Semua pasukan Xiao Tian di luar dunia isolasi mengepalkan tangannya, ada yang putus asa, ada yang ketakutan, ada yang bersedih. Mereka menyaksikan komandan mereka tertusuk tombak dan terlempar, dan perasaan tak berdaya itu menghantam setiap prajurit seperti beban yang tidak sanggup mereka lepaskan. Setiap orang menahan napas dengan cara berbeda, ada yang menggigit bibir sampai berdarah, ada yang menunduk agar tidak perlu melihat sosok komandan mereka tertusuk tombak, ada juga yang justru memaksa diri menatap tanpa berkedip, seolah-olah dengan begitu mereka bisa ikut menahan nyawa Xiao Tian agar tidak padam. Tidak ada suara dari barisan mereka, hanya keheningan yang dipenuhi rasa takut dan kehilangan yang menggantung di udara. Namun, berbeda dengan Situ Yu, dia sangat marah melihat Xiao Tian dibuat menyedihkan. Karena dia tidak bisa memasuki dunia isolasi, dia melampiaskan amarahnya terhadap pasukan Alam Quemo dan sekutunya. Tekanan amarahnya tidak ia sembunyikan, dan dalam hitungan
Last Updated : 2025-12-01 Read more