"Begitu rasa penasaran pria itu sudah hilang, Janice nggak ada bedanya dengan noda darah nyamuk di dinding," kata Rosa.Mendengar perkataan itu, wanita di depan malah tidak menunjukkan reaksi yang berlebihan. "Rosa, kamu sudah ikut aku bertahun-tahun, kenapa masih begitu gegabah?""Maaf, Nyonya," kata Rosa sambil menundukkan kepala.Wanita itu perlahan-lahan berbalik dan menunjukkan wajah yang anggun serta berwibawa. Dia adalah Verica. Dia mengangkat tangannya dengan tenang, lalu Rosa pun segera menyerahkan handuk bersih untuk mengelap tangannya."Nyonya, hanya Janice saja, untuk apa kamu turun tangan sendiri? Tinggal suruh saja bawahan bawa dia ke ...."Sebelum Rosa selesai berbicara, seorang pelayan wanita mengetuk pintu dan masuk ke dalam. "Nyonya, Pak Bayu sudah pulang."Verica langsung memperingatkan Rosa untuk tidak berbicara sembarangan melalui tatapan, lalu berjalan keluar dengan ekspresi gembira. Kebetulan, Bayu juga sedang melangkah masuk ke taman bunga. Dia pun maju sambil t
Baca selengkapnya