Waktu bergulir tanpa terasa bagi dua insan yang saling melampiaskan hasrat. Kamar yang sebelumnya dipenuhi erangan dan desahan kini sunyi, hanya diisi oleh nafas berat yang perlahan kembali teratur. Bu Ratna terbaring lemas di atas seprai yang kusut, tubuhnya yang biasanya anggun kini seperti boneka yang kehilangan benangnya.“Aku... sudah menyangka kau... sekuat ini,” ujarnya, suaranya serak dan putus-putus, tangan gemetar mencoba meraih selimut yang terlempar di lantai.Juned duduk di tepi ranjang, punggungnya basah oleh keringat, otot-ototnya masih berdenyut. “Kau yang terus menggodaku,” balasnya, suara rendah tapi tanpa nada menang.Bu Ratna mencoba bangun, tapi kakinya menyerah. “Aku... sampai tidak bisa bergerak,” keluhnya, tertawa kecil yang seketika berubah jadi erangan. Juned memandangnya dengan perasaan aneh—antara kepuasan dan rasa bersalah. “Apa itu akan baik-baik saja bagimu?” “Mungkin tidak,” jawab Bu Ratna jujur, matanya setengah tertutup. “Tapi ini... ini sesu
Terakhir Diperbarui : 2025-06-28 Baca selengkapnya