja gadis itu menderita sendiri? Bisa saja Dia kehilangan bayinya. Dengan begitu Yugo bisa lepas dari tanggung jawab dan dia bisa membersihkan tangannya dari apa yang sudah terjadi.Kelihatannya, dia harus segera pergi dari sini. Sebelum Junior tahu lantas membuat masalah di antara mereka semakin meruncing.Yugo akan pergi. Sialnya, langkah laki-laki itu terh
Read more
20. Pilihan Ketiga
Junior menemui Mahes yang masih lelap. Kelihatannya, apa yang Yugo bilang soal keadaan Mahes saat ini, benar juga. Kalau dia memaksakan supaya Mahes tetap ikut dengannya, itu bisa membahayakan. Belum lagi, soal Amarta yang terus meminta Junior untuk pulang.Satu hari setelahnya, dengan kondisi Junior setia menemani Mahes di rumah sakit, perempuan itu mengajak bicara."Kak Jun, nggak ada jam kuliah?"Junior membawakan obat dan juga vitamin untuk Mahes. Setelah membanytu gadis muda yang sedang mengandung tersebut, dia baru menjawab pertanyaan yang tadi."Gue nggak ada jam kuliah kebetulan."Mahes hanya mengangguk perlahan. Jeda beberapa saat, Junior kembali mengajaknya bicara. Ini soal yang dari kemarin ingin dia tanyakan tentang Yugo."Kakak gue, ngapain aja waktu dia ke rumah lo?"Mahes butuh waktu cukup lama untuk bisa menjelaskan. Dia masih merasa terancam meski saat ini YUgo tidak ada di dekatnya."Lo nggak usah takut, apalagi merasa cemas klaau dia bakal nyakitin lagi."Mahes meng
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status