Kulangkahkan kaki turun dari motorku, kuseka wajahku yang sudah basah oleh cappucino bercampur air mata kekesalan. Suamiku panik, ia menekan kaca mobilnya agar segera tertutup, kalau bisa iya ingin segera kabur dari sana tapi lampu hijau belum juga menyala.Brak!Brak! Dengan helm, kuhantam kaca yang ada di sisinya. Juga kaca depan tepat di depan kemudi. Kaca itu retak, tapi karena dilindungi oleh kaca film anti pecah, jadi hanya lubang dan retak saja."Kurang ajar, setelah berselingkuh, memperlakukan diri ini seperti hewan, lalu kabur dari rumah ... sekarang kau mempermalukanku dengan menyiramkan kopi itu ke wajahku!""A-aku tak sengaja!""Sungguhkah!" Aku kembali memungut gelas itu, dia sendiri sama sekali tidak turun dari mobilnya sementara Mila meminta dia untuk segera tancap gas pergi meninggalkanku.Orang-orang yang kebetulan sedang menunggu lampu hijau terkesiap dengan pemandangan yang terjadi."Bu, tenang Bu, itu siapanya Bu?""Dia melanggar hukum dengan buang sampah sembara
Magbasa pa