Agar tak di anggap kurang ajar, Mahyudin serahkan handuk, tapi dia berpaling ke samping, tapi otak mesumnya jalan.Namun, dasar Mahyudin turunan bangor, tangannya malah di sengaja menyentuh apem mulus Wati bahkan membelainya perlahan, si janda belia kontan kaget.“Upss…maaf!” sahut Mahyudin lalu pura-pura kaget dan berpaling, padahal ingin menatap pemandangan indah ini lebih lama.“Ih Abang mahh, tangannya, sengaja yaa, masa membelai sih,” sungut Wati, lalu tertawa dan pasang handuk ke dadanya, hilang takutnya gara-gara teror ‘hantu kuyang’ tadi, akibat kelakuan nakal si Udin ini.“He-he…abisnya kamu sih, bikn gemas saja,” Mahyudin, lantas tanpa ragu langsung menunduk dan…mengecup bibir Wati. Mahyudin yang sangat berpengalaman sudah paham, pintu sudah terbuka, tinggal seruduk saja lagi.Wati…bagaimanapun masih muda, janda pula dan sejak hamil hingga kini belum pernah lagi merasakan belaian pria.Kini mendapat serudukan dari Mahyudin, langsung buka pintu lebar-lebar. Apalagi pelakuya a
Terakhir Diperbarui : 2025-06-11 Baca selengkapnya