All Chapters of Sistem Pewaris Terhebat: Chapter 831 - Chapter 840

Green dan Black muncul dari sebuah portal. Mereka turun dengan sangat cepat, berhenti saat jarak mereka dengan sebuah kotak cukup jauh. Green dan Black tampak sangat waspada. Robot-robot mereka mengawasi keadaan sekeliling saksama, mengecek kotak dengan teliti. “Tidak ada tanda-tanda keberadaan musuh,” ujar Green sembari turun perlahan. Black mengamati keadaan sekeliling melalui layar hologram, menggenggam pistol lebih erat. “Jangan tertipu!”“Akulah yang seharusnya mengatakan hal itu.” Green mengecek kotak berkali-kali, membaca informasi lima anggota baru Shibacorm yang terperangkap di sana. “Dasar brengsek!”Green dan Black seketika melompat saat sistem memberi tahu serangan muncul. Misil-misil bergerak dari atas dan samping, mengejar mereka sangat cepat. Green dan Black menghindar sembari menahan serangan dengan tameng. Mereka menoleh pada kotak yang mendadak melayang dan melesat pergi ke arah pedalaman hutan. Black menembakkan sebuah peluru. Peluru itu mengurung semua misil

“Bangun sekarang juga!” teriak seorang bawahan Logan sembari menggedor pintu kamar berkali-kali. “Jika kalian tidak bangun, kami akan langsung mendobrak pintu ini dan menyeret kalian keluar dengan kasar!”Draco dan Pedro sontak terbangun, menoleh pada pintu. Mereka turun dari ranjang dengan wajah kantuk dan kelelahan. Draco menoleh pada jam dinding. “Dasar brengsek! Kenapa mereka membangunkan di hari sepagi ini? Aku baru saja tidur tiga jam.” Draco menguap beberapa kali, mengambil jaket di ranjang. “Aku pasti akan menghajar mereka hingga babak belur.” Pintu tiba-tiba terjatuh ke lantai. Tiga pria itu memasuki ruangan, menatap tajam. “Brengsek!” gerutu Draco sembari mengepalkan tangan erat-erat. “Apa yang kalian inginkan sekarang? Draco mengatakan kalau aku mulai bekerja besok.”“Keluar sekarang juga, sialan! Kami akan membawa kalian menuju sebuah tempat!” ujar seorang pria tinggi besar. “Jangan membuatku marah!”Draco tertawa terbahak-bahak. Rasa kantuknya mendadak menghilang “Apa

[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 41 (945/4100)] [Health Point: 50/589] [Kekuatan: 59 | Pertahanan: 60 | Kecerdasan: 59 | Kelincahan: 59] [Money Power: $30.441.480.000]Dua minggu berlalu sangat cepat bagi Davis. Pria itu fokus untuk berlatih dengan keras. Ia tidak ingin terus tenggelam dalam kekhawatiran dan ketakutan akibat munculnya si pria asing.Davis tengah berlatih bersama Alvin di ruangan olahraga. Meski sudah berusaha sangat keras, ia nyatanya belum bisa mendaratkan satu serangan pun semenjak berlatih. Dibandingkan frustrasi, ia justru semakin bersemangat. Davis terdorong hingga nyaris terjatuh. Ia menyeka keringat, berlari menuju Alvin. “Aku pasti bisa mendaratkan serangan sekarang.”Davis melompat setinggi mungkin, memutar tubuh di udara, menghantam tendangan. Sesaat sebelum serangannya mendarat, Alvin justru lebih dahulu menendangnya.Davis segera menahan tendangan itu dengan kedua tangan. Sayangnya, ia justru terpelanting dan ambruk di l

Timothy tersenyum, mengeluarkan dua buah pistol. “Jika kalian memang ingin menangkapku, kalian harus memberikan perlawanan yang sangat tangguh. Aku tidak ingin kalah dari para sampah!”Timothy melirik ke belakang sesaat, tersenyum. “Mereka harus tetap hidup dan berpegang teguh pada semua hal yang sudah aku ajarkan pada mereka.”Timothy seketika memutar tubuh sembari menembak sekeliling. Ia melompat mundur, mengamati pergerakan bayangan hitam di sekitar. “Kalian pandai menghindar,” ujar Timothy sembari berlari menuju sebuah arah. “Aku bisa mengalahkan lima puluh orang sekaligus dalam kegelapan saat aku masih muda. Akan tetapi, aku sudah sangat tua sekarang sehingga mataku sudah agak rabun.”Timothy terus melepaskan tembakan, berlari berbelok-belok. Ia melompat ke samping saat merasakan angin berembus dari belakang. “Kemampuan menembaknya sangat bagus.”Timothy terdiam saat melihat sebuah jaring listrik menyelimuti sebuah pohon. “Peluru jaring listrik. Pohon itu langsung terbakar.”Tim

Dylan termenung di dekat jendela sembari mengamati langit malam. Dustin dan Sonny sudah tidur tak lama setelah Reno sadarkan diri. “Aku memiliki banyak tugas sekarang, salah satunya adalah mencari tahu siapa pemilik sistem yang Davis temui di gedung beberapa jam lalu. Kemungkinannya adalah dia sosok yang mendatangi Davis saat di pantai. Dia memang tidak menunjukkan tanda-tanda permusuhan, tetapi dia tetaplah berbahaya.”Dylan membuka layar hologram, mengamati sebuah nomor telepon. “Dia memberikan Davis nomor ponselnya, tetapi nomor itu tidak aktif. Nomor itu menunjukkan nomor seorang petugas kebersihan. Sayangnya, tidak ada yang aneh dari pria itu setelah aku memeriksanya berkali-kali.”“Siapa dia sebenarnya?” Dylan tersenyum. “Dia tidak mungkin Edgar. Dia tidak akan menggunakan cara seperti itu.”Dylan menggeser layar. “Donald dan yang lain akan menyerang Daniel dan Dariel hari ini. Aku tidak menduga mereka akan menyerang lebih cepat dari jadwal yang mereka lakukan. Mereka pada akhi