All Chapters of Ranjang Panas Milik Tuan Lukas: Chapter 21 - Chapter 30
170 Chapters
MENGINAP DI RUMAH LUKAS?
MENGINAP DI RUMAH LUKAS!"Aku tidak pernah melakukan itu. Bahkan jika aku bisa maka aku ingin makan banyak. Kalau ada sesuatu yang ingin ku makan, aku harus menahannya," terang Davina."Kau harus mencobanya, katakan padaku Tuan Lukas. Maka aku akan berusaha membuatkannya untukmu. Aku janji itu," sambungnya.'Glek' Lukas meneguk ludahnya kasar. Dari semua ucapan Davina terlihat sekali bahwa dia sedih. Seperti ada sesuatu yang di sembunyikan, tapi justru hal itu membuat Lukas bertanya-tanya. Sekali lagi dia melirik ke arah Davina yang namapak dengan cepat menghapus air mata di pipinya."Kenapa dia menangis?" batin Lukas."Sebagai anak yang dibesarkan oleh keluarga angkat meskipun itu adalah adik dari Mamaku, rasanya aku juga bersyukur. Karena aku tak pernah kelaparan," sambung Lukas dalam hati. "Apakah benar Davina pernah merasakan kelaparan? Dari ceritanya yang tersurat jikalau pun iya, mengapa dia bisa sampai kelaparan? Aku yakin Devina mempunyai banyak uang lebih untuk sekedar memb
Read more
APAKAH YANG AKAN KAU LAKUKAN TUAN?
APAKAH YANG AKAN KAU LAKUKAN TUAN?"Mana mungkin aku bisa mengembalikan Davina ke rumah seperti itu. Aku tidak tahu harus berbuat apa, tapi setidaknya mungkin ini bisa membuat aku merasa sedikit lega," batin Lukas."Apa ini tidak berlebihan Tuan Lukas? Bagaimana jika ada orang kantor yang tahu?" tanya Davina."Tak akan ada orang yang tahu toh jika mereka tahu tak akan ada yang bisa diperbuatnya. Aku pimpinan mereka, jadi kau tak usah khawatir," jelas Lukas."Kita akan menikah dua minggu lagi, rasanya tak apa-apa jika kau menginap sekali semalam ini," ucap Lukas sambil tersenyum penuh arti."Mungkin orang tuaku tidak akan mengizinkannya, Tuan Lukas. Jadi kita tanya mereka mengizinkan tau tidak," kata Davina. Lukas langsung mengeluarkan hp-nya dan menelepon Ibu Davina. Dia sudah mendapatkan nomer telpon Ibu Davina dari para renternir itu saat melunasi sertifikat kapan hari."Selamat malam Tante! Tante maaf, ini saya adalah Lukas. Kalau malam ini saya membawa Davina bagaimana? Saya ing
Read more
JUJUR TERBUKA ATAU BERADU DI CINTA DI RANJANG PANAS TUAN LUKAS?
JUJUR TERBUKA ATAU BERADU DI CINTA DI RANJANG PANAS TUAN LUKAS?"Aku memang tidak suka yang berantakan," sahut Lukas membuka kemejanya."Apa yang akan kau lakukan Tuan?" tanya Davina menelan saliva nya.Dia menoleh ke arah Lukas yang sudah melepas kemejanya. Lukas menatap Davina dengan pandangan penuh tanda tanya, lalu paham ke mana arah pembicaraan Davina. Pasti dia mengira akan melakukan hal yang macam-macam lagi."Ck! Kau ini pikiranmu kotor sekali, Davina. Aku hanya akan mandi, gerah rasanya tak mandi saat mau tidur," jawab Lukas."Eh, oh, maaf Tuan Lukas," kata Davina merutuki kebodohannya sendiri."Oh ya, aku hanya punya satu kamar mandi saja. Jadi aku akan mandi dulu," ujar Lukas."Em, apakah saya boleh menumpang istirahat, Tuan? Jujur saja kepala saya sangat pusing karena terlalu banyak minum tadi," ucap Davina."Itu kamarku! Masuk saja. Kalau kau bosan sendirian, bagaimana kalau kita mandi bersama?" ajak Lukas dengan tatapan menggodanya.
Read more
RANJANG PANAS!
RANJANG PANAS!"Davina, kita akan menikah sebulan lagi. Kau bisa merayuku, aku akan membiarkanmu pergi setelah kau jujur semua padaku. Atau kau memilih diam saja dan beradu di ranjang panas milik Tuan Lukas?" tanya Lukas tegas. Davina langsung gugup. Dia menatap Lukas manik mata Lukas seakan menyiratkan sesuatu hal yang mungkin belum Davina tahu. Davina tertegun berkali-kali, Jujur saja dia tak akan pernah bisa membalas tatapan mata Lukas itu yang begitu tajam menusuk ke jantungnya. Davina memilih berpaling."Aku tidak ingin melakukannya hari ini, Tuan Lukas. Saya harap Tuan Lukas mengerti, bagaimanapun juga hubungan badan harus didasarkan pada rasa saling suka dan tidak ada pemaksaan. Bukankah begitu Tuan," kata Davina sambil berpaling dari tatapan Lukas, Dia berjalan ke arah tempat tidur Lukas."Ini satu-satunya tempat untuk tidur Dan aku harus tidur. Aku masih ada beberapa pekerjaan yang harus ku selesaikan Besok. Jika tidak pasti Thomas akan mengomel sepanjang hari," batin Davin
Read more
21++ HASRAT DAVINA DIATAS RANJANG
21++ HASRAT DAVINA DIATAS RANJANG"Kenapa harus kau yang selalu di atas Tuan? Bisakah kau sesekali mengalah untuk dibawah?" tanya Davina.Tanpa meminta persetujuan Lukas, Davina segera menaiki tubuh Lukas. Jantungnya berdegub cukup keras sekarang. Dia melihat wajah Lukas di bawah tertindih tubuhnya. Nampak memerah, antara malu berpadu dengan wine yang mereka minum."Berbalik dan merangkak lah!" perintah Lukas."Apa?" tanya Davina."Kau bilang kau bisa menjadi apa yang aku inginkan kan? Sekarag turutilah, tetap di atasku lalu berbalk dan merangkak lah. Itu yang ku inginkan," perintah Lukas. Dengan polosnya Davina menuruti semua permintaan Lukas. Dia berbalik, sontak pantat dan lubang kenikmatan miliknya berada tepat di wajah Lukas. "Apa seperti ini, Tuan?" tanya Davina."Ya, tetap lah seperti itu," tegas Lukas sambil memandangi pemandangan indah di depannya."Tidak. Ini benar-benar memalukan, tapi aku penasaran sekali apa yang akan di perbuat Tuan Lukas dengan menyuruhku seperti in
Read more
DAVINA DI BUNGKUS?
DAVINA DI BUNGKUS?"Apa yang salah Tuan Lukas? Aku sungguh tulus memasak semua ini, aku tidak meracunnya sama sekali. Sungguh," tanya Davina menatap Lukas dengan sejuta tanda tanya.Lukas terdiam sejenak. Dia mencoba mengartikan semua ini, ada perasaan hangat dalam dirinya perasaan yang sudah lama tak dirasakannya. Perasaan apa itu?"Maaf jika aku lancang Tuan Lukas. Maaf jika kau tak suka, aku tak melihat ada pembantu sejak semalam, ketika aku menginap. Tetapi bahan di kulkas lumayan lengkap, jadi aku memutuskan untuk memasak bahannya membuat sup ayam untuk sedikit meredakan pengaruh akibat minum alkohol semalam dan menggoreng telur. Rasanya aku mulai memahamimu, Tuhan Lukas. Bukankah seorang yang rajin berolahraga seperti mu membutuhkan protein yang lebih?" terang Davina."Jadi aku harap telur dan sup ayam itu cukup untuk memenuhi kebutuhan protein mu, sebelum kau ke gym pagi ini. Bukankah itu rutinitasmu?" tanya Davina sambil duduk di hadapan Lukas. Dia menyendokan sup ke mangkok
Read more
BEKAS CUPANGAN UNTUK TANTANGAN
BEKAS CUPANGAN UNTUK TANTANGAN"Apa kau sudah punya pacar?" tanya Eca."Hah? kalian kenapa sih?" tanya Davina."Kalau kau tak punya pacar maka fix kau di bungkus!" tegas Thomas. Kata dibungkus viral di media sosial, arti dibungkus dalam bahasa gaul merupakan istilah dari berhubungan badan atau hubungan seksual. Jadi yang dimaksudkan bungkus itu maksudnya hubungan badan, hubungan seks, hubungan intim yang lazim di lakukan saat dugem dan terlalu mabuk. Meskipun mereka tak saling kenal."Wahh! Ini kalian bertiga yang gila. Kenapa sih? Apa yang salah dengan kalian? Yang bilang di bungkus lah, pacar baru lah. Ap hubungannya? Ini masih pagi lo," omel Davina."Kalian ini sebenarnya mengatakan apa? Maksudnya apa? Sungguh aku tak paham yang kalian katakan. Apa hanya gara-gara aku tak pulang semalam lalu menggunakan baju kemarin untuk ke kantor kalian menganggap wanita seperti itu? Menyebalkan seakali," kata Davina merajuk tak terima."Davina!" panggil Eca."A
Read more
TAJAMNYA LIDAH MAMA DAVINA!
TAJAMNYA LIDAH MAMA DAVINA!"Kau memang benar-benar lancang sekarang, Davin!" teriak Mama Davina saat melihat Davina berjalan ke arahnya. "Sudah berani sampai tak pulang dan menyuruh lelaki itu untuk mengizinkannya padaku! Sudah berapa kali kau bercinta dengannya? Hah?" bentaknya."Ma, bisakah Mama memelankan suaranya? Ini butik kelas atas, akan memalukan jika Mama berteriak," tegur Davina."Ck! Berani membantah kau sekarang. Kalau kau tergila-gila padanya atau anaknya atau siapapun itu rasanya itu...." Mama Davina menatap tajam ke arah Davina."Dia mulai lagi mengomel, andai bukan Tuan Lukas yang memintaku menemuinya langsung maka aku tak akan mau bertemu dengannya," batin Davina dalam hati."Kau bohong, Davina! Kau bohong!" bentak Mama Davina. Dia pun mendongakkan kepalanya."Kau bohong jika mencintai lelaki itu bahkan memiliki hubungan dengannya. Sekarang katakan padaku, apa alasanmu! Kau jangan main-main denganku, Davina!" ancam Mama Davina.'Bra
Read more
PERSIAPAN MENIKAH KILAT!
PERSIAPAN MENIKAH KILAT!"Pembalasan apa yang layak kau terima wanita tua!" batin Davina sambil meremas tangannya karena menahan sesak di dada. Dia menghela nafas panjang."Entahlah, Ma. Aku tak ingin turut campur karena pihak keluarga Liem Santoso sudah menyiapkan semua ini. Mereka sudah memutuskan perencanaan pernikahan, aku tak bisa mengubah nya sesuka dan semauku. Jadi aku akan menanyakan pendapat Tuan Lukas juga, selain itu aku tidak bisa berbuat hal lain. Sehingga aku tak bisa menjanjikan apapun," jelas Davina."Kau itu benar-benar bodoh! Bahkan kau tidak pernah bertanya pada calon suamimu itu kan? Mama sudah menghubunginya. Pokoknya kau harus berkata kepadanya. Bahkan jika keluarga Liem Santoso meminta padamu untuk ke butik lain kau bisa dengan tegas menolak. Jangan mau! Kau harus ke butik ini, katakan padanya kita akan pergi ke sini!" perintah Mama Davina.Davina memutar bola matanya dengan malas. Akankah dia menuruti semua permintaan Ibu tirinya? Mungkin di
Read more
RANGGA ATAU LUKAS?
RANGGA ATAU LUKAS?"Astaga kalau begitu menjadi lebih mudah terima kasih Ibu Devina. Kami akan selalu menunggunya. Kami akan menunggu catatan itu," kata WO itu."Baik, secepat mungkin setelah ini aku akan mengirimkan lewat email," jawab Davina. Tak lama Eca datang di hadapan Davina untuk memperlihatkan hasil kerjaa hitungan projek baru kantor mereka."Oh ya untuk paket bulan madu saya akan memilihkan di salah satu pulau tropis yang sangat romantis? Bagaimana?" usul WO. Karena Davina tidak terfokus kepada pembicaraan Wo itu maka Davina hanya mengiyakan saja tanpa dia tahu apa yang dikatakan oleh WO itu."Oke kalau begitu, terima kasih, Kak Davina. Selamat siang," "Siang," kata Davina pun segera menutupnya.*** Di sisi lain Lukas masih berada di parkiran bawah. Dia baru saja mendapatkan kabar dari WO kalau Davina memiliki permintaan lain untuk memasukkan daftar tamu yang di inginkan oleh Ibu nya. Bahkan WO itu sudah mengatakan jika Davina mau datang dan m
Read more
PREV
123456
...
17
DMCA.com Protection Status