All Chapters of MASTER PEDANG DARAH: Chapter 11 - Chapter 20
30 Chapters
BAB 11: KEHANCURAN SEKTE BAIFENG
"HIAATTTT!!!"Reaksi tubuh Zhang Xu Feng sangat dahsyat tatkala jiwanya telah kembali ke dunia nyata. Essensi yang mengalir di dalam merdian tubuhnya terasa hampir meledak. Beriringan dengan pedang berkarat melayang menghampirinya. Tak seperti sebelumnya, pedang milik Zhang Xu Feng memancarkan cahaya merah. "Zhang Xu Feng? apa yang terjadi dengannya?"Semua yang ada di sana tercengang menyaksikan adegan yang mereka lihat secara langsung. Zhang Xu Feng mulai mempusatkan fokusnya terhadap lawan, hingga akhirnya Pedang Darah berhasil menargetkan lawannya. Tubuh Jiu Lu kaku tak dapat digerakkan. Sedangkan Pedang Darah seakan menyerap sesuatu dari tubuh Jiu Lu. Sesuai dengan namanya. Pedang Darah menyerap darah musuhnya hingga kering kerontang. Jiu Lu mati dengan cara yang mengenaskan. Tubuhnya mengering dan hanya menyisakan kulit dan kerangka saja.Setelah berhasil membunuh Jiu Lu, Pedang Darah melepaskan ikatan di tubuh Mu Lan dan Mu Gang. Kemudian, Zhang Xu Feng pingsan tak sadarkan d
Read more
BAB 12: KONSPIRASI BESAR
"Mana orangnya?""A-ampun, Tuan. Mereka berhasil melarikan diri dan ... membebaskan semua yang berhasik kami tangkap." Menjawab dengan ragu bercampur rasa takut yang mendominasi.DUAK!Pria yang tampaknya adalah seorang pemimpin itu tanpa ampun menghempaskan bawahannya yang tengah berlutut. Ia menggunakan teknik sihir tingkat tinggi sehingga bawahannya terpelanting jauh hingga keluar dari pintu ruangannya.Jatuh tersungkur dan terluka, namun tetap memaksa merangkak masuk ke dalam ruangan lagi. Kemudian, bawahan itu angkat bicara, "Ampun, Tuan. Saya pantas mati," cetusnya sembari merangkak menghampiri tuannya.Set! Pria yang diagungkan sebagai tuannya pun gegas mencekik leher bawahannya hingga kakinya tak menapak di perpijakan."Tidak, bukan pantas mati. Tapi kau harus mati!" Pria itu semakin mengeratkan cengkramannya hingga membuat bawahannya lemah tak berdaya. Akan tetapi, bawahannya tanpa kuasa melakukan perlawanan dan memilih untuk pasarah.DUAK!BRUK!Sekali lagi, bawahannya dihemp
Read more
BAB 13: MENUJU KEKAISARAN LIZE
"Semuanya, Xiandu datang! Xiandu datang!" seru salah seorang murid Sekte Taiyun yang menghebohkan kedatangan seorang Xiandu.Xiandu adalah julukan untuk Pimpinan Perserikatan Sekte Kebenaran. Sedangkan orang yang menduduki posisi itu bernama Wang Qilin. Setelah Murong naik menjadi dewa, maka saat ini Wang Qilin adalah No.1 dalam peringkat kultivasi di antara semua kultivator. Ada yang bilang, dia telah mencapai tahap Abadi Surgawi/Tianxian. Namun, tidak ada yang tahu jelasnya, sebab tak ada seorang pun yang berani bertarung dengannya. Mengingat dia adalah seorang yang menyandang status tinggi."Xiandu ternyata sudah datang?" gumam Mu Lan kala tak sengaja mendengar berita yang menggemparkan.Sampai saat ini, Mu Lan masih setia menjaga Zhang Xu Feng di sampingnya. Bahkan, hingga kini Zhang Xu Feng belum juga terbangun. Itu membuat kekhawatiran Mu Lan semakin tak dapat terbendung.Sedang di dalam mimpi, Zhang Xu Feng sedang tidak berada di alam mimpi, melainkan alam kesadaran spritualnya
Read more
BAB 14: MAKHLUK MENYERAMKAN
[Kekaisaran Lize] “Mu Lan, apa kau yakin tempat ini adalah Kekaisaran Lize?” Dari raut wajahnya, tampak jelas jika Liguang Naihe ragu dan tak percaya. “Itu sudah 13 tahun lalu. Aku yakin tempat ini adalah Kekaisaran Lize. Namun, sepertinya sangat berbeda seperti 13 tahun lalu. Banyak yang telah berubah. Lebih seperti ….” Kota Terbengkalai. Ada banyak rakyat yang menderita penyakit parah, juga tidak sedikit mayat para pengemis yang tergeletak tanpa seorang pun yang mengurusnya. Tentang pandemi yang telah menyebar, mereka memang telah mendengar kabarnya. Akan tetapi, mereka hanya tidak menyangka jika Kekaisaran Lize akan terlihat seperti Kota mati. Kabut tebal beracun menyelimuti seluruh Kota. Banyak uang kertas yang berserakan di mana-mana. Bahkan, tak ada satu pun bangunan kokoh yang terlihat sepanjang jalan. “Sebenarnya, apa yang sudah terjadi di tempat ini?” Zhang Xu Feng bertanya-tanya. “Ini pasti bukan penyakit biasa. Semuanya, jangan sampai melepaskan kain penutup hidung kal
Read more
BAB 15: DEMI MEMBANGKITKAN NYAWA
“Apa kau percaya hantu?” tanyanya. “Mana ada hantu di dunia ini.” Mu Lan mengelak tegas. “Yang hampir membunuhmu tadi adalah hantu,” ungkapnya. “Apa? Tidak masuk akal!” Mu Lan menolak untuk percaya. “Terserah saja jika tidak percaya. Kira-kira, itu yang dipercayai orang-orang sini.” “Terimakasih karena telah menolongku. Ngomong-ngomong, bagaimana kau tahu? Apa kau penduduk Kota ini?” “Aku? Mana mungkin. Jika aku penduduk Kota ini, mana mungkin aku bisa … .” “Jadi, kau bukan orang sini? Lalu, siapa kau? Kenapa menolongku?” selanya dengan masih menyimpan sikap waspada. “Cantik, jangan terlalu mencurigaiku. Apa kau tahu, itu membuatku sakit hati,” godanya, “aku orang baik. Jika tidak, mengapa aku harus menolongmu? Jika aku jahat, lebih baik kubiarkan saja kau dibunuh hantu tadi,” celetuknya. “Omong kosong! Hei, jangan memanggilku cantik. Itu sangat menggelikan,” larang Mu Lan karena merasa sangat risih ketika digoda. “Baiklah. Aku akan menurutimu,” ucapnya manja. “SENIOR!!!” Zh
Read more
BAB 16: DARAH KELUARGA KAISAR
Zhang Xu Feng dan para rekannya datang terlambat. Kekaisaran Lize telah hancur sedemikian rupa, apalagi setelag Kaisar Li akhirnya terjangkit wabah juga dan meninggal seminggu yang lalu. Kini, Kekaisaran Lize tidak memiliki pemimpin. Putra dan Putri Kaisar Li pun telah meninggal mendahuluinya. Tinggallah yang tersisa seorang Pangeran bodoh yang dicap sebagai anak tak berguna. Setiap hari, Pangeran Li Chang hanya menghabiskan waktunya dengan bermabuk-mabukan dan bersenda gurau dengan para wanita. Namun, karena akhir-akhir ini banyak wanita yang terjangkit penyakit, Li Chang hanya bermabuk-mabukan setiap harinya. Dia sama sekali tidak terlihat seperti Pangeran. Tidak ada yang bisa diharapkan darinya, apalagi mengurus satu Negara yang telah berantakan."Begitulah informasi yang kudapatkan," terang Zhang Xu Feng setelah dia menjelaskan panjang lebar kepada Mu Lan."Jika begini, aku jadi tidak yakin jika harus menyerahkan Permata Empedu Merak kepada orang sepertinya. Apa mungkin dia bisa
Read more
BAB 17: TOPENG HANTU
CRING!Mu Lan menarik pedang ke dalam sarungnya. Kemudian ...."Tunggu!""Tunggu!"Li Chang tampak ketakutan dan gegas bersembunyi di balik punggung Zhang Xu Feng. Namun, Zhang Xu Feng yang merasa risih langsung berpindah tempat."Beraninya kalian—""Mengapa tidak berani? sekarang hanya tinggal kau yang tersisa. Kau bukan lagi seorang Pangeran. Apa bedanya dengan rakyat biasa?" celetuk Zhang Xu Feng dengan nada bicaranya yang ketus."Kita tidak bisa menunda waktu lagi. Pangeran Li Chang, karena kau bersedia ... maka aku tidak akan sungkan lagi. Berikanlah darahmu untuk kami." Mu Lan berterus terang."Aku benar-benar tidak mengerti. Kenapa kalian masih berharap mengubah keadaan. Seperti yang kalian lihat. Kota ini sudah hancur. Kekaisaran Lize sudah tidak ada. Apa yang kalian coba selamatkan?" protes Li Chang dengan putus asa."Kami tidak punya waktu mendengarkan keluh kesahmu. Jadi, kau akan memberikannya atau tidak? atau kau ingin aku mengambilnya sendiri? pilih saja," desak Mu Lan."
Read more
BAB 18: SILUMAN KALAJENGKING
"Merdian hancur. Kultivasi telah banyak diserap. Gadis, kau bukanlah tandinganku," ucapnya merendahkan seraya mencengkram rahang Mu Lan dengan erat."Lepaskan dia!" Sementara Zhang Xu Feng yang hendak melancarkan serangan langsung dicekik dengan ilmu sihir pria bertopeng hingga tubuhnya melayang tinggi. "Lagi-lagi ada anak tidak tahu diri. Nak, kau hanya mempermalukan dirimu sendiri." Pria bertopeng itu merendahkan Zhang Xu Feng dengan lancar. Jenak ia terhening kala merasakan aliran energi yang ada di dalam tubuh Zhang Xu Feng. "Lumayan. Tubuh ini lebih cocok berkultivasi sihir terlarang. Jika kau memilih berkultivasi iblis, pasti kau bisa lebih hebat," ujarnya."PUIH!" Zhang Xu Feng meludahi wajah pria bertopeng itu dan mengenai topeng di wajahnya. "Sampai kapan pun, jangan harap aku berlatih sihir terlarang! tidak akan pernah!" tegasnya."Baiklah. Kalau begitu, tidak ada gunanya kau hidup."DUAKK!!!Pria bertopeng itu membanting tubuh Zhang Xu Feng hingga membuat gua berguncang heb
Read more
BAB 19: DIA WANITA, BUKAN PRIA
“Ayo! Kita harus pergi dari sini sekarang,” himbau Gu Lian Jie seraya menyeret Zhang Xu Feng dan Mu Lan pergi bersamanya. Niat membunuh Siluman Kalajengking berhasil digagalkan dan dihadang oleh Rou Ya si Rubah Ekor Sembilan. Pertarungan sengit pun berlangsung, sementara Gu Lian Jie gegas menelusuri jalan keluar untuk menolong Zhang Xu Feng dan Mu Lan. “Kau siapa? Kenapa menolong kami?” tanya Mu Lan waspada. “Cantik, sudah kubilang kita akan bertemu lagi. Hanya tidak menyangka, ternyata secepat itu kita dipertemukan kembali,” goda Mu Lan, sedang penampilannya saat ini masih dalam penyamaran seorang pria. “Dasar mata keranjang! Jika kau berani menggodanya … awas saja, aku akan … Akhhh … shhhttt,” desis Zhang Xu Feng karena kesakitan akibat Gu Lian Jie dengan sengaja menekan luka di bahunya. “Awas apanya? Seharusnya kau yang berhati-hati karena aku bisa membunuhmu dengan mudah,” ancam Gu Lian Jie hanya untuk menakut-nakuti saja. “Sudah terluka seperti ini, jangan banyak bicara
Read more
BAB 20: SIAPA DALANGNYA?
“Hei, kau. Apa kau percaya pada hantu?” tunjuk Gu Lian Jie kepada Mu Lan dengan niat mengingatkannya pada kejadian menyeramkan kemarin malam. “T-tentu saja tidak,” jawabnya ragu. “Kau ketakutan. Jadi, menurutmu apa yang kau lihat malam itu? bagaimana dengan kalian? Apa kalian percaya hantu?” Mengalihkan pertanyaannya kepada semua orang. “Hei, omong kosong apa yang kaubicarakan?” celetuk Zhang Xu Feng. “Senior, sebenarnya apa yang terjadi?” tanya Zhang Xu Feng kepada Mu Lan. Mu Lan tampak kikuk. Ragu untuk mengatakan kebenaran kepada semua yang ada di sana. Namun, meskipun belum pasti, dia tetap akan mengatakannya. “Sebenarnya … kemarin malam aku sempat melihat sosok yang sangat mengerikan. Tubuhnya melayang di udara, penampilannya lusuh dan wajahnya sangat hancur. Aku tidak percaya hantu, tapi jika kutebak … itu pasti roh jahat,” ungkap Mu Lan. “Benar. Beruntung kalian tidak terlalu bodoh. Dia benar. Itu pasti roh jahat dari dendam yang terkumpul dari roh para penduduk Kot
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status