Baby menghampiri Nyonya Dania dan memeluknya dengan hati-hati, seperti menyentuh kaca retak yang nyaris pecah.“Sabar ya, Tante. Tuhan nggak mungkin kasih ujian yang melampaui batas kemampuan hamba-Nya, kan? Jika Kak Milen harus mengalami ini, itu artinya… Kak Milen sanggup,” bisiknya, mencoba menenangkan sambil menepuk-nepuk lembut punggung Nyonya Dania.Namun alih-alih merasa terhibur, Nyonya Dania malah menegang dalam pelukan itu. Ia melepas dekapan Baby dengan gerakan perlahan namun tegas.“Jangan mengajariku soal kesabaran, Baby,” ucapnya datar namun tajam. “Kamu anak kemarin sore yang belum tahu apa-apa tentang hidup. Semua teori itu memang terdengar keren, sampai kamu sendiri yang menjalaninya. Aku nggak yakin apa kamu tetap bisa tersenyum begini kalau kamu ada di posisiku… atau posisi Milena.”Baby tercekat. Wajahnya memucat, tak siap dengan benturan emosional sekeras itu. Tapi sebelum ia sempat menjawab, Nyonya Dania sudah menambahkan dengan lebih pedas.“Iya, Milena memang k
Last Updated : 2025-06-04 Read more