Louis terus berjalan mondar-mandir di depan kamar operasi, tangannya terkepal erat dan otaknya tidak bisa berpikir lagi. Yang ada di otak dan hatinya hanyalah doa yang tidak pernah putus untuk Hanna dan kedua anak kembarnya yang harus lahir sebelum waktunya. "Louis, tenanglah! Duduklah dulu bersama Mama!" "Aku tidak bisa, Ma! Aku tidak bisa!" "Semuanya akan baik-baik saja!" Louis mengangguk. Ya, semua akan baik-baik saja. Itu juga yang ia katakan berulang kali pada Hanna, tapi nyatanya, ia sendiri yang gelisah tidak karuan. "Iya, Ma! Semua akan baik-baik saja! Hanna dan anak-anakku ...," ucap Louis akhirnya dengan air mata yang terus berlinang. Semua orang pun menunggu dengan harap-harap cemas. Waktu menunggu lagi-lagi terasa begitu menyiksa sampai setelah menunggu cukup lama, akhirnya dokter pun keluar dari dalam ruangan dengan wajah yang lelah, tapi dihiasi senyuman kecil. "Dokter! Bagaimana, Dokter? Bagaimana istri dan anak-anakku?" "Selamat, Pak! Anda sudah menjadi Papa
Last Updated : 2025-06-15 Read more