Keesokan harinya.Maxy duduk bersila di lantai rumah mereka yang sempit. Di hadapannya, beberapa manik-manik kecil, tali nilon, dan lem tembak berserakan. Belinda duduk tak jauh darinya, sibuk merangkai gantungan kunci berbentuk bunga dari kain perca bekas. Tangannya cekatan, tapi wajahnya tampak lelah, garis-garis tua tergambar jelas di wajahnya meski usianya belum terlalu tua.Belinda sesekali menghembuskan napas berat, namun matanya tetap fokus.Maxy, yang biasanya ceria dan tak betah diam, kini lebih tenang. Tatapannya tajam tertuju pada jemarinya yang tengah merangkai dua manik bulat ke dalam seutas tali. Tapi pikirannya tak di sana.Belinda melirik putranya, heran karena Maxy tak mengajak Joy bermain seperti biasa.“Kau tidak main dengan Joy?” tanyanya, tanpa mengalihkan pandangan dari kerajinan tangannya.Maxy menggeleng pelan, lalu berkata lirih, “Tidak. Joy sedang ikut ayahnya pergi.”“Hmm.” gumam Belinda sambil mengangguk kecil.Keheningan menggantung di antara mereka selama
Last Updated : 2025-06-25 Read more