Wajah Zanfang menghitam, urat di pelipisnya tampak menegang, matanya menyala dengan kebencian. “Sial, bajingan! Aku akan merobek mulutmu! Jangan kira hanya karena kamu memiliki tubuh fisik kuat, aku tidak punya sarana untuk membunuhmu!”  Suaranya pecah, menebarkan tekanan yang membuat udara terasa padat. Ia lalu menoleh ke arah Qio Ren dan Qiu Chanfeng. Tatapan matanya tajam, penuh desakan. “Gunakan seluruh sarana kalian! Jangan tahan diri lagi. Jika kita tidak membunuhnya, maka kita yang akan mati!”  Keduanya saling menatap. Ekspresi mereka keras, rahang terkunci, seakan baru saja membuat keputusan berat. Qiu Chanfeng menghela napas panjang, menegakkan tubuhnya. Qio Ren, sebaliknya, menatap lurus ke depan, sorot matanya tajam seperti bilah pedang yang baru diasah.  “Zanfang,” kata Qio Ren datar, dingin, setiap katanya penuh tekanan. “Sepertinya pil yang kamu berikan tak ada gunanya melawan dia. Tapi bukan berarti aku tidak memiliki sarana untuk membunuhnya.”  Kalimat itu menggunc
 Last Updated : 2025-09-15
Last Updated : 2025-09-15