Semua Bab Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu: Bab 721 - Bab 730

Mahyudin terus ikuti dan kini sudah hampir 1 jam dia geber mobilnya, anehnya bola api berekor ini bukan menuju ke pemungkiman, tapi ke arah hutan yang lebat dan jauh dari pemungkiman penduduk.Mahyudin yang bertekad akan bongkar kasus tak biasa ini tak mau kehilangan jejak, dia ikuti terus kemana bola api berekor ini berhentinya.Dia pede karena yakin buah yang dulu dia makan pemberian Ki Sawar kakek buyutnya menjadi pelindung bagi tubuhnya, walaupun dalam hati Mahyudin terus baca ayat-ayat pendek yang ia hapal. Sebab baru kali ini dia berhadapan dengan 'musuh' tak biasa. Blarrr…blarrr..!Kaget kepalang pemuda ini, tiba-tiba saja mobilnya di serang api dan Mahyudin terpaksa berhenti lalu melompat keluar dari mobilnya ini, sebab api yang menghantam mobilnya langsung membakar hebat mobilnya ini.Bummm….mobilnya meledak, serangan bola api berekor membuat kendaraan yang terbakar ini meledak.“Sialan, hampir saja aku ikutan jadi dendeng bakar,” dengus Mahyudin dan kini bergulingan di sema

Hampir copot tulang Mahyudin melihat rumah orang tua Putri Aura jadi abu, Mahyudin tiba setelah di jemput Brigadir Agus, Mardi dan Isa.Mahyudin hanya bercerita-cerita singkat soal hantu kuyang, karena saat di perjalanan tadi, pikirannya tertuju ke Putri Aura.Lalu mereka langsung menuju ke rumah ini, setelah dapat laporan dari warga sebelumnya, tentang peristiwa terbakarnya rumah ini.“Putri Aura….!” Gumam Mahyudin dengan suara bergetar.Anehnya tak ada satu pun benda yang tersisa dan semuanya ludes jadi abu. Termasuk 5 buah mobil mewah berikut seluruh taman-taman rumah ini, semuanya ludes tak bersisa.Ini benar-benar kebakaran di luar nalar, menurut keterangan warga, api sangat cepat melahap rumah mewah ini. "Tak sampai 2 jam ludes semuanya," kata warga.Ditemukan tiga kerangka manusia yang tak di kenali lagi, yang lebih aneh lagi, api tidak membakar rumah tetangga kiri dan kanan, yang terbakar hanya rumah ini.Mahyudin lalu minta bantuan tim labfor alias laboratorium forensik dari M

Mahyudin dan Brigite saling tatap, pramugari cantik ini akhirnya percaya, polisi muda ini memang bukan anak sembarangan, saat sebuah mobil mewah menjemputnya.Tiba-tiba Mahyudin batal naik mobil mewah penjemputnya, dia malah mendekati rombongan pramugari-pramugara serta kapten pilot dan dua co pilotnya ini.“Boleh ikut numpang lagi nggak dengan mobil kalian?” ctus Mahyudin tiba-tiba, hingga kagetkan rombongan ini.Brigite kontan kaget, dia jadi memerah dadu wajahnya, ingat dahulu perna nawarin Mahyudin tumpangan, tapi kali ini beda, Mahyudin malah minta numpang.Walaupun saat ini Mahyudin berpakaian preman, tapi cara berpakaiannya elegan. Jas kulitnya terlihat berkelas, memanjang sampai ke paha, dengan sepatu kulit dan celana denim hitam, di tambah sepatu kulitnya yang tidak kaleng-kaleng.Rambutnya juga tersisir rapi ke belakang, dengan brewok tipis, benar-benar pemuda tampan dan berkelas tinggi. kapten pilot yang tentu saja kenal siapa adanya anak muda tahir ini, dia tertawa kecil,

Melihat gaya Brigite, sekilas Mahyudin teringat Cynthia nenek buyutnya. “Kayak sama kelakuannya, jutek tapi bikin gemas...!” batin Mahyudin menahan tawa.Dengan alasan mau mendatangi rekan-rekan pramugarinya yang lain, Ana sengaja meninggalkan keduanya berduaan.“Bang, kalau cerewet, tanda calon istri yang baik hi-hi-hi. Jangan di lepas ya teman cantik aku ini, dia bilang di poligami juga tak apa, asal suaminya orang kayak Abang!” canda Ana sebelum pergi.“Ihh….!” Kata Brigite terkaget-kaget. Tapi Ana keburu menjauh sambil tertawa.Jangankan Brigite, Mahyudin pun ikutan kaget, si cantik ini mau saja di poligami. Ini borongan (bo’ongan) atau real nih, pikir si flamboyan ini senyum-senyum sendiri.“Jangan di ambil hati ya Bang, kak Ana emank suka bercanda, kita aja belum ada hubungan apa-apa, ya kan?” cetus Brigite. Mahyudin tetap senyum saja sambil mengangguk.Mahyudin yang masih pakai baju olahraga, hingga menampilkan tubuh kokohnya memang bikin siapapun yang melihatnya pasti kagum.Te

Mahyudin merasakan haus juga dingin yang menusuk tulang. Karena jaketnya di lepas, dia kini hanya kenakan celana dan kaos saja, tangan dan kakinya terikat kuat.Makin mengutuk saja dirinya, sambil cari jalan untuk membebaskan diri.Tak pernah Mahyudin sadari, di kamar lain, seorang ria setengah tua terlihat menghela nafas berkali-kali, anehnya Brigite tidak lagi di sumpal lagi mulutnya, juga dia tak di ikat.“Kamu kembali ke hotel, anak buahku yang ngawal, jangan sesekali lagi dekati pemuda itu, paham! Dulu kamu sudah bagus menghindar, eh kini malah dekat lagi, dasar tak tahu diri kamu ini, semua bantuanku di tolak malah tetap mau jadi pramugari..!”Brigite diam saja tak berani menyahut, 2 orang lalu bawa Brigite keluar dari tempat ini dan membawanya ke luar dari ruangan itu, lalu antar si cantik ini kembali ke hotelnya.“Bunuh pemuda itu, arahkan pelakunya kelompok Yakuza, sebelum di bunuh, siksa ala-ala kelompok itu” lalu pria ini menghilang dari tempat ini, setelah beri perintah men