Semua Bab Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Bab 1721 - Bab 1730

Sesaat kemudian, Afkar berhasil mengukir ingatan itu. Renaldo mencoba menempelkan tangannya pada Prasasti Kesadaran Dewa. Kesadarannya menerima jejak mental yang ditinggalkan Afkar tanpa perlawanan sedikit pun.Setelah itu, ekspresi pesilat puncak tahap akhir tingkat penyatuan kekosongan ini berubah terus-menerus. Mulai dari terkejut, menjadi gembira, lalu beralih menjadi sukacita yang meluap-luap, hingga akhirnya berubah menjadi kegembiraan yang amat besar dan penuh semangat.Renaldo berkomentar, "Teknik Dualitas Surya Rembulan! Ini adalah teknik tingkat ilahi yang ditinggalkan oleh Zuro. Fisik dan jiwa berlatih bersama. Ini sungguh terlalu luar biasa. Jadi sebelumnya, pembaptisan Zuro yang kami terima ternyata adalah kekuatan surya."Begitu Renaldo memahami Teknik Dualitas Surya Rembulan, tubuhnya sendiri sampai gemetar ringan karena rasa gembira yang begitu besar.Plop!Saat berikutnya, Renaldo langsung berlutut di depan Afkar. Tatapan matanya penuh dengan rasa terima kasih dan hara

Afkar duduk di kursi utama ruang pertemuan. Sebagai ketua muda, penerus warisan Zuro, dan sosok yang membawa berbagai kejutan serta harapan bagi perkembangan sekte, saat ini dia memiliki kedudukan dan wibawa yang tidak bisa digoyahkan siapa pun di sekte itu. Bahkan, Renaldo si pelindung sekte yang memiliki status tertinggi pun tidak bisa menandingi pengaruh Afkar.Di sisi kiri Afkar duduk Renaldo. Di sisi kanannya duduk Abdul dan Riko, yakni dua orang yang kini menjabat sebagai ketua sekte sementara. Di bawah mereka, duduk para tetua, penegak hukum, dan para pengurus Sekte Surya Rembulan. Yang patut diperhatikan, Rose juga hadir. Dia duduk sejajar dengan beberapa tetua agung.Setelah menerima sumber daya pelatihan dari penuntun, kekuatan Rose meningkat pesat. Dalam waktu satu bulan, dia naik satu tingkat dan mencapai tingkat penyatuan kekosongan tahap menengah.Sebagai salah satu Bibit Bintang sekaligus kultivator tingkat penyatuan kekosongan tahap menengah, meskipun baru bergabung den

Seiring dengan lambaian tangan Afkar, dia memimpin satu regu ahli tingkat kelahiran jiwa menuju bagian terdalam wilayah keluarga Keluarga Rajendra dunia misterius. Dia melepaskan medan mentalnya dan merasakan dengan jelas lokasi para pesilat yang tersisa.Tak lama kemudian, Afkar tiba di sebuah aula besar. Di dalam aula itu, kain putih tergantung di mana-mana. Jelas, tempat itu telah disiapkan menjadi sebuah ruang duka. Dua tetua agung Keluarga Rajendra dunia misterius yang ditinggalkan untuk menjaga wilayah itu, serta sekitar tujuh atau delapan petinggi yang masih hidup, semuanya berkumpul di sini.Totalnya ada tiga pesilat puncak tahap akhir tingkat kelahiran jiwa, sementara sisanya berada di tingkat kelahiran jiwa dan tingkat inti emas. Begitu melihat seseorang menerobos masuk, ekspresi semua orang langsung berubah tegang."Orang Sekte Surya Rembulan? Beraninya kalian menyerbu wilayah Keluarga Rajendra dunia misterius!" Seorang pria tua berambut abu-abu berteriak marah. Tatapannya p

Di dalam mobil, Felicia duduk di kursi depan sebelah pengemudi. Matanya yang indah terlihat dipenuhi emosi yang rumit. Kali ini, mereka akan pergi menyelamatkan mertuanya? Di dalam hatinya, dia merasa sedikit antusias. Dia juga bisa benar-benar merasakan perasaan Afkar yang sedang gelisah sekaligus penuh harapan.Ketika menjemput Felicia sebelumnya, Afkar kembali menanyakan dengan detail kekuatan dan kemampuan Felicia. Dia bahkan menjelaskan lagi semua kemampuan yang dia miliki satu per satu, tanpa ada yang disembunyikan. Sebenarnya, saat mereka masih berada di Pulau Surya Rembulan, Afkar sudah lama menceritakan semua rahasianya kepada Felicia.Terhadap Felicia, Afkar tidak pernah menyembunyikan apa pun. Kali ini, dia bertanya ulang tentang kekuatan Felicia hanyalah agar mereka bisa saling bekerja sama secara efektif di saat genting nanti.Setelah ragu berkali-kali, akhirnya Felicia dengan sedikit gugup menceritakan kemampuan Domain Ledakan Jiwa yang dia miliki. Namun, dia tetap menyem

Swish!Begitu kata-katanya selesai dilontarkan, Felicia langsung memelesat. Dalam sekejap, telapak tangan putih halusnya menampar beberapa kali. Tubuh empat pria botak itu langsung meledak seperti balon, bahkan berubah menjadi kabut darah. Kalau tidak mencari mati, mereka tentu tidak akan kehilangan nyawa. Empat orang yang tidak tahu diri itu dibunuh Felicia seperti memukul lalat.Puff, puff, puff, puff ....Setelah tubuh mereka meledak, suara gemerisik halus kembali terdengar. Bukan hanya tubuh mereka yang hancur, bahkan jiwa keempat pria itu juga langsung meledak di tempat.Di bawah kendali Felicia, jiwa keempatnya benar-benar hancur, bahkan roh mereka pun hilang tanpa kesempatan untuk bereinkarnasi. Mereka kemudian berubah menjadi serpihan energi jiwa yang murni dan terserap masuk ke dalam jiwa Felicia."Sayang, kamu ...." Melihat pemandangan itu, ekspresi Afkar berubah seketika. Di dasar matanya, muncul rasa terkejut dan sedikit ketakutan. Alisnya pun berkerut.Harus diakui, empat