Mobil sedan mewah melaju mulus di jalan raya yang lengang, membelah sore. Alisha masih setia melirik ke Shaka yang telah berpenampilan rapi. Dia tidak menyangka Shaka juga akan berganti pakaian yang lebih rapi. Dia pikir cuma dirinya saja yang berganti pakaian. Hujan rintik-rintik mulai turun, membasahi kaca jendela dan menciptakan pola-pola abstrak yang berbayang. Di dalam mobil, keheningan menyelimuti Shaka, Nida, Emir, dan Alisha. Hanya suara AC yang berdesir lembut, dan sesekali deru mobil lain yang lewat, memecah kesunyian. “Kamu tidak gugup bukan, Alisha?” tanya Nida ramah. Alisha menoleh ke belakang dan tersenyum lembut. “Tentu saja saya sangat gugup, bu,” jawab Alisha lembut. “Tenang saja, semua keluarga kami adalah orang yang baik. Terutama Kakek Adam,” ucap Nida. “Ya. Mereka sangat ingin bertemu denganmu, Alisha,” ucap Emir. Alisha tidak mengerti jika memang kenyataannya seperti itu. Kalau memang seperti itu, kenapa mereka tidak datang ke acara pernikaha
Terakhir Diperbarui : 2024-12-03 Baca selengkapnya