"Shanum..." Nyonya Dilara menyebut nama putrinya, lalu berdiri. Wajah cantik di hadapannya memang wajah putrinya yang sangat dirindukan. Sementara Shanum seketika menangis terharu lantaran sang ibu langsung mengenalinya. Itu artinya, ibunya mengingat dirinya. "Bu..." Perempuan itu segera masuk, menghampiri dan memeluk ibunya. "Ibu mengingatku? Ibu tadi menyebut namaku?" Tangisan Shanum pecah kala sang ibu membalas pelukannya. "Tentu saja ibu ingat putri ibu," sahut Nyonya Dilara sambil mengusap-usap lembut punggung Shanum. "Kenapa kamu baru datang, Shanum?" Tangisan Shanum seketika berhenti, buru-buru dia melepas pelukan rindunya pada sang ibu. Mengusap jejak basah di pipi, dia berkata, "Aku minta maaf, Bu. Karena baru sempat datang." Bagaimana caranya dia menjelaskan. Jika hidupnya belakangan ini sungguh penuh drama. "Kamu sibuk sampai tidak sempat menengok ibumu yang sudah tua dan sering sakit-sakitan ini," seloroh Nyonya Dilara, sambil mengamati wajah putrinya, lalu
Last Updated : 2025-10-16 Read more