Hanya saja, Naomi berpikir sejenak, baru bertanya, “Baby, ini obat penyelamat nyawa yang diberikan Nenek Buyut buat kamu. Kenapa kamu rela untuk memberikannya kepada orang lain?”Baby mengedipkan mata berkilauannya, lalu berkata dengan polos, “Nyawa orang lain juga nyawa. Bukannya obat penyelamat nyawa digunakan untuk menyelamatkan nyawa manusia. Jadi, nyawa siapa saja juga boleh. Lagi pula, aku baik-baik saja, aku juga nggak butuh untuk diselamatkan.”“Adik baru membutuhkannya. Aku nggak ingin adik mati. Selain itu, kalau adik nggak mati, Papa Dylan, Mama Camila, Papa, Mama, kakak-kakak, bibi-bibi, dan yang lain juga akan merasa sangat gembira. Aku suka semua orang merasa gembira.”Setelah mendengar ucapan itu, Naomi sungguh merasa terharu. Dia pun mengulurkan tangannya untuk memeluk Baby. “Baby memang anak baik hati. Kakak-kakak dan bibi-bibi pasti akan menyukai Baby dan juga berharap Baby bisa gembira untuk selamanya.”Selesai berbicara, Naomi memperingatinya lagi, “Selain Papa, Mam
Read more