Hakkan masuk ke ruangan yang di mana saat ini Shanum sudah terlihat baik-baik saja di ranjang. Meski kesedihan masih tergambar sangat jelas di wajah cantiknya. Waktu terbangun, perempuan itu sempat terkejut dengan keberadaannya.Namun, penjelasan dari perawat yang kebetulan sedang mengganti kantong infus, membuat Shanum kepikiran. Pasalnya, dia tidak sempat tahu—siapa yang sudah membawanya ke klinik ini.Kedatangan Hakkan makin menambah kebingungan Shanum. "Tuan… Hakkan?"Senyum Hakkan terukir saat Shanum rupanya masih mengenalinya. "Kamu sudah terlihat lebih baik, Shanum," ucapnya sambil meraih pergelangan tangan kanan Shanum, lalu mengecek sesaat denyut nadi perempuan itu.Shanum diam, tetapi isi kepalanya sangat berisik. Maniknya memerhatikan Hakkan yang saat ini sedang memeriksa kondisinya.Selesai mengecek denyut nadi yang sudah stabil, Hakkan beralih pada kedua telapak kaki Shanum yang dibalut kasa. "Luka di telapak kakimu akan sembuh dalam tiga hari. Untuk sementara belum boleh
Last Updated : 2025-09-14 Read more