Perahu kayu yang membawa Tiānyin dan Huànyǐng bergerak dengan tenang di atas permukaan Danau Hēi Hu. Air yang jernih memantulkan sinar matahari sore, menciptakan kilauan keemasan yang memesona. Angin sepoi-sepoi bertiup, menggerakkan helai rambut mereka yang terurai bebas.Huànyǐng berdiri di ujung perahu, memandang ke arah kota Lanyin yang semakin mendekat. Siluet bangunan-bangunan khas dengan atap melengkung yang indah mulai terlihat jelas. Tanpa disadari, senyum tipis mengembang di balik topeng jelek yang selalu dipakainya."Dua puluh dua tahun lalu, pertama kalinya aku mengunjungi Lanyin bersama Léi dan Da Jiě," gumamnya dalam hati, mata ungunya di balik topeng menatap jauh ke cakrawala.Kenangan masa lalu mengalir seperti air danau yang tenang. Waktu itu mereka bertiga juga menaiki perahu yang sama, melakukan perjalanan panjang penuh tawa dan canda. Jiàn Léi, saudara kandungnya yang hanya berselisih usia satu bulan, selalu menjadi partner terbaik dala
Last Updated : 2025-07-07 Read more