Dipojokkan, diburu, dan dipaksa bertahan, Xiao Tian benar-benar berada di ujung batas. Tekanan ini tidak hanya datang dari kekuatan fisik serangan, tetapi juga dari kehendak yang dibawa tiga lawannya. Kehendak mereka menyatu, menindih seakan ingin menghancurkan tekadnya bersamaan dengan tubuhnya, menekan hingga tak tersisa ruang untuk bernafas. Cahaya emas dari kepalan Zanfang dan sabit kuku Qilin raksasa Qiu Chanfeng terus menghujani. Udara penuh oleh raungan Qilin, dentuman kepalan, dan kilauan cahaya yang menusuk mata. Tidak ada ruang kosong tersisa, setiap sudut sudah dipenuhi daya hancur yang menutup rapat segala jalan keluar. Xiao Tian seolah dipaksa menghadapi kenyataan pahit: kuburan emas yang diciptakan musuh-musuhnya kini mengunci dirinya sepenuhnya. Namun, di tengah badai itu, Xiao Tian mengangkat pedang Karat Misterius. Gerakannya sederhana, hanya satu ayunan, tetapi pada saat pedang itu bergerak, fenomena luar biasa tercipta. Suara tajam bergema panjang, menusuk udara.
 Last Updated : 2025-09-17
Last Updated : 2025-09-17