Luvia langsung menyetujui, "Oke, aku ikut kamu. Tapi, apa aku perlu kabari orang tuamu biar mereka nggak datang lagi?""Boleh, maaf sudah merepotkan Kak Luvia. Masih ada beberapa temanku di lereng gunung, aku harus mencari mereka dulu," timpal Tirta. Selesai bicara, dia langsung meninggalkan puncak gunung dengan menaiki Pedang Terbang."Aku ikut kamu," ucap Luvia sambil buru-buru mengikuti Tirta. Dia juga menelepon Shazana, "Bibi, Tirta masih hidup. Kalian nggak usah khawatir dan nggak usah datang lagi. Kami akan pulang ke Negara Darsia setelah membereskan urusan di sini."Kala ini, Shazana dan lainnya baru sampai di bandara. Setelah menerima panggilan telepon Luvia, bukan hanya Shazana dan Orion yang emosional. Para kekasih Tirta juga sama. Mereka semua hampir menangis saking senangnya.Shazana bertanya, "Bu Luvia, apa kamu yakin ... Tirta baik-baik saja?"Luvia menyahut, "Tentu saja. Sekarang aku ada di belakangnya."Shazana bertanya lagi dengan suara bergetar, "Kalau begitu, apa kam
Read more