All Chapters of Pembalasan Tuan Muda Terkuat: Chapter 2491 - Chapter 2500

'Apa-apaan ini!?'Para Kultivator Klan Aetheren saling pandang dengan wajah pucat pasi. Mereka tidak tahu apakah harus bertarung atau tidak—dilema yang menyiksa.Jika mereka menyerang, maka semuanya akan berakhir dengan ledakan besar yang memusnahkan seluruh wilayah. Tetapi jika tidak bertindak, bukankah mereka akan dipermalukan habis-habisan di hadapan kekuatan-kekuatan besar lainnya?Pada saat ini, situasi mencapai jalan buntu yang mencekam. Tidak ada seorang pun yang berani bersuara atau bergerak. Keheningan tegang menyelimuti medan pertempuran.Namun tiba-tiba, sebuah suara tua yang berwibawa memecah kesunyian."Neil Brook, lakukan!"Suara itu bergema dari kedalaman bumi, membawa tekanan dahsyat yang membuat udara bergetar."Aku akan menggunakan hukum ruang-waktu untuk melindungi kalian!" lanjut suara itu dengan nada tegas. "Kalian bersembilan tidak akan mati!"Kultivator Ranah Creation yang perkasa dari Klan Aetheren—sang leluhur legendaris—telah muncul!Ekspresi Neil Brook dan

Di kejauhan, jauh dari hiruk-pikuk medan pertempuran... "Paman Simon, bukankah Guru berasal dari Alam Kultivasi tingkat rendah?" Ilya Northpalace bertanya sambil menahan rasa terkejut di hatinya. Gadis cantik itu menatap sosok Ryan yang dibawa pergi Myriad Sword Palace dengan ekspresi rumit. "Menurut penyelidikan kami, Guru seharusnya berasal dari Gunung Langit Biru." Ilya mengerutkan dahi. "Meskipun Gunung Langit Biru dulunya merupakan alam kultivasi tingkat menengah, hal itu berubah setelah Sekte Bloody Sword menyerbu mereka." Dia berhenti sejenak, tatapannya menerawang. "Para kultivator terkuat di sana hanya yang berada di Ranah Demigod. Bagaimana Guru bisa berhubungan dengan seseorang dari Myriad Sword Palace?" Paman Simon menggelengkan kepalanya tak berdaya, napasnya keluar perlahan. Kerutan di dahinya menunjukkan kebingungan mendalam. "Aku ingin tahu alasannya lebih dari siapa pun, Nona Ketujuh," ucapnya pelan. Matanya menatap arah kepergian Ryan dengan sorot penuh pemik

WUSSS!Cahaya putih keemasan menyinari tubuh Ryan yang penuh retakan, dan dia merasakan sedikit kehangatan menyejukkan dari cahaya itu. Seperti tangan lembut yang menenangkan.Kemudian, sesuatu yang menakjubkan terjadi!Tiga Dao Agung yang telah dipahami Ryan muncul dengan megah—berputar-putar di sekitar tubuhnya bagai pusaran kekuatan!Dao Nirvana yang penuh dengan aura kematian dan kelahiran kembali!Dao Pembantaian yang dipenuhi niat membunuh pekat!Dao Pedang Abadi yang memancarkan qi pedang tajam!GROOOOM!Jika penginapan ini tidak dibangun dengan batu immortal khusus dan diperkuat dengan formasi kuno tingkat tinggi, penginapan ini pasti sudah hancur menjadi puing-puing berkeping-keping!Pada saat yang sama, Dao keempat muncul dengan keagungan tersendiri...Dao Buddha!Rune Buddha kuno yang tak terhitung jumlahnya melonjak keluar dari Batu Giok Naga, berkilau cahaya keemasan lembut. Rune-rune itu menyelimuti tubuh Ryan dengan kehangatan yang menenangkan.Luka-lukanya mulai sembuh

Eliot Lane merenung dalam-dalam dan tidak menjawab untuk waktu yang lama. Di kejauhan, ketiga Buddha Emas—Buddha Pengobatan, Buddha Cahaya Bulan, dan Buddha Cahaya Matahari—juga muncul dengan ekspresi serius. Meskipun mereka mengolah Dao Buddha dan memiliki kemampuan penyembuhan luar biasa, mereka hanya bisa menghilangkan racun dari tubuh fisik dan bukan dari jiwa. Dalam kasus ini, mereka juga tak berdaya! "Dalam situasi saat ini, kita tidak bisa mendetoksifikasinya," kata Eliot Lane akhirnya setelah sekian lama dengan nada berat. "Kenapa?!" Ryan hampir berteriak. Eliot Lane menatap muridnya dengan tatapan penuh simpati. "Racun jiwa bukanlah racun tanpa sumber!" Dia mulai menjelaskan dengan sabar, "Racun jiwa itu seperti sungai yang mengalir, dan berasal dari sumbernya. Racun jiwa juga punya sumber yang terus mengalir. Apa kau pikir kau bisa menghentikan aliran air sungai selamanya?" Ryan terdiam, mendengarkan dengan seksama. "Sekalipun kau bisa memblokir sungai itu untuk sem

Naga jiwa itu menundukkan kepalanya dan membuka mulut lebar—menyemburkan api naga abu-abu kekuningan yang memaksa Eliot Lane mundur!WUSSS!Api aneh itu membakar udara, menciptakan gelombang panas yang mengerikan.Kemudian makhluk itu melihat kembali ke arah pintu keluar Kuburan Pedang dan terbang menjauh sambil tertawa terbahak-bahak dengan penuh kemenangan.Namun, tepat pada saat kritis itu—ROOAR!Aura yang luar biasa ganas memenuhi Kuburan Pedang!Semburan api merah darah menyembur keluar dengan dahsyat dan langsung melilit tubuh naga jiwa yang hendak kabur!"AAAAHHH!"Naga jiwa itu mengeluarkan teriakan yang menyedihkan—penuh kesakitan dan keterkejutan!Ryan menoleh cepat dan matanya melebar tak percaya.Itu adalah naga darah miliknya!Ukuran naga darah saat ini jauh berbeda dari sebelumnya—tubuh naga merah darahnya tampak megah dan agung! Sisik-sisiknya berkilau seperti rubi cair, memancarkan kekuatan yang mendominasi.Naga darah melirik naga jiwa dengan tatapan meremehkan, kem