Mahesa Serani pun melangkah keluar dari dalam pondokan milik Yin Long, berjalan melewati rerumputan basah oleh embun dan pepohonan yang rimbun. Angin pagi menyibakkan helai-helai rambutnya, sementara pikirannya sibuk mencari nama-nama tukang pandai besi yang pernah ia dengar dari para pedagang dan tetua kampung. 'Hmm, siapa ya yang bisa membuat benda seperti yang diinginkan oleh Tuan Yin? Selain benda itu harus kuat menahan panas, dia juga tidak mudah retak dan harus sesuai dengan gambar Tuan Yin nanti,' gumam gadis itu dalam hati. 'Tapi apa pun yang terjadi dan sesulit apa pun juga, aku harus berusaha untuk menemukan orang semacam itu,' pikirnya. *** Sementara itu di kediaman An Zi. Siang harinya, An Meng datang dengan sekeranjang penuh buah-buahan dan kotak kayu atau semacam tenggok berisi berbagai macam jenis kue yang dipesan oleh An Zi sehari sebelumnya. Sambil mengetuk pintu, An Meng berseru, "Tuan Muda, ini Paman Meng. Paman datang membawa pesanan Tuan Muda!" "Ma
Terakhir Diperbarui : 2025-05-13 Baca selengkapnya