Xiao Tian menjawab dengan senyum sinis. Tanpa kata, ia memutar tubuh di udara, otot-ototnya menegang sempurna, lalu melesat maju secepat kilatan petir. Tinju kanannya mengayun tajam ke arah ulu hati lawannya, membelah udara seperti tebasan pedang tak terlihat. Qiu Chanfeng memiringkan tubuh, menghindar dalam jarak yang nyaris mustahil, membiarkan tinju itu lewat di sampingnya. Tanpa memberi jeda, ia memutar bahu, mengerahkan seluruh kekuatan fisik, dan menghantam punggung Xiao Tian dengan sikunya. BOOM!!! Dentuman itu meledak di udara. Tubuh Xiao Tian terpental ke depan seperti meteor yang tak terkendali, menghancurkan dua gunung kecil berturut-turut hingga runtuh menjadi puing-puing. Batuan beterbangan, debu menyelimuti udara, namun dari balik reruntuhan, sosoknya kembali muncul. Langkahnya tidak melambat sedikit pun, nafasnya stabil seperti mesin perang, seolah hantaman tadi hanya percikan kecil. Luka di punggungnya tampak jelas, darah segar mengalir, menetes di udara, namun matan
Terakhir Diperbarui : 2025-08-12 Baca selengkapnya