All Chapters of Kekasih Rahasia CEO: Chapter 11 - Chapter 20
227 Chapters
Melepas Rindu Ala Radev
Baru berpisah selama lebih kurang tiga minggu tapi rasanya seakan tiga tahun tidak bertemu. Radev benci mengakui kalau dirinya merindukan Starla atas alasan yang tidak mampu ia jelaskan.Apa? Kangen?Gila kali gue kangen sama Starla.Radev menolak keras perasaaan itu. Ia tidak mungkin merindukan Starla. Memangnya siapa dia? Apa kelebihannya? Selain cantik tentu saja, lalu baik, lalu sangat mengerti Radev. Lalu …Arghhh …Kenapa juga dirinya mengurai satu demi satu poin positif gadis itu?Radev baru menyadari bahwa Starla tidak datang sendiri. Ada Bjorka sedang berdiri di sisi pintu. Temannya itu mengedipkan sebelah mata seakan ingin mengatakan, ‘mission complete.’Radev melempar senyum samar sebelum Bjorka pergi dari sana. Pria itu dengan kilat menyimpan senyumnya lalu mengganti dengan raut dingin seperti biasa saat menyadari ada Starla yang saat ini sedang berdiri di depannya. Starla tidak boleh tahu kalau Radev begitu mengharapkan gadis itu kembali.“Duduk,” suruhnya pada Starla.Pa
Read more
Radev Yang Banyak Maunya
Starla terpaksa duduk di kursi yang berada tepat di hadapan Radev. Ia baru tahu kalau tadi pria itu menyuruhnya membeli dua porsi bukanlah untuk dihabiskan sendiri, tetapi juga untuk Starla.Ini bukanlah untuk pertama kalinya Starla menemani Radev makan. Mereka sering makan siang bersama, entah itu di restoran, di café, saat meeting bersama klien ataupun di saat dan di tempat-tempat random lain. Namun, entah mengapa atmosfir kali ini terasa berbeda.Starla pikir Radev akan mengizinkannya kembali ke ruangan setelah makan siang. Nyatanya lelaki itu meminta Starla tetap berada di ruangannya. Tidak ada yang dilakukan Starla. Ia hanya duduk diam menemani Radev, sementara lelaki itu asyik sendiri dengan ponselnya. Radev seakan menganggap Starla tidak ada di sana.Hampir setengah jam berlalu dan pria itu tidak memberi instruksi apa pun pada Starla hingga Starla merasa tidak tahan untuk tetap bungkam.“Pak, ada yang bisa saya kerjakan?”Radev tidak merespon. Lelaki itu tetap terpaku dalam gaw
Read more
So Sweet
“Starla, kamu nggak dengar saya bicara?” tegur Radev pada Starla yang masih berdiri tegak di hadapannya.“Dengar, Pak,” jawab Starla kelu.“Lalu tunggu apa lagi?” Radev melebarkan pintu kamar mandi agar gadis itu bisa masuk. “Masuk!”Starla menyeret langkah berat memasuki area kamar mandi. Ia hampir tidak mampu menatap Radev yang saat itu hanya menggunakan selembar handuk untuk melapisi tubuhnya.Starla dan Radev sama-sama berdiri menyamping berhadapan di depan kaca wastafel. Lelaki itu menyuruh agar Starla segera mulai mencukur facial hair-nya.Dengan tangan gemetar Starla mengoleskan shave cream ke bagian rahang, dagu, serta bagian atas bibir Radev. Ini adalah pengalaman pertama Starla. Dan ia tidak tahu kenapa lelaki itu menyuruh melakukannya.Setelah krim tersebut terpulas secara merata Starla mulai menyapukan pisau cukur dengan hati-hati. Ia takut teledor yang akan melukai kulit Radev.Sementara Starla bekerja, Radev terus mengawasi dengan sepasang matanya. Cara laki-laki itu men
Read more
Surprise
“Makasih, Pak Radev,” ucap Starla pelan.Radev tidak memberikan respon apa pun. Entah itu jawaban melalui kata-kata atau sekadar anggukan kepala. Lelaki itu berlalu pergi begitu saja meninggalkan Starla yang berdiri terpaku di depan pintu rumah. Padahal Starla ingin menawarkan pada Radev untuk mampir dulu.Starla tersentak Ketika mendengar suara petir menggelegar. Entah berapa lama dirinya berdiri sendiri memikirkan sikap Radev yang begitu manis malam ini. Bahkan terlalu manis untuk ukuran seorang Radev yang sehari-hari begitu dingin dan tidak pernah memerhatikan Starla.Starla membuka pintu rumah dan ia langsung disambut oleh Mayang dan Tantri yang sudah menunggunya sejak tadi.“Mana uangnya?” Mayang menengadahkan tangan pada Starla.“Uang apa, Tante?”“Lo nggak usah pura-pura bego deh, La,” sela Tantri yang berdiri di sebelah ibunya.“Aku baru aja diterima, nggak mungkinlah langsung gajian.”“Terus semesteran gue gimana? Lo beneran mau bikin gue malu?”Starla mengembuskan napas pela
Read more
Cemas
“Pagi, Mbak Ajeng,” sapa Starla ramah setelah berhasil meredakan rasa kagetnya. Tidak hanya karena bertemu Ajeng sepagi itu di apartemen Radev, namun juga karena jenis pakaian yang digunakan perempuan itu. Ajeng mendengkus pelan lalu memandang Starla tidak suka. “Mau apa?” tanyanya ketus.“Saya mau ketemu Pak Radev. Semalam dia menyuruh saya ke sini.”“Apa?” Ajeng mengerutkan dahinya. “Buat apa Radev menyuruh kamu ke sini?”“Saya mau menyiapkan perlengkapan Bapak, Mbak.” Starla menjawab apa adanya sesuai yang dikatakan Radev kemarin.“Bukannya kamu udah dipecat ya?”“Saya sudah kerja lagi, Mbak.”“Kok bisa?” Ajeng menaikkan intonasi suaranya. Dadanya berkecamuk. Bagaimana mungkin ia tidak tahu hal sekrusial ini?“Saya bicara sama Pak Radev dan minta kesempatan satu kali lagi. Pak Radev menerima saya.”‘Kok Radev nggak bilang sama aku?’ Ajeng membatin menahan emosi.“Sejak kapan kamu kembali jadi asisten Radev?” tanyanya lagi pada Starla.“Sejak kemarin. Maaf, Mbak Ajeng, saya sudah b
Read more
Tapi Ini Tidak Gratis
“Starla sakit? Dia di rumah sakit mana?” buru Radev cepat.“Saya juga nggak tahu di rumah sakit mana, Pak, tapi tadi katanya izin mau ke rumah sakit.”Radev merogoh saku lalu mengambil ponsel dari sana. Sambil berjalan masuk ke ruangannya ia bermaksud menelepon Starla. Tapi sebelum panggilan tersambung Radev mengurungkan niatnya. Starla bisa besar kepala kalau Radev terkesan memerhatikannya.Alhasil lelaki itu mondar-mandir sendiri di ruangannya dengan perasaan khawatir sambil mengira apa yang terjadi pada asistennya itu.‘Ngapain juga gue mikirin dia. Apa urusannya gue sampe secemas ini. Memang siapa Starla? Nggak lebih dari seorang asisten biasa.’ Pria itu berkata di dalam hati untuk menenangkan dirinya sendiri.Starla memang jarang sakit, tapi bukan berarti tidak pernah. Namun, Radev merasa biasa saja. Ia bahkan tidak memerhatikannya. Radev hanya peduli pada pekerjaan yang ditangani Starla harus selesai dengan baik.***Sudah berjam-jam Starla berada di rumah sakit. Tadi saat sedan
Read more
Menginginkanmu Malam Ini
“Saya tahu, Pak, nanti gaji saya dipotong.”“Bukan hanya itu. Seperti yang saya bilang tadi bulan ini udah nggak ada slot peminjaman uang. Tapi karena saya berbaik hati maka sebagai imbalannya kamu harus mau menemani saya ke acara nanti malam.”Starla seketika terdiam. Ia tidak mungkin pergi dengan Radev di saat orangtuanya sedang terbaring di rumah sakit. Sementara di hadapannya Radev sedang memandang padanya. Starla tahu Radev tidak perlu menunggu jawabannya. Radev tidak butuh persetujuan Starla. Jadi percuma juga ia menolak. Masalahnya kali ini Starla benar-benar tidak bisa. Ia harus menjaga ayahnya di rumah sakit. Mayang pasti akan menyuruhnya. Starla berani bertaruh untuk itu.“Pak, bukannya saya nggak mau, tapi saya harus menjaga Papa saya di rumah sakit.” Starla menyampaikan alasannya dan berharap atasannya itu bisa mengerti. Namun, bukan Radev namanya jika tidak memaksa.“Kalau kamu nggak bersedia saya bisa batalkan approval tadi,” ancam lelaki itu.Starla meremas ujung bajuny
Read more
Insiden Di Acara Pesta
"Njir, gila si Radev. Itu ngapain nyosor-nyosor anak orang?”Celetukan Gavy membuat dua temannya serentak menoleh ke arah yang sama.Tampak tidak jauh dari mereka Radev dan Starla sedang berdansa dengan begitu intim.“Si Starla sebenarnya asisten atau pacarnya Radev sih?” Keheranan itu berasal dari Aksa. Apa yang dilakukan Radev dengan Starla saat ini terlalu berlebihan jika disebut sebagai hubungan biasa antara atasan dan bawahan.“Parah nih Radev. Untung nggak ada Ajeng,” kata Gavy menanggapi.“Tapi kalo dilihat-lihat Radev lebih cocok sama Starla sih ketimbang Ajeng. Ya nggak?”Gavy mengangkat alisnya sebagai tanda setuju.“Gimana menurut lo, Ka?” Aksa memandang pada Bjorka ingin tahu apa pendapatnya. Sejak tadi Bjorka hanya diam tanpa memberi komentar apa-apa.“Radev kan udah punya Ajeng. Jadi mau dikata Starla lebih cantik atau lebih cocok sama Radev pun tetap nggak akan mengubah apa-apa,” jawab Bjorka bijaksana. Di antara mereka berempat Bjorka lebih dekat dengan Radev, sehingga
Read more
Kita Nggak Cocok
Ajeng masih ngamuk di mobil saat Radev membawanya pergi. Perempuan itu terus mencecar dengan kata-katanya yang kasar. Sementara itu Radev yang berada di sebelahnya tidak menggubris perempuan itu. Alih-alih akan meladeni, Radev malah sibuk mengutak-atik ponselnya yang membuat Ajeng jengkel setengah mati.“Aku tuh lagi ngomong sama kamu, Dev! Kamu malah sibuk main hp! Kamu pikir aku apa, hah?” Ajeng akan merebut ponsel dari Radev, tapi dengan gerakan cepat lelaki itu menjauhkannya lalu menyimpan ke saku celana.Radev mengembalikan konsentrasi pada jalanan di hadapannya. Lelaki itu fokus menyetir.“Kamu nggak menghargai aku sedikit pun. Kamu anggap apa aku ini, Dev? Apa kamu lupa kalau aku tunangan kamu? Bahkan aku nggak hanya sekadar tunangan. Aku ini calon istri kamu!"“Gimana aku bisa menghargai kamu kalau kamu nggak bisa menghargai orang lain,” jawab Radev akhirnya tanpa memandang pada Ajeng.“Orang lain mana yang harus aku hargai?”Radev mendengkus pelan. Ajeng pasti paham siapa yan
Read more
Asisten Seumur Hidup
“Ke mana aja lo kemarin? Nyokap gue susah-susah jagain bokap lo, tapi lo-nya malah kelayapan!”Pertanyaan bernada tidak menyenangkan itu membuat Starla memalingkan wajah ke arah pintu. Tampak di sana adik tirinya sedang berdiri dengan tangan bersedekap.“Ada acara kantor,” jawab Starla yang tidak ingin ribut. Ini masih terlalu pagi untuk perang mulut. Ia tidak ingin merusak mood-nya dengan hal-hal tidak berguna.“Tiap ditanya lo selalu ngejawab dengan alasan yang sama. Nggak ada alasan lain apa?”“Jadi kamu maunya aku ngejawab apa?” lirik Starla melalui kaca meja rias tempatnya bercermin saat ini.Tantri mengeluarkan dengkusan. Sejak dulu ia tidak pernah menyukai Starla. Starla mempunyai segala yang tidak dimilikinya. Starla berwajah menawan dengan bentuk tubuh yang ideal. Starla juga cerdas dan disenangi banyak orang. Sedangkan dirinya hanyalah seorang perempuan berwajah biasa yang kelewat kurus dan hatinya busuk.Tantri menarik langkah mendekat kala matanya bertemu dengan tube dress
Read more
PREV
123456
...
23
DMCA.com Protection Status