“Eeh…” potong Eva cepat. Tangannya menunjuk balik ke arah Julia dengan sikap tenang ya. “Tidak perlu repot-repot mengancamku, Julia. Ancaman itu terlalu murahan, sama sepertimu.” Henry membeku, tidak percaya Eva bisa mengatakan kata-kata setajam itu. Sementara Ryan menelan ludahnya, matanya terarah penuh ke arah Eva, seperti baru melihat sisi dirinya yang lama tersembunyi. Julia berteriak marah, tak terima hinaan seperti itu. “Sialan kau!” Dia melangkah maju, berniat menjambak Eva. Namun, sebelum tangannya mengenai Eva, suara Henry terdengar meninggi, “Berani menyentuh Istriku, Julia?!”Julia terdiam. Amarahnya membuatnya lupa jika Henry di sana. Andai saja pria itu tidak ada di sana, sudah pasti dia akan menjambak Eva tanpa ampun.Henry kembali melanjutkan dengan nada mengancam, “Kalau ka berani menyentuhnya, aku pastikan kau tidak akan tenang di kota ini!”Julia menahan amarahnya, hingga urat-urat di lehernya menonjol. Sementara di sana, Eva tersenyum mengejek ke arahnya. Juli
Terakhir Diperbarui : 2025-08-16 Baca selengkapnya