All Chapters of Dikejar Mafia Posesif: Chapter 11 - Chapter 20
96 Chapters
#11. Bersaing dengan Pelacur
Krystal memiliki banyak mata-mata yang dia susupkan di kantor dan rumah Marcus untuk mengawasi sang tunangan. Salah satu mata-matanya di kantor adalah sekretaris Kevin. Kabar tentang Marcus membawa si pelacur buta ke kantor pun sampai ke telinga Krystal.“Tuan Marcus juga menyuruh sekretarisnya membeli pakaian dan sepatu untuk Nona Song, serta memesan tempat untuk makan malam di Restoran Le Caprice,” lapor Dona, sekretaris Kevin itu, melalui telepon.“Mereka makan malam berdua di restoran itu?”“Benar, Nona.”“Baiklah. Terima kasih telah memberitahuku, Dona. Aku akan menghubungimu lagi lain waktu.”Usai memutus sambungan, Krystal tertawa lantang, meski hatinya terluka.Tunangan yang selama ini begitu dingin kepadanya, sekarang bersikap begitu romantis pada perempuan lain.Bagi Krystal itu sebuah penghinaan besar yang dilakukan Marcus terhadapnya dan juga terhadap Keluarga Li.Walaupun Krystal dan Marcus hanyalah tunangan di atas kertas, namun Marcus tidak pantas berkencan di hadapan o
Read more
#12. Jackson Si Bodyguard
“Nama saya Jackson, pengawal pribadi Nona.” Jackson menatap Cecilia yang tidak berpaling ataupun menjawab perkenalan dirinya. Jackson membatin, ‘Jadi begini rupanya Si Buta Nakal yang digunjingkan orang-orang yang bekerja di rumah ini ….’ Jackson cukup terkejut karena aura Cecilia jauh dari kesan nakal. “Jika ada yang Nona perlukan, Nona katakan saja pada saya,” kata Jackson ramah. Namun Cecilia tetap membisu. Jackson menghela napas berat dan terdiam. Entah berapa menit berlalu dalam hening yang membosankan. Jackson mulai tersiksa oleh keheningan ini. Dalam hati Jackson agak menyesal, seharusnya dia tolak saja tawaran pekerjaan sebagai bodyguard dari Bibi Susan, bibinya sendiri. Kalau begini, lebih enak kerja serabutan, karena Jackson masih boleh bebas bergerak dan bicara ketika bekerja. Jackson kembali melirik Cecilia. Jackson bertanya-tanya apa yang ada di benak nona itu, sementara dia buta, dan tidak mau diajak bicara. “Apa Nona tidak merasa bosan?” Jackson kelepasan berta
Read more
#13. Teman Pertama Cecilia
“Kau … orang yang baik …” kata Cecilia. “Kamu seorang pemberani.”Pujian Cecilia membuat Jackson tercengang.“Untuk membela teman-temanmu di panti asuhan, kamu berani berbuat nekat, walaupun kamu pasti tahu, itu dapat membahayakan dirimu,” lanjut Cecilia. “Kalau aku jadi kamu, aku juga akan melakukan hal itu.”“Terima kasih ….” Jackson menundukkan kepala karena tersipu.Memiliki teman baru yang sefrekuensi di pengasingan ini membuat Cecilia merasa punya harapan. Jackson yang baik hati pasti akan berkenan membantu Cecilia kabur dari tempat ini. Mungkin kelak Cecilia akan minta bantuan Jackson untuk menyediakan tempat bersembunyi di pasar.“Di mana kau tinggal sekarang?” tanya Cecilia.“Di asrama pegawai Keluarga Wong. Lokasinya tidak jauh dari sini.”“Apa kau akan menemaniku setiap hari?”“Tentu saja.”Cecilia tersenyum lega. “Syukurlah, kalau begitu ….”Seorang pelayan datang ke paviliun itu.“Nona Song, Bibi Susan menawarkan, apakah Anda mau menyantap roti yang baru matang dan teh di
Read more
#14. Kita Ini Apa?!
Dalam pelukan Marcus, Cecilia tidak dapat membendung air matanya lagi.Marcus masih tidak mengerti apa yang membuat Cecilia menangis, tapi Marcus membiarkan Cecilia mengungkapkan emosi yang lama dibendungnya.Marcus pun mengamati gadis itu. Marcus dapat membayangkan, dinding es yang gadis itu bangun untuk menyembunyikan siapa dia sebenarnya telah meleleh. Dan kini Cecilia tampak rapuh.Mata Cecilia yang berlinang pun bersorot lembut, bukan lagi mata pendendam yang selalu waspada. Raut wajahnya menunjukkan seluruh kepedihan yang tidak dia ceritakan kepada siapapun. Dan isaknya adalah melodi berbagai tragedi yang telah menimpanya sejak gadis itu masih begitu kecil.Marcus merasakan nyeri menggelenyar di dalam dada ketika dia saksikan Cecilia bangkit, duduk memunggungi Marcus untuk menyembunyikan tangisnya, seraya memeluk dirinya sendiri.Sekarang Marcus paham apa yang membuat Cecilia begitu menarik.Marcus bukan hanya terpikat oleh kecantikan yang tidak Cecilia sadari, namun juga oleh k
Read more
#15. Masa Lalu Marcus
“Cecilia ….” Suara berbisik itu sehalus rayuan. “Ayo, bangunlah, kita harus makan ….”Perlahan Cecilia membuka matanya. Marcus mengusap pipi Cecilia.“Masakanku sudah matang. Ayo kita makan selagi hangat.”Marcus menggandeng tangan Cecilia, membawa gadis itu ke ruang makan. Ruangan itu hening dan temaram karena seluruh penerangan dipadamkan, dan satu-satunya sumber cahaya hanyalah lilin di tengah meja. Tidak ada pelayan atau penjaga, hanya mereka berdua.Marcus menarik kursi untuk Cecilia. Lantas Marcus juga menuangkan wine ke dalam gelas Cecilia. Sikap Marcus membuat jantung Cecilia berdebar keras.Setelah menempati kursi di seberang meja, Marcus menatap Cecilia dengan senyum tersungging di wajah tampannya. Penampilan rumahan Marcus–dengan t-shirt berlengan panjang dan celana piyama–membuat pria itu tampak seperti seorang suami.“Kau makan duluan.” Marcus menunggu Cecilia mencoba masakannya.Setelah mencicipi masakan Marcus, Cecilia berkomentar, “Lezat sekali.”“Syukurlah.” Marcus me
Read more
#16. Nyeri yang Mendebarkan
“Bibi, Jackson sudah datang?”“Ya, Nona.”“Tolong panggilkan dia,” kata Cecilia pada Bibi Susan. “Aku ingin jalan-jalan di taman.”Bibi Susan melaksanakan perintah Cecilia. Tidak lama kemudian Jackson tiba. Jackson berhenti di ambang pintu yang terbuka, menatap Cecilia sendu.“Jackson?” panggil Cecilia. “Kau di sini?”“Y-ya, Nona ….” Jackson menjawab dengan gugup.“Mendekatlah,” kata Cecilia. “Biar kupegang lenganmu.”Dengan patuh Jackson mendekat sambil mengulurkan tangan. Cecilia menggamit lengannya. Sejenak Jackson mematung.“Ada apa?” tanya Cecilia. “Kau tak mau membawaku ke taman?”“O-oh.” Jackson tersentak. “Mari kita berangkat, Nona.”Selama menuntun Cecilia, bahkan setibanya mereka di paviliun, Cecilia sadar Jackson terus menatapnya.Tampaknya pemuda itu sedang bersusah hati. Wajahnya muram. Dia jadi sangat pendiam.Tiba-tiba angin berembus cukup kencang. Jackson melepas jas. Lantas diselimutinya punggung Cecilia dengan jas itu.“Nona, Anda baik-baik saja?” Jackson membuka per
Read more
#17. Bantu Aku Kabur
Cecilia dapat merasakan, sikap Jackson sedikit berubah kepadanya.Jackson yang begitu ceriwis di hari pertama mereka bertemu, sekarang pendiam dan menjaga jarak.Cecilia khawatir jangan-jangan Marcus telah melakukan sesuatu yang buruk pada pengawal pribadinya tersebut, yang membuat Jackson takut berteman dengan Cecilia.“Sekarang kau memanggilku Nona, bukan Kakak,” ujar Cecilia. “Apa kau dilarang seseorang menyebutku Kakak?”“T-tidak.”“Lantas kenapa tidak lagi kau lakukan?”Jackson menelan ludah dan mematung.“T-tidak apa-apa, Kak ….” Jackson berusaha mencairkan suasana yang tegang. “Aku hanya khawatir panggilan Kak Cecilia yang kuucapkan dianggap tidak sopan oleh pegawai lain.”“Tak usah khawatir apa pendapat orang. Sekarang bagiku kau adalah keluarga. Aku senang punya adik yang bisa kuandalkan di tempat asing ini.”Kata-kata Cecilia membuat Jackson terperangah.“Jackson, apa kau bisa aku percaya?”“Maksud Kakak?”“Bisakah kau melindungiku, seperti yang dulu kau lakukan untuk teman-
Read more
#18. Cecilia Jatuh Cinta
Cecilia belum sepenuhnya memahami situasi di rumah ini, tapi yang dia yakini, Travis menginginkan sesuatu yang buruk terjadi pada Marcus.Sejak awal, tujuan Travis membuat Marcus tidur dengan Cecilia adalah untuk merusak hubungan Marcus dengan Krystal.Cecilia teringat ucapan Travis di ruang bawah tanahnya, bahwa jika pertunangan Marcus dan Krystal berakhir, maka ayah Krystal akan sangat murka pada Marcus.Lalu apa dampaknya pada Marcus?Memangnya ayah Krystal punya andil sebesar apa dalam kehidupan Marcus?Cecilia juga ingat, di ruang bawah tanah itu, Bibi Susan tampak sangat tenang mendampingi Travis. Sepertinya Bibi Susan sudah biasa melihat perbuatan Travis pada orang lain, dan mungkin bibi kepala pelayan tersebut juga antek Travis.Artinya, kemungkinan besar semua pelayan di rumah ini juga anak buah Travis. Mereka akan lakukan apapun yang diperintahkan Travis, termasuk mencelakai Marcus.Apakah Marcus tahu kelicikan adiknya?Lagipula kenapa … di saat seperti ini … Cecilia tetap m
Read more
#19. Orang yang Penting
Kakak beradik Wong tersebut bertemu di sebuah private club milik Travis, club di mana Travis membeli Cecilia dari ibu tirinya.“Apa kau begitu menganggur, sampai kau punya waktu mengganggu Cecilia?” Marcus tidak basa-basi setelah masuk ke ruangan yang sudah Travis sediakan untuk menjamu kakaknya.“Memangnya Cecilia bilang apa?”“Dia tidak bilang apa-apa. Tapi aku sudah cukup mengenalnya untuk langsung tahu seseorang mengganggunya. Kalau bukan Krystal, tentu saja kau.”Travis mendengus tertawa. “Kakak benar-benar telah dibuat mabuk kepayang oleh seorang pelacur!” ejeknya.Marcus mengabaikan ejekan Travis, mencicipi minumannya dengan tenang.“Aku suka idemu,” kata Marcus. “Aku memang sudah lama ingin membatalkan pertunanganku dengan Krystal.”Ucapan Marcus membuat Travis tersentak.“Sebenarnya itu juga ideku ketika aku meminta kau menjual Cecilia padaku,” lanjut Marcus sambil tersenyum simpul.“Ya ampun! Ha-ha! Bodohnya aku!”Travis tergelak seraya menggebrak meja, sementara Marcus hany
Read more
#20. Ayo Kita Menikah
“Tolong selamatkan Jackson demi saya.”“Jackson?”“Ya. Tolong selamatkan Jackson. Saya tidak akan bisa tenang, dan saya bertekad akan terus merongrong Tuan, selama saya tidak tahu bagaimana kabar Jackson.”Marcus – dan bahkan tangannya yang sedang mengangkat garpu – sejenak membeku seolah waktu sedang berhenti.Marcus memiringkan kepala, lantas menatap Cecilia dengan satu alis berjengit, seakan pria itu tidak percaya dengan apa yang tadi dia dengar.Cecilia baru saja memintanya melindungi laki-laki lain, dengan sangat gamblang, dan setengah mengancam!Cecilia sadar Marcus tidak senang dengan permohonannya, dan Cecilia tahu bahwa seharusnya dia sendiri yang berusaha menyelamatkan Jackson yang telah berkorban untuknya.Namun – persetan dengan rasa malu dan harga diri – Cecilia mengakui bahwa dia tak berdaya dan hanya dapat mengandalkan Marcus.“Saya takut Tuan Travis menyiksa Jackson sampai mati ….” Suara Cecilia gemetar menahan tangis. “Jackson … pemuda yang baik …. Sejak kecil dia sel
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status