Shanum segera memalingkan wajah, lalu mengusap pipinya yang basah, menghapus jejak air mata yang tanpa permisi menetes. Jangan sampai Ozkhan salah mengira. Shanum tidak ingin membuat pria itu berpikir—jika dirinya menangis karena pertemuan ini.Sementara di tempatnya berdiri, Ozkhan melihat segalanya dengan jelas, saat air mata menetes di pipi Shanum. Dadanya berdenyut sakit. Kedua telapak tangannya spontan mengepal kuat di sisi tubuh, menyalurkan ketidakberdayaannya saat ini.Seandainya, dia diperbolehkan untuk menghapus air mata itu.Seandainya saja Shanum menerima kehadirannya dengan senyuman seperti kala itu.Kemungkinan, hati Ozkhan tak akan terasa sakit.Mengapa sekarang, dia dan Shanum seperti orang asing?"Aku hanya ingin bertanya sesuatu padamu." Shanum lebih dulu bersuara, setelah berhasil menguasai emosi, yang ingin meluap. Dia langsung pada intinya, agar dia tidak perlu berlama-lama berhadapan dengan Ozkhan di ruangan ini.Ozkhan pun terhenyak sejenak, tatapannya tak pernah
Last Updated : 2025-09-15 Read more