"Kenapa pria payah itu tidak bisa dihubungi? Apa jangan-jangan dia kabur?" Numa melempar ponselnya ke atas meja kerja, dengan perasaan kesal bukan main, lantaran Orhan tak bisa dihubungi sejak pertemuan mereka siang itu.Rencana yang sudah dia susun pun terpaksa tertunda karena Orhan, yang berjanji akan membantunya tak kunjung memberi kabar. Sia-sia saja, dia sudah memberikan sejumlah uang pada suami Shanum itu. Numa merasa bila Orhan sudah menipunya."Padahal aku ingin sekali menemukan Shanum dan memberi jalang sialan itu pelajaran."Sejak dia tahu wanita simpanan sang suami adalah Shanum. Hari-hari Numa dipenuhi rasa benci pada wanita, yang sempat dia anggap sebagai adik. Numa terus menghitung hari—menantikan pertemuannya dengan Shanum."Kalau seperti ini aku tidak akan mungkin pernah bisa memberi pelajaran pada jalang sialan itu."Numa menghela frustrasi, meraup wajah yang sedikit memucat karena belakangan ini dia malas melakukan perawatan kulit. Mood-nya benar-benar berantakan sem
Last Updated : 2025-06-29 Read more