All Chapters of Pembalasan Tuan Muda Terkuat: Chapter 1651 - Chapter 1660

Ryan sudah mengantisipasi reaksi seperti ini dan memilih untuk tidak mengatakan apa-apa. Namun, Luna Pendragon yang tidak terbiasa dengan perlakuan seperti ini mulai merasa tidak nyaman dengan tatapan-tatapan meremehkan tersebut. "Tuan Ryan," bisik Luna dengan suara pelan, "mengapa tatapan orang-orang ini membuatku merasa sangat tidak nyaman? Atau apakah semua pria di dunia luar memang bersikap seperti ini?" Ryan tidak berniat menimbulkan masalah yang tidak perlu di tempat ini. Dia menjawab dengan nada tenang, "Abaikan saja mereka, Luna." "Orang-orang ini hanya menderita superioritas kompleks yang berlebihan. Mereka mengira status kelahiran membuat mereka lebih baik dari orang lain." "Oh ya, selama aku mengenakan topeng ini, panggil aku Arthur." "Oh, begitu ya," Luna Pendragon mengangguk dengan polos. "Kalau begitu, Tuan Arthur, apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Haruskah kita menunggu di sini seperti mereka atau langsung masuk ke dalam kuil?" Ryan mengikuti arah pandang

Joseph Hour mengayunkan pedangnya secepat kilat, menciptakan bayangan pedang yang menyilaukan menuju Luna Pendragon. Serangannya yang ganas dibumbui dengan amarah dan dendam. Luna Pendragon memang seorang kultivator Ranah Saint King, tetapi dalam hal kekuatan tempur langsung, dia memang tidak mampu menahan serangan sekuat itu. Lagi pula, tubuhnya sebenarnya lebih cocok dengan teknik kultivasi Klan Spirit Blood, bukan teknik kultivasi Gunung Langit Biru yang selama ini dipelajarinya! Melihat pedang yang berkilau berbahaya menghampirinya dengan kecepatan tinggi, wajah Luna menjadi pucat dan dia bahkan mundur beberapa langkah dengan panik. Namun, dia tahu bahwa kecepatannya tidak akan mampu menghindari serangan tersebut. Para murid jenius dari berbagai sekte yang berkemah di sekitarnya bersikap acuh tak acuh terhadap seluruh pemandangan yang terjadi. Mereka hanya duduk atau berdiri sambil menonton dengan ekspresi bosan. Bagaimanapun, mereka telah menunggu di area ini selama berh

Pria paruh baya itu jelas tidak menyangka pemuda misterius bertopeng itu akan berbicara dengan nada seperti itu—begitu lancang dan tidak menunjukkan rasa hormat sedikitpun. Dia telah mengikuti Yulaw Hodge ke Alam Rahasia Spirit Blood berkali-kali selama bertahun-tahun, tetapi ini adalah pertama kalinya dia mendengar seseorang benar-benar berbicara tentang Yulaw Hodge dengan sikap yang begitu meremehkan. Biasanya, semua orang berusaha keras untuk menarik hati dan mendapat perhatian dari Yulaw Hodge. Setiap kali legenda hidup itu muncul, para murid jenius terbaik dari seluruh Gunung Langit Biru akan berlomba-lomba memberinya harta spiritual terbaik dan memujinya dengan kata-kata yang paling indah. Namun, ini adalah pertama kalinya seseorang secara terbuka mengabaikan keberadaan Yulaw Hodge seperti ini. Sikap yang benar-benar tidak tahu diri! "Anda tidak mengenal saya?" tanya pria paruh baya itu dengan nada penuh minat, seolah melihat fenomena langka. Sebelum Ryan sempat mengatakan

Begitu dia selesai berbicara, Ryan melemparkan jarum perak itu dengan kekuatan penuh ke arah Joseph Hour yang masih terluka. Melihat pemandangan ini, mata pria paruh baya itu menyipit waspada, dan kultivasi Ranah Dao Origin-nya meledak dengan kekuatan penuh. Dia berusaha menggunakan energi spiritualnya untuk menghalangi jalur jarum perak itu, tetapi segera menyadari sesuatu yang mengejutkan—alih-alih berhasil menghalanginya, energi spiritualnya justru diserap oleh jarum perak tersebut! Jarum perak itu mengembang dengan cepat dan berubah menjadi tombak panjang yang merobek langit, muncul tepat di depan Joseph Hour dengan kecepatan yang tak terbendung! Kekuatan dahsyat yang dipancarkan tombak itu bahkan memaksa pria paruh baya mundur beberapa langkah, dan ekspresinya menjadi lebih ganas dan terkejut. "Dao Pengobatan! Anak ini ternyata benar-benar Kultivator tingkat tinggi dalam Dao Pengobatan!" serunya tidak percaya. Ekspresi Joseph Hour menunjukkan kengerian murni saat melihat tom

Ketika Ryan mendengar ini, dia mencibir. Dia tidak dapat memahami mengapa orang-orang ini begitu percaya diri. Apakah mereka benar-benar berpikir bahwa mereka begitu kuat? Dapatkah Garis keturuan mereka dibandingkan dengan Garis Darah reinkarnasinya? Dapatkah peluang mereka dibandingkan dengan Kuburan Pedang! Ryan ingin mengatakan sesuatu, tetapi Michael Young segera melanjutkan dan bertepuk tangan. "Oh, benar. Mungkin aku kurang spesifik. Sebaiknya aku menunjukkan pertunjukan yang bagus sebelum kau mati." "Hai kalian, bawa semut-semut itu ke sini!" "Baik, Kakak Senior Michael!" Beberapa murid Sekte Pure Reverence segera berlari menuju hutan dengan antusias, seolah-olah mereka tengah menjalankan misi yang sangat menyenangkan. "Tuan Arthur, apa yang orang-orang ini coba tunjukkan pada kita?" Luna Pendragon mengerutkan kening dan bertanya dengan rasa ingin tahu yang tercampur kekhawatiran. "Kita tunggu saja," Ryan menggelengkan kepalanya dan berkata dengan nada tenang, meski