Bima mendarat di sebuah atap rumah yang tak jauh dari kediaman Ki Gede Pamungkas. "Hm, penjagaan semakin di perketat. Ada sepuluh murid ranah Keabadian. Ini sangat merepotkan, dan dua orang bernama Ageng dan Juwanda itu pasti ada di dalam sana. Bagaimana caranya aku menyerang?" batin Bima. "Gunakan Ajian Hujan Es Abadi," ucap Iblis Es. "Tapi... Ada tiga pendekar ranah Tulang Dewa, apakah nantinya tidak akan membuatku terkepung oleh mereka?" tanya Bima. "Pemuda bodoh! Ajian itu cukup kau kerahkan dan kau tinggalkan, kau bersembunyi dan menanti mereka keluar dari dalam sarangnya," kata Iblis Es membuat Bima merenung. "Seandainya wujud Iblis Tanduk Api aku bisa mengeluarkan ajian itu, pasti akan lebih berdampak pada tingkat serangan," kata Bima. "Itu urusan gampang, apa kau ingat ajian Bola Iblis yang ku ajarkan padamu?" tanya Iblis Es. "Ajian Bola Iblis? Benar, tentu saja ingat!" sahut Bima. "Kau secara alami melakukannya pada elemen api milikmu dengan menciptakan Ajian Bola Api
Last Updated : 2025-04-23 Read more