"Aira, seranganmu terlalu lemah! Dengan kemampuan seperti itu, kamu bisa-bisanya berani mengejarku? Kalau saja kalian nggak menang jumlah, aku pasti sudah menebasmu sejak tadi! Kalau memang berani, ayo lawan satu lawan satu! Berani nggak?" Suara Aurel dingin dan penuh rasa percaya diri. Meski dalam situasi terdesak, arogansinya tetap tidak hilang sedikit pun.Mendengar itu, Aira malah tertawa nyaring. Dia membalas dengan nada mengejek, "Haha! Baiklah! Kalau begitu, berhenti saja. Aku akan duel langsung denganmu!""Dasar jalang!" maki Aurel dengan gigi terkatup rapat. Dia tentu tak akan terjebak oleh provokasi murahan seperti itu, melainkan terus berlari sekuat tenaga untuk menyelamatkan diri.Aurel tahu jelas, begitu dia terjebak dalam kepungan tujuh orang itu, dia pasti tidak akan punya kesempatan untuk menang. Rian dan Rino sama-sama menguasai bentuk awal hukum kematian. Sementara itu, kerja sama mereka begitu sempurna seolah-olah mereka satu tubuh dan satu pikiran.Di sisi lain, Sau
Read more