Share

682

Penulis: Evanscapenovel
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-26 08:54:42

Kilatan-kilatan petir menari dengan liar, membentuk batas-batas dimensi yang mengurung keenam orang itu dalam dunia yang sepenuhnya dikuasai oleh Xiao Tian. Mereka bukan lagi manusia, tapi serangga kecil yang terjebak dalam ruang yang tak mengenal belas kasihan.

Ruang itu tidak seperti tempat biasa. Langitnya retak oleh sambaran petir yang terus meledak tanpa jeda, seolah langit itu sendiri sedang menjerit karena tertindih oleh kekuatan yang bukan berasal dari dunia fana. Tiang-tiang petir membentang dari ujung ke ujung cakrawala, menciptakan penjara energi ribuan mil yang seakan tidak memiliki batas logika. Setiap percikan kecil dari dinding itu sanggup melelehkan ruang, menciptakan kehampaan yang mendesis seperti luka yang terus dibakar.

Dinding-dinding energi itu seakan hidup. Mereka menyatu dengan kehendak Xiao Tian, bergerak mengikuti niatnya, menyesuaikan bentuk dan tekanan sesuai kehendaknya. Satu langkah ke depan akan memicu badai. Satu gerakan menyerang akan memanggil ribua
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
cerita yang sangat bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kultivator Inti Semesta   742

    Liu Xing Sheng mengangguk. Gerak kepalanya tenang, namun cukup untuk menyampaikan rasa puas atas jawaban itu. Matanya kemudian kembali beralih pada Xiao Tian. Kali ini, sorotnya mengandung petunjuk arah, seolah ingin mengatakan bahwa babak baru akan dimulai. “Adik Tian Xiao, area terlarang yang menjebak kakak pertama dan yang lainnya bukan di Galaksi Tubuh Surgawi, melainkan di Galaksi Garis Darah. Jadi kita akan melakukan perjalanan panjang.” Nada bicaranya tetap tenang, namun informasi yang disampaikan bukan hal sepele. Galaksi Garis Darah bukanlah tempat yang bisa dikunjungi tanpa persiapan. Sebagai salah satu wilayah paling tertutup, hanya segelintir makhluk yang pernah menjejakkan kaki ke sana dan kembali dengan selamat. Xiao Tian menyadari bahwa sebagai Dewa Sejati peringkat dua, dirinya tidak memiliki kapasitas untuk bertanya terlalu banyak. Dia hanya mengangguk dengan penuh hormat. Tatapannya tetap tajam, namun tidak menunjukkan niat untuk menggali lebih jauh. Ia tahu, kepe

  • Kultivator Inti Semesta   743

    Senyum Surgawi kelima perlahan muncul kembali di wajahnya. “Tentu saja. Jika bukan karena itu, mana mungkin kami melakukan pemborosan mengizinkan pihak luar memasuki medan Nirwana.” Jawabannya lugas, tak ada upaya untuk menyembunyikan motivasi. Tapi justru karena itu, Xiao Tian tahu: yang sedang ia hadapi bukan permainan. Ini adalah arena nyata di mana hidup dan mati memiliki konsekuensi langsung pada keseimbangan kekuasaan. Tidak ada kepalsuan. Semua disampaikan dengan kejujuran telanjang. Xiao Tian terdiam sejenak. Napasnya teratur, namun jelas terlihat bahwa pikirannya bergerak cepat. Dia merenung dalam hening beberapa saat, kemudian berdiri perlahan. Sikapnya tetap sopan, tapi ada ketegasan dalam caranya berdiri. Sebuah pilihan sedang dibuat, bukan karena tekanan, melainkan karena kesadaran akan tanggung jawab yang kini diletakkan di pundaknya. Pandangannya tidak goyah, dan setiap gerakan tubuhnya mencerminkan bahwa ia menerima tawaran itu bukan karena ingin memamerkan kemampuan

  • Kultivator Inti Semesta   742

    Surgawi kelima menatap Xiao Tian dengan tajam, namun pandangan itu tidak membawa tekanan, melainkan ketegasan yang terbungkus kelembutan. Sorot matanya menembus lapisan batin, seolah hendak memastikan bahwa yang ia hadapi bukan sekadar anak muda biasa, tetapi seseorang yang layak mendengar kebenaran yang akan ia ungkap. Di balik ketenangan wajahnya, tersimpan penilaian yang tidak bisa dianggap remeh. Ia bukan hanya melihat dengan mata, tetapi dengan naluri seorang pemimpin yang telah melewati zaman, ribuan pertarungan, dan keputusan-keputusan yang menentukan arah sejarah. “Adik Tian Xiao, sekarang aku akan mengatakan apa yang kami inginkan. Namun, sebelum itu, aku akan memperkenalkan diri terlebih dahulu.” Suara Liu Xing Sheng terdengar sangat terukur. Jernih dan lembut, namun setiap kata yang keluar dari mulutnya memiliki bobot. Tidak ada keraguan di dalamnya. Setiap frasa terucap seolah telah dipertimbangkan puluhan kali, dan saat diucapkan, dunia seakan ikut memperlambat geraknya

  • Kultivator Inti Semesta   741

    Wanita itu benar-benar mencolok. Dia memiliki tubuh berisi yang sangat proporsional, kulit putih kekuningan seperti batu giok yang hangat, dan daya tarik yang memancar bahkan tanpa dia harus bergerak. Sinar di ruangan itu seolah menyesuaikan diri untuk tidak menyilaukan sosoknya, namun tetap mempertegas keberadaannya. Keanggunan yang tidak bisa ditiru, dan justru karena itulah mematikan. Tapi yang paling mencolok adalah dua tonjolan di dadanya yang membuat Xiao Tian langsung mengalihkan pandangannya. Ia bukan pria mesum, tapi dia tetaplah pria normal. Kesadaran akan situasi membuatnya menegakkan posisi tubuhnya sedikit lebih kaku dari biasanya. Setiap napasnya dikendalikan, dan matanya menatap lurus ke arah ubin yang terpahat lambang-lambang kuno. Ia tahu, sedikit kesalahan pun bisa membawa konsekuensi yang bahkan pikirannya belum tentu mampu memahami. Dia tahu, kelima sosok di ruangan ini adalah tokoh inti Paviliun Surgawi. Maka tanpa banyak berpikir, Xiao Tian segera menangkupkan

  • Kultivator Inti Semesta   740

    Wensha dan Zoulei menundukkan tubuh mereka dengan hormat. Tidak berlebihan, tidak juga dibuat-buat. Gerakan mereka menunjukkan rasa hormat yang berasal dari dalam. “Yang Mulia Surgawi keenam, terima kasih.” Nada mereka serempak, namun tidak terkoordinasi. Itu adalah bentuk penghormatan dari dua eksistensi tinggi yang tahu kapan harus merendah. Tidak ada keraguan dalam suara mereka. Tidak ada kebutuhan untuk menunjukkan emosi yang tidak perlu. Hanya ketundukan yang sejati. Kini, ranah mereka benar-benar berubah. Dari peringkat 15 Raja Dewa Surgawi, Wensha dan Zoulei telah menembus batas menuju Raja Dewa Tertinggi peringkat satu. Sementara itu, Xiao Tian melangkah dari Alam Setengah Dewa peringkat 12 ke Dewa Sejati peringkat dua. Sebuah kemajuan luar biasa dalam waktu lima bulan. Tapi di balik itu semua, tidak ada yang bersorak, tidak ada yang merayakan. Karena mereka tahu, ini bukan akhir. Ini hanya tahap berikutnya dari medan yang jauh lebih luas. Surgawi keenam menatap mereka deng

  • Kultivator Inti Semesta   739

    Saat ini, ketiganya—Xiao Tian, Wensha, dan Zoulei—dikeluarkan secara paksa oleh dunia itu sendiri. Bukan karena mereka menyerah, tapi karena medan Nirwana telah menyelesaikan urusannya terhadap mereka. Dunia itu seolah memiliki kesadaran, dan kesadaran itu kini memutuskan bahwa tugasnya terhadap mereka telah berakhir. Kilatan cahaya samar yang mengandung ribuan fragmen ruang meresap perlahan ke tubuh mereka, sebelum membawa mereka kembali ke dunia luar. Tidak ada gemuruh. Tidak ada dentuman. Hanya lenyap, dan kemudian muncul kembali, seolah waktu tidak pernah menyentuh mereka. Begitu tiba di luar, Wensha langsung menatap sekeliling. Gerakannya cepat, matanya menyapu area dengan ketelitian seorang veteran perang. Raut wajahnya menunjukkan keterkejutan yang tidak bisa ia sembunyikan. Bukan karena dia tak ingin keluar, tetapi karena hanya mereka bertiga yang kini berada di sana. “Kemana makhluk tua yang lainnya? Apakah mereka semua tersesat di medan Nirwana? Tapi jika tersesat, dunia

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status