All Chapters of Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api) : Chapter 291 - Chapter 300

309 Chapters

292.Pukulan Sinar Kematian

Blaaaarrrr!!!Ledakan dahsyat dengan hawa dingin yang luar biasa merebak. Nyai Wingit yang berada di udara tak bisa menghindar dari serangan tersebut. Tubuhnya langsung membeku setelah terkena serangan Ledakan Es.Namun Bimma merasakan Nyai Wingit masih hidup dan mampu bertahan dari serangan miliknya tersebut."Pantas saja Iblis Bayangan kalah darinya...Rupanya dia kuat dan sangat berbahaya...!" batin Bima.Dia segera memanfaatkan waktu tersebut untuk menolong Iblis Bayangan. Dengan satu lompatan,Bima telah berada di dekat Iblis Bayangan yang terkapar di bawah pohon. Untung saja Bima meredam kekuatannya sehingga Iblis Bayangan tidak terkena dampak dari serangan Ledakan Es miliknya."Hei, apakah kau masih hidup?" tanya Bima sambil mengguncang tubuh Iblis Bayangan. Mata Iblis tersebut terbuka. Dia menyeringai lebar. Bima sedikit merinding melihat luka pada tubuh Iblis Bayangan."Bagaimana kau bisa terluka seperti ini?" tanya Bima."Dia sangat kuat...jurus ilusi milikku tidak berguna mel
last updateLast Updated : 2025-05-07
Read more

293.Pertemuan Kembali

Bima menatap Nyai Wingit yang terlihat baik-baik saja setelah bentrok kekuatan. Iblis Es yang menyadari sesuatu langsung tanggap dengan keadaan Nyai Wingit. Dia menduga di dalam tubuh Nyai Wingit ada sesuatu yang lain, yang melindungi tubuh asli Nyai Wingit.Mata Nyai Wingit bersinar terang. Bibirnya kembali menyeringai."Manusia, di dalam hatimu ada iblis jahat yang yang terpendam, jika kamu tidak segera menjauh darinya maka kamu akan ikut dia ke dalam neraka!" kata Nyai Wingit. Bima terkejut dengan suara Nyai Wingit yang seperti suara seorang pria."Apa urusanmu peduli pada diriku! Siapa kau!?" tanya Bima balik.Nyai Wingit tertawa terbahak-bahak. Suaranya memang suara seorang pria. Besar dan berat."Kau tanya siapa akku!? Apakah kau siap mendengarnya?" Bima menatap tajam. Iblis Es mengepalkan tinjunya. Dia bisa merasakan aura yang tidak asing dari sosok yang ada di dalam tubuh Nyai Wingit.."Tak perlu banyak berlagak, katakan siapa kau!?" tanya Bima dengan nada keras. Nyai Wingit
last updateLast Updated : 2025-05-07
Read more

294.Seribu Tinju Matahari

"Cepat! sebelum terlambat!" ucap Ratu Azalea keras.Gerbang Hitam dan Gerbang Biru segera mengikuti Ratu Azalea keluar dari penginapan. Ternyata di luar keadaan sudah sangat kacau. Semua orang berlarian dengan wajah ketakutan. "Apa yang terjadi Ratu!?" tanya Gerbang Hitam.Dia melihat dari atas langit sebelah barat dan terlihat ribuan pedang es raksasa sedang melayang turun ke bumi. "Itu...bukankah itu kekuatan Pendekar Bima!?" tanya Gerbang Biru.Ratu Azalea tak menyahut. Dia mengeluarkan tombak emas miliknya."Jika aku tak bisa menahan ledakan kekuatan dari dua tenaga dalam itu, maka kita semua akan mati..." kata Ratu dengan wajah serius.Gerbang Hitam dan Gerbang Biru paham dengan keadaan saat ini. Mereka segera duduk bersila disebelah kanan dan kiri Ratu Azalea."Kami akan membantu. Tenang saja Ratu, kekuatan kami berdua bisa membentuk perisai yang bisa menahan serangan Dewa sekali pun!" kata Gerbang Hitam."Tak perlu banyak kata,cepat keluarkan perisai kalian! Dua kekuatan itu
last updateLast Updated : 2025-05-07
Read more

295.Sisa Pertempuran

Bima sedikit terkejut mendengar kata-kata terkahir Iblis Es sebelum tertidur. "Guru dari Nyai Wingit?" batin Bima sambil menatap Nyai Wingit yang tergeletak di atas tanah.Dia mendekati wanita tersebut. Ternyata wanita tersebut masih hidup. Bima segera pasang kuda-kuda sambil menatap tajam ke arah wanita tersebut.Nyai Wingit terlihat kepayahan saat berdiri. Matanya menatap tajam kearah Bima."Bedebah...Bisa-bisanya aku kalah darimu..." umpat Nyai Wingit.Bima tersenyum lebar. Dia ingat tujuan utamanya adalah menangkap wanita itu mengekstraknya menjadi pil."Kau sudah tak bisa berbuat apa-apa bukan?" tanya Bima lalu bersiap mengambil ancang--ancang."Mau apa kau!?" teriak Nyai Wingit dengan wajah panik.Saat ini dia tak mempunyai kekuatan sedikit pun untuk melawan. Sedangkan Bima masih segar bugar."Menangkap mu," kata Bima dengan wajah terlihat sangat bahagia. Hal itu karena mata Bima melihat inti jiwa dari Nyai Wingit terlihat jelas. Hal itu dikarenakan kekuatan Nyai Wingit telah
last updateLast Updated : 2025-05-07
Read more

296.Ketakutan Sang Ratu

Mata Ayu Wulan Paradista terbuka secara perlahan. Matanya menatap Bima yang sedang mengobatinya dengan menyalurkan tenaga dalam ke tubuh Wulan melalui dada nya yang sedikit tersingkap.Wajah cantiknya merona seketika. Namu dia tak berani bergerak. Dia pura-pura terpejam kembali."Aku tahu kamu sudah sadar, maaf, aku menyalurkan tenaga dalam ke tubuhmu melalui dada mu. Aku sengaja membukanya sedikit. Bukan bermaksud buruk, tapi ada racun es yang bersarang di dada mu. Hanya itu cara yang mudah untuk menyembuhkan nya." kata Bima masih dengan mata terpejam.Wajah Wulan semakin memerah. Kali ini dia malu karena sudah salah menduga yang tidak-tidak terhadap tuan penolongnya."Tuan...Bagaimana dengan keadaan Iblis Bayangan yang sedang saya tolong?" tanya Wulan dengan sedikit gugup.Bima membuka matanya. Kedua mata mereka saling bertemu pandang. Wulan merasakan ada sesuatu yang menyusup ke dalam hatinya sangat perlahan.Dia terpesona saat melihat mata Bima yang biru bertemu dengan matanya.
last updateLast Updated : 2025-05-08
Read more

297.Perbatasan Kerajaan

Bima tertegun mendengar Ratu Azalea berkata seperti itu."Maksudmu apa istriku?" tanya Bima dengan perasaan yang mulai tidak menentu.Sebelumnya dia sudah di beri tahu oleh Ratu Azalea bahwa mereka berdua kelak ditakdirkan berpisah.Bima sejauh ini belum percaya sepenuhnya kepada penglihatan sang Ratu. Bima masih percaya bahwa takdir adalah pilihan sendiri. Bukan kehendak Dewa yang jelas masih kalah melawan iblis jika duel satu lawan satu.Ratu Azalea tak menjawab pertanyaan Bima. Dia hanya menyandarkan kepalanya di dada bidang pemuda itu. Membiarkan pemuda itu membelai rambutnya yang panjang.Karena Ratu Azalea tak menyahut, Bima pun diam tak bersuara.Keduanya sama-sama larut dalam keheningan.***Beberapa hari pun berlalu.Aryo dan Abinyana telah pulih sepenuhnya. Akhirnya mereka kembali meneruskan perjalanan mereka menuju Kerajaan Angin Timur.Putri Ling Xia duduk di kereta depan bersama Qing Long. Sedangkan Bima dan Ratu Azalea duduk di kereta yang ada di barisan belakang.Aryo da
last updateLast Updated : 2025-05-08
Read more

298.Pertarungan Di Perbatasan

Dua rombongan itu adalah rombongan dari Perguruan Naga Air dan Kuda Putih. Mereka terlihat sangat kacau. Saat sampai di perbatasan, mereka langsung roboh di atas tanah.Bima menatap ke arah belakang para rombongan tersebut. Ternyata mereka di kejar-kejar oleh musuh."Itu orang-orang dari kerajaan atau dari Klan Kelelawar Darah?" batin Bima.Musuh yang berkuda dengan cepat ke arah perbatasan tersebut mengenakan pakaian serba merah dan menggunakan cadar hitam di wajah mereka. Bima menghitung ada lebih dari sembilan orang dari arah selatan dan lima orang dari arah barat."Anjing-anjing ini memanfaatkan turnamen untuk membantai perguruan-perguruan yang melakukan perjalanan jauh. Benar-benar tidak bisa di maafkan," Bima melesat dengan cepat ke arah lima pendekar berpakaian merah tersebut. "Tangan Darah, aku serahkan mereka padamu, bunuh semuanya tanpa tersisa!" kata Bima sambil mengeluarkan Tangan Darah dari dalam sabuk penyimpanan.Tangan Darah meluncur turun ke atas tanah dan mendarat
last updateLast Updated : 2025-05-08
Read more

299 Birawa & Meng Sui

Bima mempunyai sebuah akal untuk mengalahkan pertahanan dari Jaring Laba-Laba. Setelah mendengar perkataan Iblis Tanduk Emas, Bima hampir melupakan sesuatu yang dia punya."Bodoh sekali kenapa aku tak memikirkan hal ini sejak awal," kata Bima dalam hati.Dia mendarat di atas tanah dengan tenang pendekar yang masih mengitari dirinya merasa ada yang aneh dengan Bima yang terlihat sangat tenang. Melihat ketenangan Bima membuat kelima pendekar itu merasa gelisah.Bima tersenyum kecil."Waktu Berhenti," ucap Bima perlahan. Waktu pun berhenti dan ke lima pendekar itu pun berhenti bergerak. kelimanya terlihat seperti patung. Bima hanya bisa menghentikan waktu selama beberapa detik saja di setiap jurusnya. Dan itu pun sudah memakan kekuatan yang sangat banyak.Setelah waktu berhenti Bima langsung mengerahkan pedang Es miliknya. Lima pedang es melesat ke arah lima orang tersebut. Craaaass!Kelima tubuh yang tersambar pedang es milik Bima. Di saat yang sama, waktu kembali berputar seperti se
last updateLast Updated : 2025-05-08
Read more

300 Kerajaan Angin Timur

Bima melotot ke arah Tangan Darah."Ada apa dengan senyuman sinis di bibirmu Tangan Darah?" tanya Bima dengan perasaan geram.Birawa dan Meng Sui melirik ke arah Tangan Darah."Kekuatan yang mengerikan terpancar dari tubuhnya...Siapa orang ini dan bagaimana bisa dia berlutut kepada pendekar muda ini? Apakah pendekar muda ini lebih kuat darinya?" batin Birawa.Tangan Darah menghentikan senyuman di bibirnya."Maaf tuanku, saya hanya meniru gaya tuan saat tersenyum..." jawab Tangan Darah membuat beberapa orang yang sudah mengenalnya menahan tawa.Bima menepuk jidatnya sendiri.""Baiklah, jika kamu bertemu Nona Wulan dan Subali, kamu minta mereka berdua mengajari cara tersenyum yang benar," kata Bima."Siap tuan! Perintah tuan akan saya laksanakan," kata Tangan Darah dengan tegas.Bima segera memasukkan Tangan Darah ke dalam sabuk penyimpanan.Huh...sangat kaku," batin Bima.Iblis Tanduk Emas tertawa tergelak-gelak."Bagaimana tidak kaku, dia belum mempunyai jiwanya secara utuh," kata Ibl
last updateLast Updated : 2025-05-08
Read more

301.Ketua Perguruan Serigala Hitam

Mendengar perkataan sinis Bima, pemuda berpakaian biru itu meradang."Siapa kau sampah bau!? Beraninya kau membalas ucapan tuan muda ini! Apa kau tidak tahu siapa aku!?" hardik pemuda itu dengan suara keras.Bima merasa kesal dengan pemuda congkak di depan nya. Ingin rasanya dia langsung membunuhnya."Siapa kau? Itu bukan hal penting bagiku!" jawab Bima sinis.Pemuda itu tidak tahan dengan apa yang Bima katakan. Dia langsung mengambil gerakan memukul ke arah wajah Bima. Namun sebuah tangan menangkapnya. Pemuda itu merasa sangat kesal. Dia menoleh dan ingin mendamprat orang tersebut. Namun saat dia tahu siapa yang ada di depannya, wajahnya langsung pucat seketika.Bima cukup terkejut dengan kedatangan orang tersebut yang tidak dia rasakan hawa kehadirannya. Saat dia menoleh, dia mendapati satu wajah yang tak asing lagi baginya. Mata Bima merah seketika, darahnya tiba--tiba mendidih hingga terasa naik ke ubun-ubun."Tuan
last updateLast Updated : 2025-05-09
Read more
PREV
1
...
262728293031
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status