Air mata mama sulit berhenti, betapa bahagianya mengetahui Ratih masih hidup.Ucapan syukur dan peluk cium tak berkesudahan terus saja terjadi di depan mata Abi. Muak, itulah yang ada dalam hatinya.“Bi, kok kamu nggak kaget?” Tentu tidak. Mereka bahkan baru habis bertemu.Abi membuang wajahnya, sehingga mama pun melepas rangkulannya dan jadi menghadap Abi sepenuhnya.“Waktu kamu bilang Ratih sudah meninggal, kamu bohong sama mama? Kamu menipu mama?” Mama merasa sakit hati karena sudah dibodohi selama ini.Rosdiana pun menunduk saat mata tajam Abi tertuju padanya. “Tega sekali kamu berdusta. Kenapa, Bi? Kenapa?” Air mata mama mengalir, dadanya naik turun karena emosi yang meluap.“Mama…” Rosdiana menarik tangan mama namun dihempaskan begitu saja karena menunggu jawaban Abi.“Mama menderita kehilangannya, kamu bilang, Ratih sakit dan sudah dikebumikan di tempat yang tidak boleh mama tahu. Dan…” Mama tercekat dengan air mata yang sulit berhenti. Masa-masa duka bergelayut di ingatannya
Last Updated : 2025-10-03 Read more