“Kamu mau pulang atau mau nginep lagi di sini?”“Kalau nginepnya sama kamu gak apa-apa, sih.”Ivy mendelik. Hari ini ia terpaksa harus absen kerja karena ia harus menemani Nevan di rumah sakit. Kemarin dokter bilang, Nevan hanya di rawat satu malam. Seharusnya siang ini mereka sudah harus berkemas. Tapi Nevan tidak mau melepaskan tubuh Ivy. Bahkan tadi saat sarapan, pria itu terus memeluk tangan Ivy tidak mau ditinggalakan.Pintu kamar rawat Nevan diketuk, lalu satu suster dan seorang dokter pria masuk. Tersenyum melihat pemandangan pasiennya yang sangat menyinggung perasaannya itu.“Ada dokter, awas dulu,” kata Ivy. Tapi Nevan tidak menurut.“Gak apa-apa kan, Dok istri saya ikut baring di sini?” tanya Nevan setelah dokter itu berdiri di samping ranjangnya.Dokter itu mengangguk. “Boleh, saya hanya ingin memeriksa keadaan Bapak. Sepertinya sudah membaik, ya?”Nevan tersenyum. “Berkat obat ini, Dok.” Ia menunjuk Ivy. Perempuan itu langsung mencubit perut Nevan, namun suaminya itu mala
Last Updated : 2025-09-01 Read more