’’Pa, aku paham kenapa Papa nggak mengizinkan aku dan Mama ke sana.’’‘’Pa, walaupun lukaku belum sembuh. Tapi, aku merasa harus belajar untuk menerima semua ini. Aku harus belajar untuk memaafkan dia yang pernah memberiku luka yang dalam. Untuk itu aku ingin membezuk dia ke rumah sakit demi Rafi, cucu Papa.’’‘’Tolong izinkan aku, Pa. Aku mohon.’’ Aku tidak ada pilihan lain, selain berlutut di kaki Papa. Seketika beliau membantuku untuk bangkit.‘’Baiklah, Papa izinkan kamu dan Mamamu ke rumah sakit.’’ Papa terdengar menghela napas berat. Aku tahu beliau pasti terasa berat untuk mengizinkanku.‘’Makasih banyak ya, Pa,’’ lirihku dengan deraian air mata, langsung memeluk erat sang papa.***Aku dan Mama bergegas berangkat ke rumah sakit, kami ke sana menumpangi taxi online yang sebelumnya sudah kupesan lewat aplikasi. Walaupun mobil Papa ada, kami lebih memilih naik taxi. Karena aku lagi malas menyetir, Mama pun tak pandai menyetir mobil.Di perjalanan, aku dan Mama larut dalam pikiran
Last Updated : 2025-09-09 Read more