Share

Bab 1908

Author: Erlina
Braden menggeleng. “Aku nggak tahu, tapi setahuku, Kakek Buyut dan Nenek Buyut nggak akan pura-pura mati tanpa alasan. Mereka bilang sama Mama kalau mereka sudah capek dengan keributan di dunia luar. Mereka ingin melewati hari-hari dengan tenang, makanya mereka memilih untuk mengasingkan diri. Tapi, aku yakin sekali bukan itu alasannya.”

“Seharusnya masalah pura-pura mati Kakek Buyut dan Nenek Buyut sudah direncanakan. Kemudian, mereka berkumpul di dalam gunung untuk melakukan suatu hal? Tapi, mengenai masalah jelasnya, aku juga nggak jelas.”

Caden sepertinya sedang memikirkan sesuatu. Sebenarnya waktu itu saat dia ikut pulang ke gunung, dia sudah menyadari kejanggalan. Caden juga samar-samar menyadari para tetua yang mengasingkan diri ke gunung memiliki rahasia yang sama. Hanya saja, para tetua tidak mengatakannya, jadi mereka juga tidak boleh memaksa untuk bertanya.

Tiba-tiba Braden mengerutkan keningnya, lalu berkata dengan khawatir, “Kakek Buyut dan Nenek Buyut tulus mencintai kita
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1911

    Suara tangis si kecil sudah dinantikan Dylan selama 21 hari!Setelah Dylan menonton video itu, dia pun menghela napas pelan. Dia menyimpan ponselnya sembari berkata pada Naomi, “Belakangan ini benar-benar sudah merepotkan kamu dan Caden. Aku nggak akan mengucapkan terima kasih, tapi aku akan selalu mengingat dalam hati!”Naomi berpikir, dirinya dan Caden memang tidak butuh ucapan terima kasih dari Dylan. Naomi bisa menyibukkan diri juga demi Camila.Sementara itu, Caden adalah sahabatnya Dylan. Berhubung telah terjadi hal begitu besar pada Dylan, tentu saja Caden akan menemaninya. Seandainya ingin mengucapkan terima kasih, seharusnya Caden berterima kasih kepada Baby. Bagaimanapun, Baby memberikan jimat penyelamat nyawanya untuk putranya! Dylan berkata lagi, “Kalian jangan tinggal di rumah sakit lagi. Pulanglah dan istirahat sana. Temani anak-anak. Ada kami dan Robbin di rumah sakit. Kalau ada apa-apa, kami akan hubungi kalian.”Naomi menghela napas panjang. Dia juga sudah seharusnya

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1910

    Dylan menyadari ada yang dirahasiakan oleh sepasang suami istri itu. Dia pun tahu diri dan tidak bertanya lagi, melainkan mengalihkan topik pembicaraan. “Naomi, apa kamu bisa merekam video si kecil dari dekat? Nanti aku ingin perlihatkan kepada Camila! Biar dia bisa lebih gembira.”Naomi mengangguk. “Bisa, kamu jangan masuk. Aku saja yang rekam.”Dylan segera mengangguk. “Oke!”Naomi kembali ke ruang NICU. Baby juga mengikutinya. Pada saat ini, si kecil kelihatan sangat normal. Dia memang masih kelihatan kurus dan kecil, tetapi jantungnya berdetak dengan sangat teratur. Selain itu, bibir kecilnya juga sedang bergerak, seolah-olah sedang mencari makan saja.Baby bersandar di depan kotak inkubator. Baru saja dia bersiap-siap untuk mengaitkan jari tangan si kecil, si kecil seolah-olah menyadari sesuatu. Dia duluan meraih jari tangan Baby, lalu menggenggamnya dengan erat.Baby mengangkat kepalanya dan berkata pada Naomi, “Mama, sepertinya dia lebih bertenaga ketimbang sebelumnya!”Naomi te

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1909

    “Setelah Camila siuman nanti, kamu bisa kasih kabar gembira ini kepadanya. Semuanya akan baik-baik saja.” Dylan mengangkat kepalanya untuk melihat plafon, lalu membuat gerakan menarik napas dalam-dalam. Akhirnya dia tidak merasa tegang lagi!Ahli pediatri Negara Rigira yang memarahi Baby sebelumnya tiba-tiba berjalan keluar ruangan NICU. Dia melepaskan masker, memberi ucapan selamat kepada Dylan, lalu memalingkan kepalanya untuk melihat Baby.Dia menatap Baby, lalu memujinya dengan menggunakan bahasa Carika yang fasih, “Nak, kamu hebat sekali! Adik kecil di dalam sana diselamatkan olehmu, ‘kan?”Selesai mendengar, Naomi segera meningkatkan kewaspadaannya. Untung saja Baby mendengar ucapan Naomi. Dia langsung menggeleng. “Bukan.”Orang itu merasa curiga. “Tapi saat berada di kamar pasien tadi, kamu bilang kamu ingin menyelamatkannya?”Baby tidak tahu bagaimana membalasnya. Dia mengerutkan keningnya dan mencemberutkan bibirnya. Kali ini, Baby tidak berbicara lagi.Hayden menyindir denga

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1908

    Braden menggeleng. “Aku nggak tahu, tapi setahuku, Kakek Buyut dan Nenek Buyut nggak akan pura-pura mati tanpa alasan. Mereka bilang sama Mama kalau mereka sudah capek dengan keributan di dunia luar. Mereka ingin melewati hari-hari dengan tenang, makanya mereka memilih untuk mengasingkan diri. Tapi, aku yakin sekali bukan itu alasannya.”“Seharusnya masalah pura-pura mati Kakek Buyut dan Nenek Buyut sudah direncanakan. Kemudian, mereka berkumpul di dalam gunung untuk melakukan suatu hal? Tapi, mengenai masalah jelasnya, aku juga nggak jelas.”Caden sepertinya sedang memikirkan sesuatu. Sebenarnya waktu itu saat dia ikut pulang ke gunung, dia sudah menyadari kejanggalan. Caden juga samar-samar menyadari para tetua yang mengasingkan diri ke gunung memiliki rahasia yang sama. Hanya saja, para tetua tidak mengatakannya, jadi mereka juga tidak boleh memaksa untuk bertanya.Tiba-tiba Braden mengerutkan keningnya, lalu berkata dengan khawatir, “Kakek Buyut dan Nenek Buyut tulus mencintai kita

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1907

    Keempat abang beradik serempak mengangguk. “Emm!”Rayden bertugas untuk menangani CCTV, sedangkan Hayden dan Jayden bertugas untuk menghibur Baby.Hayden bertanya, “Baby, kamu ingin bawa adik pulang ke rumah, lalu dipelihara bersama Angel, ya?”Baby mengangguk. “Tapi kata Mama, Papa Dylan dan Mama Camila nggak bakal tega.”Hayden berkata, “Serahkan kepada Kak Hayden saja. Setelah kondisi si kecil membaik, aku akan culik dia untuk main di rumah kita selama beberapa hari.”Kedua mata Baby berkilauan. Dia menatap Hayden dengan penuh harapan. “Boleh?”Hayden menepuk dada tegapnya. “Tentu saja boleh! Apa kamu nggak percaya dengan keahlian Kak Hayden?”Baby merasa gembira. “Aku percaya sama Kak Hayden! Si kecil jelek sekali. Aku ingin merias adik biar lebih cantik! Aku akan pakaikan gaun Angel, lalu oleskan lipstik Mama. Dia pasti akan menjadi lebih cantik. Oh, ya, aku juga mau dia punya rambut panjang, lalu dipakaikan jepitan kelinci.”Jayden juga sangat menantikannya. “Aku juga bisa bikink

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1906

    Hanya saja, Naomi berpikir sejenak, baru bertanya, “Baby, ini obat penyelamat nyawa yang diberikan Nenek Buyut buat kamu. Kenapa kamu rela untuk memberikannya kepada orang lain?”Baby mengedipkan mata berkilauannya, lalu berkata dengan polos, “Nyawa orang lain juga nyawa. Bukannya obat penyelamat nyawa digunakan untuk menyelamatkan nyawa manusia. Jadi, nyawa siapa saja juga boleh. Lagi pula, aku baik-baik saja, aku juga nggak butuh untuk diselamatkan.”“Adik baru membutuhkannya. Aku nggak ingin adik mati. Selain itu, kalau adik nggak mati, Papa Dylan, Mama Camila, Papa, Mama, kakak-kakak, bibi-bibi, dan yang lain juga akan merasa sangat gembira. Aku suka semua orang merasa gembira.”Setelah mendengar ucapan itu, Naomi sungguh merasa terharu. Dia pun mengulurkan tangannya untuk memeluk Baby. “Baby memang anak baik hati. Kakak-kakak dan bibi-bibi pasti akan menyukai Baby dan juga berharap Baby bisa gembira untuk selamanya.”Selesai berbicara, Naomi memperingatinya lagi, “Selain Papa, Mam

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status