Semua Bab Sang Penghancur Langit : Bab 351 - Bab 360

Suara lembut itu terdengar dari seorang gadis berpakaian merah jambu, dan itu semakin menampilkan kecantikan dari gadis itu."Maaf nona, nona siapa? Apa kita saling kenal?" tanya Arya.Arya tahu kalau gadis itu memang ingin bicara dengan dirinya. Dan itu yang mengherankan bagi Arya."Kita memang tidak saling kenal! Perkenalan aku adalah Ming Feng, salah satu pemain kecapi di penginapan ini, dan aku berasal dari kota Widur!" kata gadis yang tak lain adalah Ming Feng.Saat Ming Feng keluar dari kamarnya, dan dia melihat Arya bicara dengan raja obat. Saat itulah Ming Feng memutuskan untuk bicara dengan Arya."Ming Feng?" tanya Arya."Iya! Itu namaku, aku bernama Ming Feng!" kata Ming Feng dan memperjelas siapa namanya pada Arya."Aku Arya!" jawab Arya yang juga sebutkan namanya."Arya!" desis Ming Feng dan tersenyum sendiri setelah mengetahui nama Arya."Tadi nona mengatakan jika nona ingin membicarakan sesuatu, apa itu?" tanya Arya."Eh... tidak ada lagi. Maaf sudah mengganggu pembicara

Di rumah pejabat Gun Tun"Bagaimana kabarmu, pejabat Hun?" tanya pejabat Gun Tun pada Hun Lon."Seperti yang kau lihat, keadaanku sangat buruk," jawab Hun Lon, lesu.Pejabat Gun Tun mengamati Hun Lon dengan seksama. Pakaian Hun Lon kusut, wajahnya pucat, dan tubuhnya terlihat letih. Pejabat Gun Tun yakin telah terjadi sesuatu yang besar pada sahabat lamanya itu."Sekarang kalian bersihkan diri dulu, setelah itu kita makan. Baru setelahnya kita bicara panjang lebar," kata pejabat Gun Tun.Ia lalu memanggil pelayan rumah dan menyuruh mereka menyiapkan kamar untuk Hun Lon dan Huin Lo. Meski pelayan-pelayan itu menatap sinis, mereka tetap menuruti perintah tanpa berani bersikap kurang ajar. Tamu adalah tamu, apalagi di rumah tuan mereka."Apa yang sebenarnya terjadi pada Hun Lon?" gumam pejabat Gun Tun sambil menatap kedua tamunya berjalan ke arah kamar mandi.Rasa penasaran itu terus menggelayuti pikirannya hingga akhirnya mereka duduk bersama di ruang tengah usai makan malam."Aku yakin

Sepasang iblis api dan angin kaget dengan kemampuan Arya. Hanya dalam satu serangan, mereka berdua sudah merasakan bagaimana Arya menghempaskan tubuh mereka."Apa kalian akan memberi tahukan letak dari akar dewa itu? Bukankah kalian sudah kalah?" tanya Arya."Tidak, kami belum kalah, anak muda!" kata iblis api."Apakah kalian ingin terluka parah?" tanya Arya."Kami suka dengan kekalahan, dan itu dapat kami terima," ucap iblis angin."Baik, jika kalian terluka parah, jangan salahkan aku!" ucap Arya.Arya melangkah dengan pelan, dengan waspada tingkat tinggi karena Arya tahu jika lawan kali ini cukup tangguh.Tapi sebelum Arya dekat ke arah iblis api dan iblis angin, sepasang iblis itu membuat sebuah gerakan yang cukup mengagetkan Arya.Keduanya melompat ke udara, dan di udara mereka saling berpegangan tangan.Jledaaarrrrrrr!Terjadi ledakan energi di udara. Tidak hanya itu, ledakan energi itu juga memancarkan cahaya yang membuat mata Arya silau."Apa yang akan mereka lakukan?" gumam Ar

Suara hewan yang begitu kuat mengganggu Arya yang masih tertidur pulas di puncak bukit. Dan saat dia membuka matanya, Arya bukan lagi berada di atas bukit, tapi kini sudah ada di kaki bukit itu."Apa mereka menurunkanku saat aku tertidur?" tanya Arya.Arya menatap ke atas bukit, dan merasa jika dia tidak perlu lagi mencari keberadaan akar dewa di bukit itu."Baiklah! Saatnya aku kembali ke kota Lindu, dan saatnya mencari akar dewa itu ke Gunung Hunian!" kata Arya."Iblis api! Iblis angin! Terima kasih sudah membantuku!" teriak Arya.Hupppp!Dengan gerakan yang cepat, Arya meninggalkan kaki bukit itu, dan memutuskan kembali ke kota Lindu.Saat Arya keluar dari hutan itu, dua pasang mata menatap Arya dengan tatapan sinis dan benci."Api! Apa menurutmu dia akan mampu mendapatkan akar dewa itu?" tanya iblis angin."Tidak! Dia terlalu hebat jika dia mendapatkan akar dewa itu, pemuda yang sombong!" kata iblis api."Tapi kenapa kita beritahu posisi sebenarnya akar dewa itu?""Jika tidak kita

Pejabat Hun Lon memutuskan kembali ke rumah Pejabat Gun Tun, dan dia tidak sempat bertemu dengan Arya. Tapi dia sudah menemukan sebuah informasi besar bahwa Arya akan segera tiba di kota Lindu."Si pembunuh itu tidak akan mungkin lepas kali ini. Pasti Eyang Huan Lo akan membunuh dia," kata Pejabat Hun Lon saat berada di jalan untuk kembali ke rumah Pejabat Gun Tun.Begitu dia sampai di kediaman Pejabat Gun Tun, Eyang Huan Lo sudah menunggu dengan tatapan penuh harap akan jawaban dari Pejabat Hun Lon."Dia akan kembali ke kota ini, Eyang!" kata Pejabat Hun Lon tanpa menunggu pertanyaan."Bagus! Besok kita datangi tempat gadis itu, dan kita tunggu sampai pemuda itu datang ke kota ini," kata Eyang Huan Lo."Baik, Eyang! Aku setuju!" jawab Pejabat Hun Lon.Setelah itu mereka masuk ke dalam rumah dan menyusun rencana untuk membunuh Arya.***Arya yang kini direpotkan oleh dua gadis muda yang terus mendekati dirinya, mencari cara agar bisa mendapatkan lebih banyak waktu untuk sendiri.Namun