Samuel masih menganga mendengar ucapan Nadine. Bukan hanya ucapannya, tapi desahan dan gestur tubuhnya yang seperti wanita murahan. "Sial, Nadine! Berani sekali kau memintaku menyentuhmu!" "Pak Samuel, kumohon ...." Nadine terus mendekat, tapi Samuel mundur dan malah tidak mau bersentuhan dengan wanita itu. Sambil tertawa frustasi, Samuel pun mencemooh wanita itu. "Lihatlah akibat kegenitanmu, Nadine! Entah apa yang sebenarnya kau rencanakan untuk kakakku, tapi akhirnya kau malah terkena senjatamu sendiri! Ini namanya senjata makan tuan! Jadi nikmati saja sendiri!"Tanpa berbasa-basi lagi, Samuel langsung berbalik dan melangkah meninggalkan Nadine. "Pak Samuel ...," lirih Nadine yang kembali memeluk tubuhnya sendiri. Masih ada sisa kewarasannya yang membuatnya bertahan. Bahkan, ia masih menyadari di mana dirinya berada sampai ia bertahan tidak membuka bajunya. Namun, Nadine sangat frustasi. Bukan hanya karena rasa di tubuhnya, tapi juga karena Samuel meninggalkannya, padahal s
Terakhir Diperbarui : 2025-06-05 Baca selengkapnya