Semua Bab Sang Penghancur Langit : Bab 481 - Bab 490

"Apa ini?" ucap Arya saat melihat darah kental yang keluar dari mulutnya.Tapi, Arya malah merasakan tubuhnya jauh lebih ringan setelah Arya muntahkan darah kental itu, dan itu membuat Arya yakin kalau luka dalam pada dirinya terobati oleh hawa panas dari lahar gunung Dawet itu.Arya kini harus menahan diri dari rasa panas, rasa lapar serta rasa haus yang merupakan ujian untuknya menuju tingkat kependekaran yang lebih tinggi, yaitu pendekar legenda perak."Tidak, semua ini bukan halangan bagiku," kata Arya.Arya duduk dan menutup kedua bola matanya, Arya bersemedi untuk menahan semua hawa panas yang datang itu.Lahar yang begitu panas semakin menyiksa Arya, dan tidak hanya siksaan yang Arya rasakan, tapi kulitnya juga mulai melepuh karena rasa panas itu.Aaaarrrrrgggggggg.Arya menjerit dengan sangat kerasnya. Tubuh Arya rasanya di dera sakit yang tak tertahan, tapi itulah ujian utama yang harus Arya lewati untuk mencapai tingkat pendekar perak yang dia inginkan."Bertahan Arya! Berta

Tanpa Arya sadari, keadaan di luar gua sudah berubah dengan cukup drastis, itu dikarenakan penyerangan kerajaan Lingga ke kerajaan Teruma yang mengakibatkan jatuhnya kerajaan itu ke tangan kerajaan Lingga."Hahahahaha! Kini aku sudah kuasai kerajaan Teruma, saatnya meneruskan penyerangan ke kerajaan Purawa," kata raja Ragajaya."Tidak, raja Ragajaya, saat ini kita harus biarkan keadaan lebih tenang," tolak ketua Son Chong."Kenapa begitu? Apa kau takut?" tanya raja Ragajaya."Pikirkanlah raja Ragajaya, prajuritmu tengah kelelahan, ataupun keadaan keuangan yang menipis. Jika kau teruskan niatmu menuju kerajaan Purawa, bukan tidak mungkin prajurit yang kau bawa akan mati kelaparan," kata ketua Son Chong.Raja Ragajaya mengangguk karena perkataan ketua Son Chong, dan dia menerima saran itu."Dan satu lagi, jika kita menyerang dalam waktu dekat, bukan tidak mungkin kerajaan Purawa sudah bersiap menunggu kita. Kita yang ingin menyerang, tapi takutnya kita yang diserang," kata ketua Son Cho

Arya melompat dari tempat dia berdiri, dan menjauh karena suara itu cukup kagetkan Arya."Siapa kau?" bentak Arya.Di hadapan Arya ada satu tubuh dengan sebuah topeng menutupi wajahnya, tapi Arya merasa dia sudah tua.Arya meyakini itu karena rambut putih panjang dari lelaki itu terurai sampai melewati pundaknya."Harusnya aku yang bertanya padamu, siapa kau bocah? Apa yang kau lakukan di sini?" ucap orang bertopeng itu."Aku hanya ingin kunjungi makam guruku, dan kau sudah kotori makam guruku," ucap Arya."Gurumu?" ucap lelaki itu."Ya! Aku adalah murid tunggal Ki Manunggal Wahid," ucap Arya.Mata lelaki itu terlihat cukup kaget saat Arya mengatakan dia adalah murid tunggal dari Ki Manunggal Wahid.Di mulutnya terlihat satu senyum yang hangat, dia melihat Arya dari atas sampai ke bawah."Aku ingin lihat sekuat apa orang yang mengaku murid Ki Manunggal Wahid," ucap orang bertopeng itu.Hiatttttt.Orang bertopeng itu menyerang Arya dengan begitu kuatnya, serangan itu bahkan menimbulkan

Tubuh Arya melayang-layang dan tak tentu arah. Arya tidak tahu kemana dia akan dibawa pergi, yang Arya tahu tujuannya menuju negeri para bangsa naga.Aaaaaaaaaaaaaaaaa.Arya menjerit keras saat dia dijatuhkan dari langit, dan dia berusaha untuk kendalikan dirinya agar tidak terhempas ke tanah.Arya segera gunakan ilmu meringankan tubuh yang dia miliki, dan itu memang membantu Arya untuk mendarat di atas tanah."Apakah aku sudah berada di negeri bangsa pada naga?" ucap Arya.Arya menatap ke segala arah, dan Arya memang berada di tempat yang berbeda, sehingga Arya yakin kalau dia memang berada di negeri tujuannya.Arya berjalan, dan Arya merasa ada yang aneh pada langkahnya. Arya merasakan kalau langkahnya sangat berat, seperti tubuhnya membawa beban saja."Kenapa ini? Apa negeri ini memang membuat bobot tubuh jadi berat?" ucap Arya.Arya melangkah dan mencoba membiasakan diri dengan keadaan yang saat ini dia hadapi.Arya terus berjalan, dan belum menemukan apapun sebagai petunjuk untuk

Ketua Kiba yang sudah diselamatkan oleh Arya mengajak Arya untuk berjalan jauh dari markas kelompok naga mawar putih."Kau ingin tahu, bukan apa yang terjadi di negeri naga ini?" tanya ketua Kiba."Benar! Aku sungguh heran, kenapa kalian membagi bangsa kalian jadi bangsa naga hitam dan bangsa naga putih?" ucap Arya."Perseteruan antara kami terjadi kira-kira seratus lima puluh tahun yang lalu, saat raja naga Guro, mangkat dan tidak meninggalkan penerus," ucap ketua Kiba."Terus ketua?""Saat itu ada dua keluarga dari bangsa naga ini yang memiliki keinginan untuk menjadi penguasa baru, yaitu keluarga naga hitam di Utara, dan keluarga naga putih di Timur.""Kedua keluarga besar itu saling unjuk kekuatan dan itu membuat keadaan negeri naga tidak kondusif, hingga pada saat yang paling menakutkan terjadi," kata ketua Kiba."Apa itu ketua?""Keluarga naga putih menyerang dan membantai hampir seluruh penduduk yang ada di Utara, hampir seluruhnya tapi masih ada sebagian yang melarikan diri,"