Semua Bab Menentang Dunia: Bab 51 - Bab 60
79 Bab
Kebahagiaan Selalu Terasa Singkat
"Tidak bisa Yira, kamu yang mendapatkannya maka kamu harus menyerahkan pada guru," Zheng Xin menyerahkan kembali tas Qiankun yang Yira berikan. Yira mengerutkan keningnya kemudian, dia mengajak Zheng Xin untuk bicara."Kakak seperguruan, aku punya urusan yang harus aku selesaikan segera. Perjalanan ini juga memakan banyak waktu, aku tidak bisa menunda lagi." Zheng Xin menatap raut wajah Yira seolah memohon kepadanya, dia menghela nafas dan berkata, "Baiklah tapi, cepatlah kembali guru merindukanmu." Yira tersenyum dan menyerahkan tas tersebut dan berkata, "Terima kasih," Zheng Xin tersenyum menatap Yira yang berlari menjauh. Dia menggeleng menatap Yira yang sedang membantu Lu Xiao mengobati para warga yang terluka. 'Gadis kecil yang selalu murung sekarang memiliki kebahagiaan dan kebebasan.' Gumam Zheng Xin."Dia sudah dewasa," Zheng Xin mengubah arah pandangannya menatap Yinwei dan berkata, "Benar dia sudah tumbuh menjadi kuat." "Dulu banyak orang yang merundungnya sekarang, siapa
Baca selengkapnya
Sebuah Kebetulan
Perjalanan mereka menuju Gunung Iblis mencari Bunga Teratai Api Biru sudah menghabiskan waktu 6 bulan lamanya. Mereka tak pernah sekalipun mengeluh dengan kesulitan yang mereka alami. Mereka semua saling mendukung, saling melindungi dan tak pernah sekalipun dalam pikiran mereka untuk menyerah. "Lu Xiao, Yinwei pernah cerita padaku bahwa dipertempuran terakhir kali, kamu menyalurkan kekuatan spiritualmu untukku," Ucap Yira sembari berjalan berdampingan dengan Lu Xiao dan Yinwei. "Ehm ... itu benar," Ucap Lu Xiao dengan santai sembari memakan buah apel. Mendengar jawaban Lu Xiao Yira mengerutkan keningnya dan berkata, "Bukankah kamu seorang ahli racun, kenapa bisa memiliki kekeuatan spiritual sebanyak itu?" "Saat usiaku masih beberapa bulan, ayah angkatku memberiku sebuah Permata yang sampai sekarang akupun tidak mengerti itu apa." Ucap Lu Xiao sambil bernostalgia dengan kenangannya. Kemudian dia menambahkan, "Mungkin karena itu aku memiliki kekuatan spiritual sayangnya, aku tidak per
Baca selengkapnya
Bantuan Sahabat Lama
Yira dan yang lainnya berjalan mengikuti salah satu anggota perampok yang masih hidup. Perampok itu memandu mereka menuju sebuah rumah yang terlihat seperti kedai biasa. Tidak banyak pengungjung ayang datang namun, kelihatannya bos perampok itu merupakan orang kaya. "Sudah sampai." Ucap perampok itu dengan tatapan kosong memandang kebawah. Kemudian Yinwei memukul tengkuk perampok itu hingga pingsan. Yinwei dan yang lainnya masuk sambil membopong perampok yang pingsan itu, dan melemparnya di lantai kedai. "Kalian siapa?" teriak salah seorang yang sepertinya bertugas sebagai kasir. Teriakannya mengundang beberapa orang lagi, membuat mereka bertiga terkepung di sarang perampok. Kemudian Yira berteriak, "Yun Rumeng keluarlah!" "Lancang! Berani sekali kamu memanggil bos besar dengan tidak sopan." Ucap salah satu dari mereka sembari menodongkan pisau ke arah Yira. "Benar." Sahut yang lainnya. "Yun Rumeng! Kamu keluar atau aku yang masuk," Teriak Yira sembari tak menghiraukan ancaman da
Baca selengkapnya
Pengetahuan Yang Luar Biasa
Yira dan Yun Rumeng dibawa pergi ke Sekte Xutian dengan menunggangi kuda. Perjalanan mereka kiranya membutuhkan waktu setengah hari untuk sampai. Sesampainya disana mereka dikawal beberapa penjaga menuju ke Aula Rapat untuk bertemu dengan para tetua."Hormat pada tetua sekte." Ucap Yira dan Rumeng bersamaan. Mata Yira menyusuri seluruh ruangan beserta orang-orang yang berada di dalamnya. Dia melihat tidak ada yang aneh, sama seperti sekte pada umumnya."Tetua, ini Yira dialah yang akan mengobati ketua sekte." Ucap Rumeng memperkenalkan Yira."Gadis muda inikah yang kamu maksud Rumeng?" Raut wajah para tetua sedikit ragu, mereka tidak yakin bahwa Yira bisa melakukannya. "Berapa usiamu gadis muda?" Tanya salah satu tetua."21 tahun," Mendengar jawaban Yira sontak membuat para tetua saling pandang. Kemudian salah satu tetua berdiri dan membentak Rumeng, "Apa kamu sedang mempermainkan kami?! Ini adalah masalah hidup dan matu ketua sekte!""Tetua, aku yakin dia bisa menyembuhkan penyakit k
Baca selengkapnya
Sedikit Petunjuk
Mendengar desas-desus bahwa ketua sekte sudah siuman dan mencari Yira, sontak membuat para tetua mendatangi Yira secara langsung karena Yira tidak kunjung datang memenuhi undangan. "Dimana dia?" Ucap tetua Yue ketus."Dia sedang ada urusan dan dia tidak ingin diganggu." Jawan Rumeng dengan tegas. Namun jawaban tersebut membuat raut wajah tetua Yue tidak senang. "Lancang!" Pekik tetua Yue, "He ... sudahlah biarkan gadis itu menyelesaikan urusannya dulu.""Tapi dia sudah lancang tidak memenuhi panggilan ketua," Ucapan tetua Yue membuat tetua Rue menghela nafas, dia menatap adiknya itu sembari menggeleng. Kemudian tetua Rue berkata, "Dia adalah penyalamat sekte ini, apakah seperti itu caramu berterimakasih?" "Kalau begitu sampaikan pesan ini padanya setelah urusan selesai," Ucap tetua Rue yang dibalas anggukan oleh Rumeng kemudian, mereka melangkah pergi meninggalkan Rmeng dan Yinwei yang sedang berjaga.Sementara di dalam kamar, Yira sedang berjuang menahan dua kekuatannya yang bergejo
Baca selengkapnya
Perjalanan Menuju Sarang Iblis
"Hutan di Bukit Bintang."Perkataan Mo Yang semakin membuat Yira yakin tentang apa yang dipikirkan. Dia melirik Lu Xiao sembari membatin, 'Tapi aku belum cukup bukti untuk mengatakannya.'"Kak Mo maaf tapi, bisakah kita berbicara secara pribadi?" Tanya Yira dengan sedikit ragu. Dia menatap mata Mo Yang di hatinya dia tidak berharap banyak. "Baiklah," Jawaban Mo Yang sukses membuat senyum Yira terukir indah."Ayo ikut aku," Yira berjalan mengekori Mo Yang menuju suatu ruangan. Rupanya tempat mereka bicara adalah ruang pribadi Mo Yang. Netra Yira menyusuri seluruh ruangan, matanya terhenti pada sebuah lukisan wanita. 'Sepertinya aku pernah melihatnya.' Batin Yira sembari mengerutkan dahinya berusaha mengingat."Apa yang ingin kamu katakan?" Pertanyaan Mo Yang berhasil membubarkan lamunannya. Yira segera mendekat dan berkata, "Aku ingin minta ijin untuk memasuki Lembah Iblis." Perkataan Yira sontak mendapat respon aneh dari Mo Yang."Untuk apa kamu ke tempat berbahaya itu?" Pertanyaan Mo
Baca selengkapnya
Misi Berbahaya
Yira merasa jantungnya akan jatuh dari tempatnya melihat aksi ceroboh Lu Xiao. Sedetik kemudian, wajah Yira berubah tercengang melihat Lu Xiao. 'Dia berhasil masuk tanpa bantuan Kristal Darah!' Batin Yira yang terkejut."Aku berhasil!" Ucap Lu Xiao sembari merentangkan tangannya merasa bangga. Dengan senyumnya yang mengembang sempurna, dia tidak menyadari bahaya yang akan terjadi selanjutnya. Dengan senang dia berkata, "Lihatlah! Aku bisa masuk."Kemudian Yira megambil kembali Kristal Darah yang dia titipkan dan melangkah masuk bersam Yinwei disampingnya. Yira lantas menoyor kepala lu Xiao dan berkata lirih, "Membuat khawatir saja." PerJalanan mereka berjalan lancar hingga sampai ke tengah Lembang. Yira berhenti sejenak, dia melirik ke kanan dan kiri. "Berhenti!" Ucapnya lirih kemudian, dia melnautkan perkataannya, "Kita sedang diawasi, jangan sampai lengah.""Em ... " Yinwei dan Lu Xiao mengangguk bersamaan.Dalam perjalanan mereka melewati sebuah gua yang tertitip salju. Yira yang
Baca selengkapnya
Permaisuri Iblis
Mata Yira terbelalak, tubuhnya mundur seketika. Dia menatap seorang wanita di depannya dengan ekspresi kebingungan. Dia tidak mengerti apa yang dimaksud oleh orang yang kelihatannya seorang pelayan.'Permaisuri?' Batin Yira sambil celingukan mencari sosok yang dipanggil Permaisuri sayangnya, dia tidak menemukan sosok yang dia cari. Kemudian netranya kembali mengawasi wanita di depannya yang setia berlutut dengan kepala tertunduk."Permaisuri saya sudah siapkan sarapnnya," Ucapan wanita didepannya itu membuatnya kebingungan, dia tetap saja celingukan sampai wanita itu betanya, "Permaisuri mencari apa?" Mendengar ucapan dari pelayan tersebut membuat matanya terbelalak dan menunjuk dirinya dengan memasang wajah penuh tanya."Aku?" Ucap Yira yang kemudian dibalas anggukan oleh pelayan di hadapannya. Yira menunduk dan bepikir, 'Aku? Permaisuri? Apa maksudnya? Jelas-jelas sebelumnya aku dianggap manusia setengah Iblis."Maaf kamu pasti salah orang," Ucap Yira sembari bangkit dari tempat tid
Baca selengkapnya
Kabar Mengejutkan
"Tidak mungkin," Ucap Yira sembari mengerutkan keningnya, menatap curiga pada Mo Xin yang mengatakan kalau dirinya adalah adik tiri Xieyun. Dia berjalan menghampiri Mo Xin yang sedang bersandar pada dinding batu dan terus mengamatinya. "Hm ... kalau begitu biarkan aku memasuki Lautan Kesadaranmu." Mendengar ucapan Yira sontak mata Mo Xin membulat lebar, dia tidak menyangka kaka iparnya akan mengatakan itu untuk memastikan kebenaran. Dia mundur perlahan, dia menunjukkan wajah enggan untuk menerima permintaan Yira."Kenapa? Bukannya kamu menyebuk ku kakak ipramu?" "Itu ... bukan kah tidak perlu. Lihatlah aku, bukankah sudah mirip dengan kakakku?" Mendengar kalimat tersebut Yira lekas memukul ringan kepala Mo Xin dan berkata, "Baiklah, kalau begitu aku akan melakukannya dengan paksa," Kemudian Yira segera memegang dahi Mo Xin.*Lautan Kesadaran Spiritual Mo Xin*Disana Yira melihat Lautan Kesadaran Mo Xin sangat gelap, bahkan banyak kabut hitam yang menyelimuti namun dia tidak meraka
Baca selengkapnya
Misi Selesai
Yira duduk termenung menatap perutnya, seolah tidak percaya dengan yang dikatakan semua orang membuat Yira menyendiri. Dengan ragu dia memegang perutnya, senyum haru terukir di wajahnya saat merasakan sesuatu diperutnya.'A-yun, menurutmu dia akan mirip siapa?' Gumam Yira seolah sedang berbicara dengan Xieyun.Tiba-tiba Mo Xin datang dengan diikuti dua orang pria. "Yinwei, Lu Xiao!" Sapa Yira tersenyum senang melihat bahwa kedua temannya baik-baik saja. Kemudian Yira bangkit dan menghampiri Lu Xiao, dia berkata, "Kamu baik-baik saja kan?"Melihat anggukan Lu Xiao membuat Yira merasa lega dan mengelus lembut kepala Lu Xiao. "Kenalkan ini Mo Xin adik Xieyun. Mo Xin kenalkan mereka Yinwei dan Lu Xiao rekan dan anak angkat ayahku." Ucap Yira memperkenalkan mereka."Senang bertemu dengan kalian." Ucap Mo Xin dengan ramah."Senang bertemu dengan mu juga." Ucap Yinwei dan Lu Xiao bersamaan."Kak mereka dari ras Iblis?" Tanya Mo Xin yang penasaran pasalnya Yira bukanlah ras Iblis."Yinwei dar
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status