Semua Bab 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan : Bab 151 - Bab 160

Aldebaran dan Akbar berlari menuju mobil sport berwarna biru gelap yang dikendarai Fernando. Mobil sport itu menabrak dinding dengan keras hingga kedua pintu mobilnya terbuka. Terlihat dari kejauhan seseorang merangkak keluar dari dalam mobil, tetapi tidak dengan sopirnya. Pria tinggi yang memiliki rambut hitam pekat dan luka di sekujur tubuhnya berhasil merangkak keluar. Lalu, dia berdiri perlahan dengan salah satu tangan bertumpu pada sisi mobil. Pria itu sempat menoleh ke arah Aldebaran dan Akbar dengan tatapan penuh kebencian sebelum akhirnya melarikan diri."Ezra!" teriak Aldebaran. "Jangan lari, pecundang!" Aldebaran terus berlari mengejar kakak laki-laki Heidy yang merupakan mantan sahabat dari Leonard."Tuan Kells!" pekik Akbar yang berlari di belakang Aldebaran.Aldebaran menunjuk sopir mobil. "Akbar, periksa Fernando dan pastikan dia mati mengenaskan!" Kepala Fernando menempel pada kemudi. Posisi itu tidak mengejutkan Akbar."Aku mau kejar si pecundang Ezra." Aldebaran

Ayu—si agen wanita berambut pendek yang selalu bersama Zoya, menyalakan mesin mobil dinas keluarga Alexander. Perlahan tapi pasti, dia menginjak pedal gas.Mobil meluncur sempurna, meninggalkan Ezra yang berdiri mematung melihat mobil abu-abu di depannya pergi. Ezra geram."Zoya! Zoya, berhenti!" teriak Ezra. "Aku akan kejar ke manapun kamu pergi!" Ayu melihat sosok Ezra melalui kaca spion mobil. Lalu, bergantian melirik Zoya melalui kaca depan mobil. Ayu berkata, "Nona, jangan pedulikan teriakan Tuan Ezra! Duduk tenang dan bersandarlah, Nona!"Dengan lesu, Zoya hanya mengangguk lemah. Dia bersandar seperti apa yang dikatakan Ayu.Brom brom brom!Mobil abu-abu melaju di depan kedua mata Aldebaran. Tapi, Aldebaran tidak mengenalinya. Aldebaran terus berjalan menuju parkiran basement B-4. Semakin dia melangkah ke sana, suara tembakan semakin terdengar jelas."Hmm, itu Chandra, kan? Dia ngapain?" tanya Aldebaran dari kejauhan.Aldebaran melihat Chandra sedang bicara pada seseorang me

Mainkan peran Anda sebaik mungkin di kehidupan sekarang. Karena kehidupan yang akan datang tergantung pada peran yang Anda ambil sekarang—2 Billion Dollars.Cinta datang terlambat. Bagaimana cara menghentikan waktu yang sedang berlangsung saat ini? Ya, kata hati memang selalu benar. Itulah mengapa, kita harus mengikutinya. Setidaknya malam ini, Rini sudah membenarkan perasaan cintanya pada Jordan yang selalu mencoba memenangkan hatinya dengan susah payah. Rini bertekad akan mengutarakan perasaannya pada Jordan yang berlesung pipi dan memiliki badan kekar."Ya, aku akan balas cinta Jordan saat dia selesai menyelesaikan misi ini," ujar Rini.Rini tersenyum menatap pria berjaket hijau lumut khas tentara. Dia akan menaruh harapan padanya di masa depan. "Oh, masa depan? Bahkan aku geli saat semua orang bertanya tentang masa depanmu," ujar Rini.Jordan dan Andrew berjalan mengendap-endap. Mereka menempelkan tangan pada dinding sebagai perlindungan. Suasana atap yang terang karena lampu

Situasi terkini di jalan bebas hambatan Jakarta-Bekasi belum kondusif. Aldebaran berdiri di pinggir jalan bebas hambatan KM 6. Aldebaran keluar dari pagar pembatas jalan. Tak lama kemudian, dia melihat beberapa petugas medis berdatangan untuk mengevakuasi korban kecelakaan lalu lintas yang disebabkan olehnya. Beberapa orang polisi segera memasang garis berwarna kuning untuk mencegah siapapun memasuki area itu. Aldebaran melihat dua detektif sedang bekerjasama dengan anggota kepolisian setempat guna menyelidiki kasus yang merenggut, setidaknya lima korban jiwa.Si jago merah melalap habis Mobil Range Rover yang dikendarai Aldebaran. Pikiran Aldebaran saat ini hanya tertuju pada keselamatan Zoya. Namun, dia juga memikirkan hal lain. Yaitu mengubah rencana."Oke, Ezra! Mulai saat ini, aku akan ubah cara kerja," ujar Aldebaran. Aldebaran berjalan meninggalkan tempat kejadian perkara. Namun sebelum itu, dia sempat melihat senjata yang dibawanya. "Kayaknya senjata ini udah nggak bergu

Zoya terhipnotis saat menatap kedua mata indah pria asing itu. Dengan mudahnya dia mengikuti ajakannya. Si pria menutup pintu mobil BMW X6."Ayo jalan!" seru si pria kepada sopir."Ya, Tuan Lanzo," jawab si sopir."Tidurlah, Nona!" perintah pria bernama Lanzo."Ya, aku udah mengantuk," sahut Zoya lemah dan tak lama kemudian dia tertidur.Lanzo tersenyum puas. Dia tahu, misinya tidak akan pernah gagal. Sesuai dengan janji sang tuan, dia akan menerima upah tiga kali lipat dari biasanya jika ia berhasil membawa Zoya sebelum jam 12 siang hari ini ke kediamannya.Hampir 90 menit, Zoya berada di dalam mobil.Kini, mereka tiba di sebuah rumah besar. Pintu gerbang tinggi berwarna keemasan terbuka dengan otomatis. Mobil yang membawa Zoya masuk ke dalam sana. Suasana rindang begitu terasa ketika mobil itu melaju melewati beberapa pohon beringin yang berbaris rapi. Dua orang penjaga pintu gerbang menganggukkan kepala ketika Lanzo membuka kaca mobil dan melambaikan tangannya serta tersenyum ti