Semua Bab Aduh Jenderal Tak Tahan: Bab 1431 - Bab 1440

Dia sangat terkejut.Saat ini sudah tengah malam, tidak disangka Tuan Kido masih belum tidur!Wirano berbalik sambil tersenyum."Aku habis pergi ke kamar mandi ...."Tuan Kido menatapnya dengan tatapan curiga, "Aku baru saja kembali dari kamar mandi, kapan kamu pergi ke sana?"Gawat!Wirano menyesal karena berbohong tanpa membuat rencana terlebih dahulu.Dia menggertakkan giginya."Baiklah, aku malas pergi ke kamar mandi, jadi aku cari semak-semak di sekitar."Tuan Kido menatap Wirano lekat-lekat yang membuatnya merinding.Wirano menggertakkan giginya sambil menatap Tuan Kido tanpa merasa bersalah."Apakah kamu sudah puas melihatku! Apakah aku harus kasih tahu kamu kalau aku mau pergi ke kamar mandi?"Kemudian Wirano masuk ke dalam kamar dan menutup pintunya!Tuan Kido berdiri di luar kamar, lalu pergi setelah beberapa saat berlalu.Wirano yang berada di dalam kamar menghela napas lega.Hanya saja, dia tidak yakin apakah Tuan Kido mencurigainya atau tidak.Lagi pula, memang sangat menc

Tuan Kido membawa Wirano ke sebuah loteng.Loteng itu adalah tempat tinggal Risa sebelumnya.Loteng ini dipenuhi dengan barang-barang yang pernah digunakan olehnya.Hati Wirano dipenuhi dengan perasaan familier saat mendatangi tempat ini.Dia sendiri juga tidak yakin apakah Selir Risa adalah ibu kandungnya atau bukan.Hanya saja, Wirano berharap ini adalah kenyataan di dalam hatinya.Tuan Kido berkata sambil membelakanginya."Barang-barang di sini semuanya adalah milik ibumu, ambilah yang kamu suka."Wirano menatapnya dengan terkejut, lalu bertanya dengan bercanda."Apakah aku boleh ambil semuanya?"Tuan Kido terdiam tanpa mengatakan apa pun.Beberapa saat kemudian, Wirano memilih sisir dan tusuk konde.Wirano berpikir jika sisir adalah benda yang bisa digunakan sehari-hari, sedangkan dia bisa memberi tusuk konde ini pada calon istrinya dan diwariskan dari generasi ke generasi.Tuan Kido tiba-tiba berkata."Apakah dua benda ini cukup untukmu?""Ambilah lebih banyak, besok kita akan per

Johny berdiri di bawah atap, punggungnya masih sangat tegak meski sudah berusia 50 tahun.Dia menatap Nabila dengan tatapan yang dingin, lalu tiba-tiba menyerangnya.Nabila segera menangkal serangannya.Pada saat yang sama, pengawal yang datang bersama Nabila bertugas untuk mencegat pengawal Kediaman Yanata agar mereka tidak mengejar Wirano.Saat ini Wirano sudah meninggalkan Kediaman Yanata.Sama sekali tidak sulit baginya untuk berlari sambil menggendong seorang pria.Saat mereka berlatih bela diri sebelum ini, guru meminta mereka untuk memikul keranjang batu dan berlari di sepanjang jalan pegunungan yang lebih melelahkan daripada hal ini.Dia mengingat lokasi Menara Ruisa dan berlari ke sana.Wirano akhirnya melihat Menara Ruisa setelah berlari selama beberapa saat.Wirano mengingat perintah kakak iparnya, memasuki Menara Ruisa dari pintu samping, lalu memasuki ruangan lantai dua yang terletak di sisi paling timur.Ada orang yang menghampiri Wirano setelah dia masuk ke dalam.Wirano

Ini adalah kedua kalinya Yohan menghilang.Nabila tidak mungkin tidak khawatir.Hanya saja, Tobias kembali berkata."Dafka dan yang lain melindungi Kaisar, mereka tidak mungkin pergi terlalu jauh. Yang Mulia, aku berencana pergi mencari mereka, tolong kalian tetap tinggal di Menara Ruisa. Mungkin Dafka akan membawa Kaisar untuk bertemu dengan kalian di sini!"Nabila mengangguk."Baik."Dia harus mengatur Dorado untuk meninggalkan kota ini.Keluarga Yanata pasti akan memeriksa gerbang kota dengan ketat setelah menyadari Dorado menghilang.Dia harus membuat rencana.Baron berkata pada saat ini."Yang Mulia, bukankah Evan berada di Kerajaan Verto? Kita bisa memintanya untuk menginterogasi Dorado.""Evan pasti bisa mendapatkan hasilnya secepat mungkin!"Alasan kenapa Nabila ingin membawa Dorado pergi karena dia takut proses interogasinya sangat lama.Karena Dorado adalah orang yang keras kepala.Nabila khawatir jika dia tinggal terlalu lama di Kerajaan Verto, dia akan ditemukan oleh Keluar

Jonas menjawab dengan jujur."Untuk sementara kami tidak tahu di mana letak obat penawarnya.""Tapi kami yakin obat itu berada di tangan Johny.""Setelah kita menangani Johny, kita baru bisa benar-benar menyelesaikan masalah manusia obat untuk sepenuhnya, serta melindungi rakyat di seluruh dunia."Ucapan Jonas terlihat seperti seorang putra mahkota cakap yang mengkhawatirkan rakyat, serta mementingkan situasi keseluruhan.Nabila kembali bertanya."Seberapa banyak yang kalian ketahui tentang Johny?"Jonas melirik Zerito, memintanya untuk berbicara.Zerito melangkah maju setengah langkah."Saat Johny bergabung dengan Keluarga Yanata, dia bersikap dengan rendah diri, sebagian besar yang dia lakukan berkaitan dengan bisnis.""Identitasnya sebagai keturunan keluarga kekaisaran Negara Naki baru diketahui oleh Putra Mahkota belum lama ini.""Terlihat jelas jika orang ini adalah orang yang licik dan pandai menyembunyikan dirinya.""Selama beberapa tahun ini, ayahku terlihat sebagai kepala Kelu